TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter yang mengangkut tim Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu merobohkan tembok lapangan bola mini di Kabupaten Kepahiang dengan terpaan angin baling-balingnya. Diketahui lapangan ini baru saja dibangun dengan APBD provinsi hingga Rp 700 juta.
Adapun, helikopter tersebut adalah jenis Super Puma AS332L2, helikopter sipil dan militer berbilah empat dan bermesin ganda. Helikopter ini awalnya dibuat oleh produsen kedirgantaraan milik Prancis, Aérospatiale, sebelum kemudian diproduksi oleh perusahaan penerus Eurocopter dan sekarang Airbus Helicopters.
Jenis helikopter ini sekarang bernama Airbus Helicopters H215, sebelum awalnya disebut Eurocopter AS332 Super Puma.
Menurut Air Charter Service dan Business Jet Traveler, berikut spesifikasi helikopter yang digunakan oleh tim Presiden Jokowi:
Spesifikasi Super Puma
Super Puma merupakan versi lebih besar dari Aérospatiale SA 330 Puma asli yang diberi mesin baru. Berangkat dari keberhasilan model asli tersebut, pengembangan Super Puma dilakukan selama tahun 1970-an.
Masih mempertahankan tata letak yang serupa dengan SA 330 Puma, badan pesawat Super Puma didesain ulang untuk meningkatkan toleransi kerusakan dan kelaikan benturannya serta material komposit yang lebih banyak digunakan.
Selain itu, Super Puma dilengkapi dengan sepasang mesin turboshaft Turbomeca Makila yang lebih bertenaga, bersamaan dengan hidung helikopter yang lebih ramping.
AS332L2 Super Puma masuk dalam kategori pesawat rotor, yaitu mesin terbang yang lebih berat dari udara yang memanfaatkan gaya angkat yang dihasilkan oleh sayap putar atau bilah rotor.
Helikopter medium ini dapat menempuh jarak maksimal 450 kilometer dengan kecepatan terbang 280 kilometer per jam. Sedangkan, jarak ferry helikopter ini adalah 854 kilometer.
Super Puma dapat mengangkut sebanyak sembilan penumpang, muatan sebanyak 20.000 kilogram dengan total volume muatan 17 meter kubik. Palka helikopter memiliki panjang 681 meter, lebar 180 meter dan tinggi 147 meter. Pintunya memiliki panjang 681 meter dan lebar 180 meter. Persyaratan landasan pacu helikopter ini adalah 6.000 meter.
Peristiwa robohnya tembok stadion terjadi saat helikopter tersebut sedang melakukan uji pendaratan pada Selasa, 18 Juli 2023, sebagai persiapan jika Presiden Jokowi menggunakan helikopter saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepahiang. Namun saat kunjungan pada Kamis, 20 Juli, Presiden Jokowi menggunakan jalan darat dan tidak menggunakan helikopter.
Istana Kepresidenan menegaskan bahwa pendaratan helikopter tersebut sudah sesuai standar berada dalam jarak aman, yaitu 50-70 meter dari bangunan terdekat. Jokowi juga telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki tembok itu.
Pilihan Editor: Spesifikasi Helikopter Bell 412 Milik TNI AD yang Jatuh di Ciwidey Jawa Barat