Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinta Organik yang Ramah Lingkungan dari Bahan Gambir

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Perusahaan dan penyedia produk tinta PT Kudo Indonesia Jaya menggandeng peneliti dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat/Istimewa
Perusahaan dan penyedia produk tinta PT Kudo Indonesia Jaya menggandeng peneliti dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan dan penyedia produk tinta PT Kudo Indonesia Jaya menggandeng peneliti dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat menciptakan tinta organik dari tumbuhan gambir. Eko Santiko selaku Direktur PT Kudo Indonesia Jaya meyakini tinta berbahan gambir tetap bisa memberikan kualitas terbaik. “PT Kudo Indonesia Jaya menerima kerja sama ini karena yakin dan percaya dengan kualitas tinta berbahan gambir yang sudah teruji melalui beberapa kali penelitian di Universitas Andalas,” kata Eko dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 21 Juli 2023.

Gambir adalah tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang. Bentuk daun oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai daun pendek. Bunganya tersusun majemuk dengan mahkota berwarna merah muda atau hijau. Kandungan zat kimia yang banyak dikandung oleh banyak anggota Uncaria adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51 persen), zat penyamak (22-50 persen), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin dan turunan dihidro dan okso-nya). Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan obat-obatan modern yang diproduksi Jerman, dan juga sebagai pewarna cat pakaian. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan dan tumbuh di Sumatera Barat.

Direktur dari Direktorat Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Muhammad Makky menjelaskan bahwa tinta berbahan gambir ini telah diteliti dari awal tahun 2000. "Hasil dari riset ini adalah pewarna alami gambir bersifat konsisten tahan dalam waktu bertahun-tahun, serta tanaman ini hanya tumbuh di Indonesia,” kata Makky.

Produk utama dari tinta berbahan organik ini adalah “Tinta Pemilu”. PT Kudo Indonesia Jaya dan Universitas Andalas mengklaim 100 persen bahan yang terkandung dalam tinta pemilu alami dan berasal dari bahan dalam negeri mengikuti peraturan pemerintah dalam penggunaan produk dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri. Pembuatan tinta organik berbahan gambir ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi petani gambir yang berada di Sumatera Barat sehingga para petani memiliki kesejahteraan hidup. Tinta ini sudah masuk dalam tahap produksi pabrik yang Kudo miliki di daerah Sunter, Jakarta Utara, tinta pemilu ini akan masuk dalam tender penyedia tinta pemilu di KPU sebagai tinta pemilu pertama berbahan organik di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dari hasil penelitian dan inovasi ini, tinta organik berbahan gambir memenuhi dalam spesifikasi tinta untuk pemilu, karena kami hanya sebagai lembaga riset yang menghasilkan prototype produk sehingga kami menawarkan kerjasama dengan PT Kudo Indonesia Jaya untuk dapat di produksi menjadi lebih banyak,” kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Inovasi Universitas Andalas Hefrizal Handra.

Adapun keunggulan dari produk ini adalah tinta organik yang ramah lingkungan dan juga aman untuk kulit. Tinta ini dinilai sangat cocok digunakan untuk pemilu seluruh Indonesia. Harapan dari Kudo dan Universitas Andalas adalah semoga tinta berbahan gambir ini tidak hanya untuk tinta pemilu saja, namun bisa juga digunakan untuk tinta printing untuk semua industri baik dari perkantoran, perdagangan dan bisnis.

Pilihan Editor: Asal-usul Mencelupkan Jari dalam Tinta Menandakan Sudah Memilih Pemilu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

41 menit lalu

Peneliti ITB dan sejumlah mitra menguji bahan marka jalan dari olahan gondorukem dan glisero di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Dok. ITB)
Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

ITB dan sejumlah entitas menjajal pemakaian bahan dari getah pinus gondorukem dan gliserol untuk marka garis jalan tol.


Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

3 hari lalu

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket, menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim yang ramah lingkungan. Dok. Bukit Asam
Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen mendukung pengembangan songket lewat Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket.


Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

5 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan


Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

6 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

Berikut tips buat penghuni rumah masa kini agar bisa melakukan penghematan daya listrik sehingga hunian bisa semakin ramah lingkungan.


Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

9 hari lalu

Penanaman mangrove di kawasan Pantai SPN, Stalkuda, Kota Balikpapan, Selasa, 3 September 2024.(Dok. Mangrove Center Balikpapan)
Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

Metode Buispot dinilai lebih efektif untuk menanam mangrove di lingkungan terbuka karena menggunakan beton sebagai pelindung dari ombak.


Bawaslu Minta Pelaksanaan Pemilu Bisa Terapkan Konsep Ramah Lingkungan

11 hari lalu

Ilustrasi Bawaslu. dok.TEMPO
Bawaslu Minta Pelaksanaan Pemilu Bisa Terapkan Konsep Ramah Lingkungan

Bawaslu menilai isu lingkungan masih belum menjadi prioritas penyelenggara pemilu.


Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

19 hari lalu

DION WIYOKO
Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.


Aksi Kawal Putusan MK dari Koalisi Mahasiswa se-Sumatera Barat, BEM KM Unand: DPR Bukan Dewan Penjilat Rezim

21 hari lalu

Koalisi mahasiswa se-Sumatera Barat adakan aksi Kawal Keputusan MK di depan Kantor DPRD Sumbar di Jalan Khatib Sulaiman Nomor 87 Kota Padang. Mahasiswa mencoba masuk dengan menaiki pagar gedung pada Kamis 22 Agustus 2024. TEMPO/Tiara Juwita
Aksi Kawal Putusan MK dari Koalisi Mahasiswa se-Sumatera Barat, BEM KM Unand: DPR Bukan Dewan Penjilat Rezim

Mahasiswa se-Sumatera Barat adakan aksi Kawal Putusan MK di depan gedung DPRD Sumbar. BEM KM Unand berharap DPR mendengarkan aspirasi rakyat.


Ravido Ramadhan dari FMIPA UGM, Lulus Doktor dengan IPK 4.00 di usia 26 Tahun

33 hari lalu

 Ravidho Ramadhan. ugm.ac.id
Ravido Ramadhan dari FMIPA UGM, Lulus Doktor dengan IPK 4.00 di usia 26 Tahun

Ravidho Ramadhan dari FMIPA UGM meraih gelar doktor dalam bidang fisika di usia yang sangat muda, yakni 26 tahun.


UKM PHP Unand Diduga Mendapat Intimidasi dari Kampus Saat Orientasi Mahasiswa Baru

37 hari lalu

UKM Pengenalan Hukum dan Politik Universitas Andalas dihentikan berorasi oleh pihak penyelenggara BAKTI 2024. Foto PHP Unand/istimewa.
UKM PHP Unand Diduga Mendapat Intimidasi dari Kampus Saat Orientasi Mahasiswa Baru

Unit Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum dan Politik Unand diduga mendapat intimidasi saat berorasi tentang dugaan korupsi di depan mahasiswa baru.