Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lokasi Pengamatan Langit Planetarium dan Observatorium Jakarta Kembali Menumpang, Ini Sebabnya

image-gnews
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, telah selesai. Namun, sampai hari ini Planetarium dan Observatorium Jakarta masih ditutup. Tak ada kunjungan publik apalagi kegiatan peneropongan bintang.
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, telah selesai. Namun, sampai hari ini Planetarium dan Observatorium Jakarta masih ditutup. Tak ada kunjungan publik apalagi kegiatan peneropongan bintang.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPlanetarium dan Observatorium Jakarta kembali membuka pengamatan langit malam gratis kepada warga pada 24-28 Juli 2023. Kegiatan yang sedianya berlangsung di Rooftop Observatory ASKO, Gedung Planetarium, Taman Ismail Marzuki akhirnya berpindah ke Plaza Theater Kecil yang masih berada di kompleks yang sama.

Menurut Muhammad Rayhan, astronom amatir dan astrofotografer dari Planetarium Jakarta yang bertugas melayani warga pada 24 Juli 2023 menyatakan perpindahan sebagai respon dari usaha Jakpro yang berusaha mempertahankan agar Planetarium Jakarta berada di bawah pengelolaan mereka.

"Mulai dari sekarang, kegiatan peneropongan dan kegiatan Planetarium yang lain kita kondisikan untuk tidak dulu menggunakan gedung Planetarium," katanya setelah pengamatan berakhir.

Ia bercerita bahwa pengelolaan Planetarium Jakarta masih berada di tahap pembahasan antara sekretaris daerah, dinas kebudayaan Pemprov DKI dan PT Jakpro. Untuk diketahui, Planetarium Jakarta kecuali Observatorium Coude termasuk yang direvitalisasi oleh Jakpro beberapa saat lalu.

Sebelumnya sempat disepakati Planetarium Jakarta di bawah Dinas Kebudayaan, namun hal tersebut tidak disetujui oleh PT Jakpro sehingga mencoba untuk melobi kembali agar tetap bisa mengelola Planetarium Jakarta. Hal itu direspon oleh Sekda, saat rapat terakhir akan dipertimbangkan untuk dikelola PT Jakpro.

Sikap planetarium

Rayhan juga bercerita adanya beberapa kegiatan sempat dilaksanakan di gedung sendiri karena awalnya memang punya orientasi untuk mengaktifkan kembali gedung itu. "Hanya saja, ternyata fasilitas yang diberikan oleh Jakpro terhitung sebagai hutang," jelasnya. Hal ini dianggap sebagai justifikasi bagi Jakpro bahwa Planetarium harus mereka kelola.

Tentu saja hal ini bertentangan dengan harapan Planet bersama Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), klub astronomi binaannya yang membantu dalam berkegiatan. "Harapan kami, Planetarium tetap di Dinas Kebudayaan karena demi keinginan publik," katanya.

Pihaknya berpihak kepada warga yang mengharapkan kegiatan Planetarium yang  gratis dan didukung penuh oleh APBD. "Kami merasa hal itu tidak bisa dilakukan jika Planetarium berada di bawah Jakpro," katanya.

Ia merasa khawatir kalau masih ada kegiatan Planetarium di bawah Jakpro bisa menjadi berbayar dan menyulitkan masyarakat. Ia tidak mengetahui sampai kapan hal ini berlangsung karena menunggu kepastian pengelolaan dari pemerintah daerah Jakarta.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Doksuri, Hujan di Berbagai Wilayah, Suhu Tertinggi Banda Aceh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamatan hari pertama

Menurut data, warga yang datang pada pengamatan hari pertama sebanyak 99 orang dari jatah 100 orang. Bulan tampak berkali-kali tertutup awan. Namun, kegiatan tetap berlangsung karena Rayhan membuka kesempatan tanya jawab seputar astronomi.

Arman, asal Palu, kebetulan tengah magang di kantor arsitektur di Jakarta selama 4 bulan tertarik untuk mengamati benda langit. "Saya ingin melihat secara langsung," katanya. Menurutnya, pengamatan benda langit tidak ada di Palu.

Ada juga rombongan ibu dan anak sebanyak 9 orang. Ratih, seorang ibu, sebagai inisiator dari rombongan yang berisi beberapa anak SD yang baru lulus beserta adiknya. Beberapa anak SDN Mangga Dua Selatan 01 baru saja lulus, dan diterima terpencar di beberapa SMP.

"Biar kami tahu bentuk benda langit tidak beraturan atau macam-macam," kata Ratih. Ia berharap anaknya beserta teman-temannya bisa reuni, sekalian belajar, main dan bertanya.

Ia bercerita kelompok anak ini merupakan tim diskusi dan belajar teori, salah satunya, "Bumi itu bulat apa datar?" jelasnya.

Zee, 12 tahun, amat senang bisa melihat Bulan lewat teleskop tidak hanya melalui pencarian di Google. "Jelas banget bulannya, tapi cuma setengah," katanya.

Pilihan Editor: Tim Robotik ITS Raih 24 Penghargaan di FIRA RoboWorld Cup 2023 di Jerman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebagian Jakarta Berpotensi Hujan Ringan pada Siang Hari, Berawan pada Pagi dan Malam

23 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Sebagian Jakarta Berpotensi Hujan Ringan pada Siang Hari, Berawan pada Pagi dan Malam

Pada siang hari, potensi hujan ringan di Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.


Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

1 hari lalu

Google Essentials. Istimewa
Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

Layanan uji coba pakaian secara virtual di Google Shopping belakangan diperkuat dengan kecerdasan buatan.


5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

1 hari lalu

Bandara Istanbul, Turki. Instagram.com/@igairport
5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

Sebuah penelitian mengungkapkan daftar bandara terbaik dan terburuk di Eropa berdasarkan ulasan di Google


26 Tahun Google, Ini Kilas Balik Sejarahnya

2 hari lalu

Logo Google. REUTERS
26 Tahun Google, Ini Kilas Balik Sejarahnya

Pada pekan ini 26 tahun lalu, awalnya, Google memperoleh suntikan dana senilai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,46 miliar dari Andy Bechtolsheim.


LRT Jakarta Fase 1B Siap Uji Lintasan Akhir September 2024

3 hari lalu

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan stasiun LRT Velodrome hingga Manggarai. Dok. Jakpro
LRT Jakarta Fase 1B Siap Uji Lintasan Akhir September 2024

Proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B antara Velodrome ke Manggarai terus berlangsung. Bahkan dalam waktu dekat direncanakan untuk uji lintasan.


Google Keluarkan 4 Fitur Baru untuk Android, Ada Alert Sebelum Guncangan Gempa

3 hari lalu

Pengenalan musik di Circle to Search. Dok.gsmarena.com
Google Keluarkan 4 Fitur Baru untuk Android, Ada Alert Sebelum Guncangan Gempa

Google menggulirkan empat fitur baru untuk ponsel Android: TalkBack, Circle to Search, ....


Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

4 hari lalu

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


Pramono Anung-Rano Karno Maraton Temui Eks Gubernur Jakarta

5 hari lalu

Bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno, saat bersilaturahmi bersama Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo di Museum M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, 3 September 2024. Rano mengatakan bakal bertemu dengan para mantan Gubernur DKI Jakarta demi kesinambungan pembangunan ke arah yang lebih baik. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung-Rano Karno Maraton Temui Eks Gubernur Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno menilai, Jakarta harus dibangun berkesinambungan bukan terpisah dengan pembangunan sebelumnya.


Cara Menyembunyikan Wajah Seseorang di Google Photos

6 hari lalu

Google Photos. photos.google.com
Cara Menyembunyikan Wajah Seseorang di Google Photos

Google Photos adalah aplikasi penyimpanan foto yang sangat populer dengan fitur pengenalan wajah otomatis yang canggih.


Naik Level, Google Circle to Search Kini Bisa Pindai Barcode dan QR

6 hari lalu

Circle to Search Google
Naik Level, Google Circle to Search Kini Bisa Pindai Barcode dan QR

Google menambahkan kemampuan pemindai kode batang dan QR pada Circle to Search. Perangkat bisa memindai kode secara otomatis.