Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal usul Gebuk Bantal Tradisi Masyarakat Setiap Agustusan

image-gnews
Peserta saling pukul di atas sebatang pohon pinang saat ikuti lomba pukul bantal di Kali Malang, Jakarta Timur, 17 Agustus 2016. TEMPO/Amston Probel
Peserta saling pukul di atas sebatang pohon pinang saat ikuti lomba pukul bantal di Kali Malang, Jakarta Timur, 17 Agustus 2016. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaannya dengan penuh semangat dan kegembiraan. Tradisi Agustusan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah. 

Salah satu tradisi yang selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan kemerdekaan ini adalah gebuk bantal, suatu ajang unik dimana dua orang yang duduk di sebatang pinang atau bambu saling pukul menggunakan bantal. Namun, tahukah Anda asal usul dan makna di balik tradisi khas ini?

Asal Usul Gebuk Bantal

Tradisi gebuk bantal ternyata telah berusia ratusan tahun dan memiliki akar sejarah yang kaya. Dilansir dari Indonesiakaya, asal usulnya bermula dari tradisi perang-perangan yang pernah ada di beberapa daerah di Jawa Timur, terutama di daerah Blitar dan Malang. Konon, pada zaman dahulu, ketika Indonesia masih dijajah oleh penjajah Belanda, warga daerah-daerah tersebut menggelar simulasi perang menggunakan bantal sebagai perangkat imitasi senjata.

Pada masa itu, rakyat Indonesia tidak diizinkan untuk memiliki senjata api, sehingga mereka menggunakan bantal sebagai sarana untuk melatih kemampuan bertahan dan menghadapi kemungkinan penyerangan musuh. Pelatihan ini menjadi wujud perlawanan terhadap penindasan dan upaya mempertahankan kemerdekaan secara simbolis.

Makna Simbolis Gebug Bantal

Gebug bantal tidak sekadar hiburan semata. Lebih dari itu, tradisi ini memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Bantal, sebagai senjata imitasi, melambangkan semangat perjuangan dan ketangguhan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini mengingatkan kita akan perjuangan berat yang telah dilalui oleh para pendahulu kita untuk mencapai kemerdekaan.

Selain itu, aksi melempar bantal secara bebas dan tanpa melukai satu sama lain juga mewakili semangat persatuan dan kesatuan dalam perbedaan. Dalam momen Gebug Bantal, tidak ada perbedaan kasta sosial, ras, atau agama. Semua bersatu padu untuk merayakan keberagaman dan persatuan sebagai bangsa Indonesia.

Prosesi Gebug Bantal

Perayaan Gebug Bantal biasanya dimulai setelah upacara bendera pada pagi hari tanggal 17 Agustus. Masyarakat berkumpul di lapangan atau tempat terbuka yang luas, seperti alun-alun, taman, atau area yang telah disiapkan khusus untuk acara ini.

Setiap peserta membawa bantal besar yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Mereka berjejer dalam formasi tertentu, menyerupai formasi militer, sebagai penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan. Lalu, dengan diiringi musik dan yel-yel semangat, peserta melemparkan bantal ke udara dengan antusias dan semangat tinggi.

Momen ini seringkali diabadikan oleh banyak fotografer dan videografer karena keunikan dan kegembiraannya. Para peserta yang berpartisipasi tampak begitu ceria dan terlibat sepenuh hati dalam acara tersebut.

Kontroversi dan Konservasi Tradisi

Meskipun Gebug Bantal merupakan tradisi yang kaya makna dan melibatkan semangat kebersamaan, beberapa orang menganggapnya kontroversial karena dianggap menciderai lingkungan. Bantal-bantal yang digunakan biasanya terbuat dari busa atau bahan sintetis yang sulit terurai dan berdampak negatif pada lingkungan. Beberapa komunitas dan organisasi lingkungan mencoba untuk mengganti bantal-bantal tersebut dengan bantal-bantal ramah lingkungan, seperti yang terbuat dari bahan daur ulang atau kapas.

Meskipun ada beberapa kritik, tradisi Gebug Bantal tetap menjadi bagian penting dari perayaan kemerdekaan Indonesia dan terus dilestarikan oleh masyarakat dengan penuh semangat. 

Pilihan Editor: Asal usul Lomba Bakiak, Permainan Tradisional saat Agustusan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

13 hari lalu

Logo MUI (Majelis Ulama Indonesia). mui.or.id
MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

Viral aksi joget di depan Masjid Agung Sengkang, Sulawesi Selatan. Dalam video tersebut perempuan dan laki-laki yang joget dengan diirngi musik DJ.


Mengenal Buah Pinang: Manfaat, Risiko, dan Penggunaannya dalam Tradisi Panjat Pinang

15 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu, 18 Agustus 2024. Lomba panjat pinang yang rutin digelar setiap tahun di sepanjang Teluk Kendari tersebut diikuti ratusan warga setempat dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 RI. ANTARA/Andry Denisah
Mengenal Buah Pinang: Manfaat, Risiko, dan Penggunaannya dalam Tradisi Panjat Pinang

Di balik popularitasnya di bulan Agustus, tanaman buah pinang menyimpan sejumlah manfaat dan risiko kesehatan yang perlu diketahui.


Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

20 hari lalu

Anak-anak berlomba balap karung saat mengikuti lomba 17 Agustus di Perwira, Bekasi, Minggu 18 Agustus 2024. Lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, sekaligus upaya dalam meningkatkan kekompakan antar sesama masyarakat. TEMPO/Fajar Januarta
Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

Ada banyak ide lomba unik dan seru yang bisa dilakukan untuk meramaikan lomba Agustusan. Berikut lima di antaranya.


Upacara HUT RI ke-79 di IKN, Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital

20 hari lalu

Direktur Telekomunikasi Kominfo Aju Widya Sari (kanan) didampingi Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, meninjau lokasi Telkom Smart Office Shelter di kawasan inti pusat pemerintahan pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Dok. Telkom
Upacara HUT RI ke-79 di IKN, Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital

Telkom sukses mendukung gelaran upacara HUT ke-79 RI dengan Infrastruktur dan Layanan Telekomunikasi yang berkualitas.


Presiden FIFA Gianni Infantino Ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan RI Ke-79

22 hari lalu

Presiden FIFA Gianni Infantino.  TEMPO/Subekti.
Presiden FIFA Gianni Infantino Ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan RI Ke-79

Presiden FIFA Gianni Infantino mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.


Indra Sjafri Jadikan Momen 17 Agustus untuk Tambah Motivasi Timnas Indonesia U-20 Sebelum Tampil di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025

22 hari lalu

Pelatih Timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Indra Sjafri Jadikan Momen 17 Agustus untuk Tambah Motivasi Timnas Indonesia U-20 Sebelum Tampil di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025

Indra Sjafri berharap upacara 17 Agustus bisa menambah motivasi pemain Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-20 2025.


Pesan Nova Arianto buat Timnas Indonesia U-17 dalam Upacara HUT RI Ke-79: Indonesia Harus Maju Lewat Sepak Bola

22 hari lalu

Nova Arianto. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pesan Nova Arianto buat Timnas Indonesia U-17 dalam Upacara HUT RI Ke-79: Indonesia Harus Maju Lewat Sepak Bola

Pelatih Nova Arianto memotivasi para pemain Timnas Indonesia U-17 saat upacara perayaan HUT RI ke-79.


7 Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Cocok Ditonton Saat 17 Agustus

22 hari lalu

Poster film animasi, Battle of Surabaya. Foto: Wikipedia.
7 Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Cocok Ditonton Saat 17 Agustus

7 Film perjuangan Kemerdekaan Indonesia ini sangat cocok ditonton saat merayakan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.


Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Musisi di Kanada Luncurkan Tembang Khusus

22 hari lalu

Musisi independen Indonesia di Toronto Kanada, Dwi Riani dan kelompok musik Orkes Garasi. Foto: Dok.Dwi Riana&Orkes Garasi.
Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Musisi di Kanada Luncurkan Tembang Khusus

Seorang musisi yang tinggal di Kanada yaitu Dwi Riana berkolaborasi dengan grup keroncong merilis lagu untuk merayakan Kemerdekaan Indonesia.


Cerita Dua Pemain Timnas Indonesia U-17 Ikuti Upacara 17 Agustus di Lapangan Sepak Bola

22 hari lalu

Timnas Indonesia U-17 saat merayakan HUT RI ke-79. (pssi.org)
Cerita Dua Pemain Timnas Indonesia U-17 Ikuti Upacara 17 Agustus di Lapangan Sepak Bola

Fabio Azkairawan dan Fadly Alberto menceritakan pengalaman pertama mengikuti upacara 17 Agustus bersama Timnas Indonesia U-17 di lapangan sepak bola.