Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IRCAI dan AWS Buka Pendanaan Startup Paling Inovatif Atasi Krisis Iklim

image-gnews
Anak-anak muda yang berdemonstrasi di areal COP27 di Sharm el-Sheikh Convention Center menuntut pembiayaan kerusakan dan kehilangan keragaman hayati akibat krisis iklim.
Anak-anak muda yang berdemonstrasi di areal COP27 di Sharm el-Sheikh Convention Center menuntut pembiayaan kerusakan dan kehilangan keragaman hayati akibat krisis iklim.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar gembira bagi startup yang tergerak untuk berkecimpung mengatasi krisis iklim. Pusat Penelitian Internasional tentang Kecerdasan Buatan (International Research Center on Artificial Intelligence/IRCAI), organisasi di bawah naungan UNESCO, dan Amazon Web Services, Inc. (AWS) mengumumkan peluncuran Compute for Climate Fellowship pada 25 Juli 2023.

John Shawe-Taylor, Direktur di IRCAI, menyatakan ini merupakan program global pertama yang mendukung para pengusaha dan startup yang menerapkan komputasi awan canggih dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan solusi-solusi baru yang mengatasi krisis iklim. 

Melalui Compute for Climate Fellowship, akan terpilih startup dengan ide-ide paling inovatif yang kemudian mendapatkan pendanaan dalam merealisasikan bukti konsepnya atau proof of concepts (POC) mereka. “Pendaftaran dibuka hingga tanggal 31 Agustus 2023 dan akan melalui proses seleksi,” kata dia, Senin, 31 Juli 2023.  Konsep aplikasi yang terpilih akan dikembangkan pada tahun ini.

Menurut  John Shawe-Taylor, kecerdasan buatan berkembang pesat sebagai disiplin akademis dan praktis. “Di IRCAI, tujuan kami bukan hanya menjadi acuan dalam perkembangan teknologi baru ini, tetapi juga memastikan bahwa teknologi tersebut menjadi penggerak yang bermanfaat baik bagi masyarakat," kata John.

Ia berharap, melalui kerjasama dengan AWS, pihaknya ingin mencari beberapa startup paling inovatif dan membantu mereka memanfaatkan AI dan komputasi canggih secara etis untuk membangun terobosan-terobosan yang dapat mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadirkan krisis iklim.

IRCAI dan AWS akan memilih proposal-proposal yang ambisius dengan menggunakan cloud paling inovatif, dan menjanjikan dampak global. Ada enam area masalah utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim yaitu risiko dan ketahanan iklim, keamanan pangan, keanekaragaman hayati dan konservasi, kesehatan terkait iklim, ekonomi sirkular dan analisis Environmental, Social, and Governance (ESG).

Melalui program beasiswa fellowship ini, startup teknologi iklim global akan memiliki akses ke berbagai sumber daya teknis untuk mewujudkan proof of concepts (POC) yang mereka bayangkan. Baik IRCAI maupun AWS akan menyediakan tim ahli dalam bidang AI, keberlanjutan, dan etika kepada startup-startup yang terpilih. Juga ada akses ke layanan-layanan komputasi canggih, seperti komputasi berkinerja tinggi (high-performance computing/HPC) dan teknologi-teknologi termasuk AI, AI generatif, dan machine learning (ML).

Baca juga: Kementerian ESDM akan Rilis Aplikasi Single Gateaway pada Januari 2024

Solusi dibangun dengan teknologi yang aman

AWS juga akan menyediakan kredit bagi para peserta untuk mencakup biaya pembuatan POC. Selain itu, semua proof of concepts akan dirancang sesuai dengan kaidah Pengkajian Etis Terhadap Kecerdasan Artifisial yang disusun oleh UNESCO untuk memastikan bahwa setiap solusi dibangun dengan teknologi yang aman dan tepercaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, perubahan iklim telah memunculkan beberapa masalah yang paling kompleks dan berdampak terhadap orang banyak. Di Amerika Serikat, US National Centers on Environmental Prediction mencatat bahwa awal Juli merupakan hari terpanas yang pernah ada dengan suhu rata-rata tertinggi di seluruh dunia. Adanya kebakaran hutan, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut secara konsisten merusak berbagai bagian planet bumi ini selama bertahun-tahun, mengancam ketahanan pangan, kesehatan, dan keanekaragaman hayati. 

Seiring dengan terus meningkatnya dampak krisis iklim, ribuan startup teknologi menciptakan pendekatan-pendekatan baru dan inovatif untuk membantu menunda dan membalikkan dampak dari krisis iklim. Melalui Compute for Climate Fellowship, startup-startup terpilih akan dibantu untuk mempercepat proses penelitian dan pengembangan, lengkap dengan panduan teknis yang menyeluruh dan akses terhadap layanan komputasi termutakhir dari AWS, guna mewujudkan cita-cita mereka.

Menurut Howard Wright, VP dan Global Head of Startups di AWS, perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar generasi ini. “Pesan kami kepada para inovator melalui program ini adalah: hadirkan ide-ide paling berani dan visioner Anda, dan kami akan membantu Anda membangunnya secara gratis," kata Howard.

Ia berharap, dengan menawarkan kemampuan komputasi dan akses ke teknologi baru, seperti generative AI, kepada startup-startup yang menangani tantangan-tantangan terkait iklim, Compute for Climate Fellowship akan melanjutkan misi untuk mendorong keberlanjutan melalui komputasi awan dan semoga membantu mengubah arah krisis iklim. 

Komputasi yang canggih dan AI telah menunjukkan potensi besar dalam mendukung pengembangan solusi untuk melawan perubahan iklim. IRCAI sedang memetakan solusi-solusi AI di seluruh dunia yang berkontribusi pada kemajuan sustainable development goals/SDGs yang dicanangkan PBB.

AWS saat ini mendukung pelanggan dalam mengembangkan sistem peringatan dini untuk ketidakamanan pangan, analisis untuk kesetaraan kesehatan dalam konteks perubahan iklim, dan kecerdasan untuk mendukung ekonomi sirkular. AWS juga memiliki kemampuan pemodelan dan simulasi menggunakan HPC untuk mengidentifikasi dan mengatasi kebakaran, banjir, dan gelombang panas perihal iklim. 

Pilihan Editor: Apple Mengkonfirmasi Ada Bug pada Batas Waktu Pakai Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

11 jam lalu

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

Lima mahasiswa Unpad bikin robot pembasmi larva nyamuk Aedes aegypti, bagaimana cara kerjanya? Apa gunanya daun kemangi dan ciplukan?


BPBD DKI: 90 Persen Kebakaran di Jakarta Akibat Korsleting Listrik

11 jam lalu

Warga mengungsi di tenda darurat yang berada di antara puing-puing sisa kebakaran Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Sekitar 1.000 warga dari 200 kepala keluarga mengungsi akibat rumah mereka hangus dalam kebakaran yang terjadi pada Minggu (30/7) di perkampungan padat penduduk tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
BPBD DKI: 90 Persen Kebakaran di Jakarta Akibat Korsleting Listrik

BPBD DKI mencatat sejak Januari hingga September 2023 telah terjadi sekitar seribu kebakaran di wilayah DKI Jakarta


Kebakaran Akibat Flare, Pemulihan Ekosistem Gunung Bromo Butuh Waktu Lima Tahun

14 jam lalu

Kondisi padang rumput atau sabana di Lembah Watangan alias Bukit Teletubbies yang gosong kehitaman pada Kamis pagi, 21 September 2023. Bukit Teletubbies jadi tempat kejadian perkara terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan hampir semua hutan dan lahan di sekitar Gunung Bromo sepanjang 6-14 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Kebakaran Akibat Flare, Pemulihan Ekosistem Gunung Bromo Butuh Waktu Lima Tahun

Kebakaran pada 6-14 September merujuk pada kebakaran yang diawali terbakarnya sabana Teletubbies Gunung Bromo akibat pengunjung menyalakan flare.


Kebakaran Museum Nasional, Dekan FIB UI Nilai Pengamanan Museum di Tanah Air Belum Optimal

16 jam lalu

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kebakaran Museum Nasional, Dekan FIB UI Nilai Pengamanan Museum di Tanah Air Belum Optimal

Bondan mengatakan, Museum Nasional seharusnya diamankan dengan standar instalasi strategis, seperti Istana Kepresidenan.


Kebakaran di Hutan Kota Ujung Menteng Jaktim, Diduga Gara-gara Warga Bakar Sampah

23 jam lalu

Kebakaran terjadi di kawasan Hutan Kota Ujung Menteng, Jalan Banjir Kanal Timur Kavling Sawah Indah RT 11/RW 02 Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/9/2023). ANTARA/Syaiful Hakim
Kebakaran di Hutan Kota Ujung Menteng Jaktim, Diduga Gara-gara Warga Bakar Sampah

Kebakaran melanda Hutan Kota Ujung Menteng, Jakarta Timur hari ini. Penyebabnya diduga karena warga bakar sampah.


Sekuriti Intimidasi Wartawan Saat Liput Ledakan RS Eka Hospital BSD

1 hari lalu

Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis 21 September 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Sekuriti Intimidasi Wartawan Saat Liput Ledakan RS Eka Hospital BSD

Atas kejadian intimidasi sekuriti RS Eka Hospital BSD ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan LBH Pers mengecam keras


Kemendikbudristek Ungkap Alasan Megawati Kunjungi Museum Nasional Usai Kebakaran

1 hari lalu

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko (kedua kiri) dan Mendikbudristek Nadiem Makarim (keempat kanan) saat melakukan kunjungan ke Museum Nasional pasca kebakaran di Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Megawati menyampaikan bahwa menghormati penyelidikan yang sedang berlangsung atas kebakaran yang terjadi di tempat penyimpanan koleksi benda bersejarah hingga meminta fasilitas dan keamanan museum diperbaiki dan ditingkatkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kemendikbudristek Ungkap Alasan Megawati Kunjungi Museum Nasional Usai Kebakaran

Megawati datang ke Museum Nasional didampingi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.


Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

1 hari lalu

Oryx di Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid, Arab Saudi. (SPA/Arabnews.com)
Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.


Ledakan di Eka Hospital BSD: Pasien Langsung Dipindahkan, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

1 hari lalu

Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis 21 September 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Ledakan di Eka Hospital BSD: Pasien Langsung Dipindahkan, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Polisi memastikan tak ada korban jiwa atas insiden ledakan di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pagi ini.


Pulihkan Koleksi Museum Nasional Terdampak Kebakaran, Tim Khusus Komunikasi dengan Pemerintah Prancis-Belanda

1 hari lalu

Anggota Polisi saat melakukan olah TKP lokasi kebakaran Museum Nasional, Jakarta, Minggu, 17 September 2023. Kebakaran Museum Nasional diduga akibat korsleting arus listrik yang terjadi di bedeng proyek renovasi museum.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Pulihkan Koleksi Museum Nasional Terdampak Kebakaran, Tim Khusus Komunikasi dengan Pemerintah Prancis-Belanda

Pemerintah Indonesia akan memulihkan koleksi benda bersejarah di Museum Nasional yang terdampak kebakaran. Pemerintah Prancis dan Belanda dilibatkan.