Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikan Endemik Sungai Batanghari Terancam Punah, Ahli: Bikin Zonasi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Selasa 8 Maret 2022. Pemerintah Daerah setempat kembali mewacanakan pemaksimalan Sungai Batanghari sebagai alternatif pengangkutan batu bara guna mengurai kepadatan angkutan hasil tambang di jalur darat provinsi itu, tapi terkendala laju pendangkalan di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Selasa 8 Maret 2022. Pemerintah Daerah setempat kembali mewacanakan pemaksimalan Sungai Batanghari sebagai alternatif pengangkutan batu bara guna mengurai kepadatan angkutan hasil tambang di jalur darat provinsi itu, tapi terkendala laju pendangkalan di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Perikanan dan Budi Daya Universitas Jambi Tedjo Sukmono menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi membentuk zonasi-zonasi wilayah untuk melestarikan lingkungan Sungai Batanghari.

“Zonasi itu pembagian area. Misalnya ada Lubuk Larangan (zona larangan), ikan di situ tidak boleh diambil semena-mena. Kita memberi mereka (ikan) kemampuan untuk pulih sehingga secara jumlah spesies bertambah,” katanya di Jambi, Kamis, 3 Agustus 2023, dikutip dari Antara.

Tedjo menjelaskan konsep zonasi sendiri adalah pemetaan zona-zona di Sungai Batanghari, seperti zona budi daya ikan sehingga di sepanjang zona tersebut tidak boleh ada aktivitas yang mencemari air.

Ia menuturkan banyak spesies ikan endemik Sungai Batanghari yang terancam punah dan sulit ditemukan, seperti Arwana, Putak, Belida, Ikan Perang Bengkok, Lais Kacadan, Sepat Mutiara, Kerapu Rawa, Tilan, Ikan Flying Fox, Botia, Radiangus, serta Gurami Coklat.

Hal tersebut terjadi karena di sepanjang Sungai Batanghari banyak aktivitas yang mencemari ekosistem air, seperti pertambangan emas ilegal, tongkang batubara yang berpotensi menumpahkan minyak, hingga fasilitas MCK yang berada di atas sungai.

Tedjo menyebutkan sepanjang ia menyusuri Sungai Batanghari mulai dari Kabupaten Tebo hingga Kabupaten Batanghari, Jambi, terdapat sekitar 983 MCK dan 500 penambang emas ilegal.

Adanya aktivitas mencemari lingkungan air itu menyebabkan yang dahulunya pada tahun 1994 sampai 2000 terdapat 300 spesies ikan di Sungai Batanghari, kini hanya sekitar 100 spesies yang masih mampu bertahan.

“Contoh spesies yang sekarang tidak mudah ketemu misalnya Ikan Ridiangus (Balantiocheilos Melanopterus) dan Arwana,” katanya.

Melalui zonasi ini, Tedjo mengatakan nantinya akan dibagi wilayah yang khusus untuk budi daya air, wilayah untuk kepentingan perekonomian, dan sebagainya.

Ketika tidak ada zonasi seperti sekarang, tempat budi daya ikan sangat berdekatan dengan lokasi penambangan emas ilegal maupun tongkang yang terparkir, sehingga seringkali ikan-ikan tersebut justru mati.

Baca juga: Bekasi Rawan Kekeringan Dampak El Nino, Pj Bupati Minta Petani Tadah Air Hujan dan Irigasi

Sistem zonasi Sungai Batanghari perlu koordinasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tedjo mengatakan penetapan sistem zonasi di Sungai Batanghari memerlukan koordinasi dan sinergi dari berbagai stakeholder, termasuk dinas-dinas terkait dan masyarakat setempat.

“Kalau masing-masing dinas mementingkan kepentingannya ya tidak ketemu solusinya. Sebetulnya masing-masing pihak sudah (menata ruang), tapi antara satu pihak dan lainnya tidak pernah ketemu, jadi tidak terkoordinasi dengan baik,” katanya.

Ia mengatakan selama ini sebenarnya sudah terdapat upaya tata ruang Sungai Batanghari meski belum maksimal. Namun koordinasi antara masing-masing pihak terkait belum terjalin.

Sebagai contoh, kata dia, Dinas Kelautan dan Perikanan membantu masyarakat membuat tambak sebagai tempat budi daya ikan, namun belum berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan atau pihak pertambangan.

Belum adanya koordinasi yang baik itu, menurutnya, menyebabkan masih banyak aktivitas pertambangan maupun kapal atau perahu yang melintas di kawasan budi daya ikan di Sungai Batanghari.

Saran dari Tedjo sejalan dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek yang turut berupaya melestarikan budaya dan lingkungan Sungai Batanghari melalui acara Ekspedisi Batanghari 2023.

Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek Siswanto mengatakan pelestarian harus dilakukan karena Sungai Batanghari menyimpan banyak potensi baik budaya maupun lingkungan yang sudah tergerus oleh kemajuan zaman.

“Kita ingatkan kembali Batanghari (dulu) punya peran yang menghubungkan budaya, yang arif dan bijaksana dalam mengelola ekosistem lingkungan dan budaya,” katanya.

Pilihan Editor: Bertambah, Tujuh Desa di Cilacap Terdampak Kekeringan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

4 jam lalu

Kepala BRGM Hartono bersama Penasehat Senior Menteri LHK Bidang Konservasi Alam dan Perubahan Iklim  Efransjah, Penasehat Senior Menteri LHK Bidang Kebijakan dan Pengendalian Implementasi Kebijakan Pengendalian Agus Pambagio, Ditjen Budidaya Perikanan KKP Bagjya Irwansyah, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pabilung Muhammad Jufri dan pakar dari Universitas Borneo Tarakan saat berdiskusi dan melihat langsung proses kerja rehabilitasi mangrove yang melibatkan masyarakat di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Dok. BRGM
BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.


Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

18 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.


KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

19 jam lalu

Prabowo Subianto. ANTARA/Walda Marison/aa.
KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.


Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

1 hari lalu

Direkrut Jenderal Penegakan Hukum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani, saat konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

Peraturan Menteri LHK Nomor 10 Tahun 2024 menebalkan partisipasi publik dalam upaya perlindungan hukum aktivis lingkungan.


Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Relawan TKN Fanta First Voters membagikan susu dan coklat gratis kepada warga di Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat, 29 Desember 2023. Pembagian susu yang dilakukan oleh TKN Fanta bidang pemilih muda ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.


PUBG Mobile Ramaikan Kampanye Lingkungan 'Play for Green', Pemain Dapat Map Unik

2 hari lalu

Ilustrasi kampanye lingkungan PUBG Mobile bertajuk 'Play For Green' (Dok. Antara)
PUBG Mobile Ramaikan Kampanye Lingkungan 'Play for Green', Pemain Dapat Map Unik

Game kondang, PUBG Mobile, menjadi salah satu cara untuk memperkuat kampanye lingkungan hidup. Fitur map PUBG disesuaikan dengan agenda hijau.


Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

2 hari lalu

Caption ini perlu perbaikan da

Penjabat Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar (kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Direktur PT Tempo Inti Media, Tbk., Meiky Sofyansyah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

Alam ini adalah titipan untuk generasi mendatang. Pemerintah Kota Padang menerapkan strategi pelestarian lingkungan melalui pemilahan dan pengelolaan sampah, kampanye jangan boros pangan, menanam pohon, dan menggunakan kendaraan listrik.


Program Lingkungan BRI Dukung Net Zero Emission di 2050

4 hari lalu

Program BRI Menanam Grow & Green, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bisa menjaga bumi dan melestarikan segala sumber daya alam di dalamnya. Dok. BRI
Program Lingkungan BRI Dukung Net Zero Emission di 2050

BRI melaksanakan beberapa program lingkungan, termasuk program Zero Waste to Landfill dan program penghijauan BRI Menanam, serta BRI Menanam Grow & Green.


Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

5 hari lalu

Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 2023. ANTARA/Dedhez Anggara
Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

Guru Besar Gizi Klinik FK Unhas mengatakan ekstrak ikan yang dijadikan produk susu ikan bisa menjadi alternatif anak yang tak suka makan ikan.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

7 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.