TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memiliki sebuah “tas nuklir”. Meski bukan benar-benar senjata nuklir berbentuk tas, tetapi barang yang ditentengnya itu disebut-sebut berisi sistem kendali alat perang.
Dilansir dari Reuters, sebuah dokumen berjudul Prinsip Dasar Kebijakan Negara Federasi Rusia tentang Pencegahan Nuklir yang diterbitkan pada 2020 lalu menyebutkan, orang nomor satu di Rusia mempunyai keputusan untuk memerintahkan peluncuran senjata nuklir.
Sebuah koper kecil yang dikenal dengan nama Cheget selalu diletakkan di dekat Putin. Tas itu tidak berisi tombol peluncuran senjata nuklir secara langsung. Namun, Presiden Rusia dapat menghubungi jaringan komando dan kekuatan nuklir strategis dalam negeri hanya dengan mengotak-atik Cheget.
Siapa Saja Pemegang Tas Nuklir?
Selain Putin, ternyata beberapa pejabat di Rusia juga berwenang untuk mengatur sistem persenjataan nuklir melalui Cheget, berikut daftarnya:
Baca juga:
1. Menteri Pertahanan Rusia
Sebagaimana publikasi Panduan Angkatan Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika Serikat (NUKE FAS), senjata nuklir Rusia siap dilepaskan setelah 10 menit perintah yang disampaikan Menteri Pertahanan. Artinya, pimpinan tertinggi di Kementerian Pertahanan juga memiliki kesempatan untuk mengendalikan Cheget.
Serangan amunisi nuklir hampir saja terjadi pada 25 Januari 1995. Saat itu, peluncuran roket bersuara Norwegia telah mengaktifkan Cheget milik Presiden Rusia Yeltsin. Menteri Pertahanan Pavel Grachev memulai telekonferensi darurat, menghitung mundur penerbangan roket, dan memantaunya melalui tas nuklir. Sebelum dua menit diluncurkan, pejabat Rusia menyadari kesalahan dan menganggap Negara Barat terlalu membesar-besarkannya.
2. Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia
Menurut laporan Reuters, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata yang kini dijabat Valery Gerasimov mempunyai akses ke kode peluncuran melalui tas nuklir Cheget. Ia dapat mengirim kode otorisasi ke masing-masing komandan senjata. Kemudian, prosedur peluncuran akan segera dimulai.
Selain itu, ada juga sistem cadangan yang memungkinkan Gerasimov menekan tombol pelepasan rudal nuklir secara langsung. Data Federasi Ilmuwan AS memperkirakan Rusia mengoleksi 5.977 hulu ledak nuklir dan 1.588 di antaranya siap digunakan. Rudal tersebut dapat ditembakkan dari darat, kapal selam, dan pesawat tempur.
3. Presiden Amerika Serikat
Tidak hanya Rusia, Amerika Serikat dikabarkan juga menyiapkan sistem kontrol nuklir dalam bentuk tas. Sistem tersebut dapat dikendalikan oleh presiden yang disebut dengan istilah Nuclear Football. Di dalam koper berwarna hitam itu dilaporkan berisi kode untuk penyerangan.
Nuclear Football menyimpan kode untuk mengotentikasi perintah peluncuran rudal nuklir ketika Presiden AS tidak berada di Gedung Putih. Mengacu pada rekaman keamanan yang dipublikasikan selama persidangan politik (impeachment) Donald Trump, ajudan militer terlihat membawa tas untuk dibawa ke tempat aman saat terjadi demonstrasi di dekat lokasi mereka.
Disebutkan, saat Trump berada di Beijing untuk makan siang bersama Presiden Cina Xi Jinping pada November 2017, seorang pejabat setempat terlibat perkelahian dengan ajudan militer AS yang membawa tas nuklir. Kepala Staf Gedung Putih John Kelly yang merupakan pensiunan jenderal turun tangan dan mengamankan Nuclear Football.
MELYNDA DWI PUSPITA | REUTERS
Pilihan Editor: Sosok Amadeo Yesa, Peraih Nilai UTBK 2023 Tertinggi se-Indonesia yang Masuk ITS