Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

20 Contoh Puisi tentang Pendidikan untuk Tugas Sekolah

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Pameran Puisi Kertas & Refleksi sejak 1 Maret hingga 24 Juli 2022. (Dok.Pameran)
Pameran Puisi Kertas & Refleksi sejak 1 Maret hingga 24 Juli 2022. (Dok.Pameran)
Iklan

10. Guru adalah Kunci

Karya: Meghana Taylor

Guru adalah kunci

Yang membuka wawasan

Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir

Kau adalah satu-satunya

Kau bak pengembala

Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya

Kau, guru yang membalik halaman

Dari sebuah buku besar

Kau mendidik kami

Terima kasih guruku

Telah mendidik kami

Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa

11. Wahai Negeriku

Karya: Muhammad Ramlhy Dwi Syaputra

Wahai negeriku tercinta

Mengapa engkau sulit dipercaya, seolah olah engkau yang berkuasa

Wahai negeriku tercinta lihatlah pendidikan disekitar kita

Engkau bagaikan tak punya rasa kasih dan cinta

Wanita negeriku cinta pahammi anak-anak bangsa kita, 

yang seolah berteriak meminta cinta dan kasih

Wahai negeriku tercinta, dengarkanlah rintihan para remaja 

yang seolah olah engkau tak beri dia nyawa,

Wahai negeriku tercinta berpihaklah pada anak bangsa kita,

Wahai negeriku tercinta engkaulah harapan segala bangsa

12. Pejuang Pendidikan

Karya: Ica Marisa

Di sebuah rumah pendidikan

Kita belajar dengan tulisan

Mengerti dengan bacaan

Bergelut dengan hitungan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siapa yang ikhlas memberi

Ilmu dan sebuah perjuangan

Tentang hidup dan masa depan

Mengejar ribuan impian

Figur yang tak terkalahkan

Ditiru dan dibanggakan

Bukan digugat untuk disalahkan

Bahkan sampai dijatuhkan

Jika tak bisa membalaskan

Hormat adalah pembuktian

Bahwa jasa telah diamalkan

Agar cerdas dan beriman

13. Membesuk Pendidikan

Karya: Nidaanisahf

Apa kabar, Pak Dewantara ?

2 Mei kali ini seperti biasa euforianya

Poster-poster selamat memenuhi lini masa

Sketsa berpeci dan berkacamata

Guratan ' ing ngarsa sung tuladha,

Ing madya mangun karsa

Hilang rasa, hilang makna

Pak, 100 hari lebih kami libur sekolah

Batal wisuda, jadwal KKN menggundah

Riang pada awal hari di rumah

Lalu jelak akan forum-forum maya yang tak pernah sudah

Internet dan kuota jadi nutrisi

Buku-buku bacaan jarang terjamah lagi

Sedang mobilisasi orkestra kian menyantau lini

Sedang peduli mereka hanya sebatas periuk nasi

Pak, otak kami lapar

Sampai tidak terdengar lagi bunyi keroncongan

Yang membikin kelakar

Mungkin busung pendidikan lebih tiada arti

Daripada perut yang melilit

Mungkin lumpuhnya akal lebih tiada bahaya

Daripada sembelit dan covid

Apa kabar, Pak Dewantara

Hari lahirmu tiada pernah dilupa

Walaupun perayaan tanpa substansi sudah jadi budaya

Walaupun pendidikan sekarat dan dikarantina 

14. Puisi Pendidikan

Karya: Gellis Anya

Susah payah memikul buku

Tiap hari bertemu dengan guru

Demi mendapatkan yang namanya ilmu

Lalu ada ujian negara

Orang bilang lebih susah

Daripada ujian biasa

Kita belajar susah payah

Kalau buntu, menyontek pun menjadi pilihan

Jikalau gagal

Nilai sempurna pun tak ada artinya

Tapi apalah daya

Pendidikan memang kita butuhkan

Kita harus melewatinya dengan baik

15. Sekolah Kehidupan

Karya: Shelyn M H

Disini

Dimana saja

Sekarang dan kapan pula

Aku belajar di sekolah kehidupan

Dari alam semesta dan peristiwa

Guru sejati membimbingku

Kulihat wacana membuka pengetahuanku

Kudengar kisah petualangan dalam perjuangan

Kulalui lorong pengalaman bersama dengan teman-temanku

Kutandai setiap kejadian

Kucatat semua hikmah dari peristiwa

Sebagai bekalku merajut masa depan

Melancarkan jalanku mencapai tujuan

Menjadi manusia utama

Berlaku jujur, berani dan benar

Kukembangkan akalku untuk maju

Semangat kupacu untuk tau

Menguak misteri tentang kehidupan

Berjalanlah

Bergeraklah

Diam tak bergeming akan bergilas

Bangkitkan nyaliku

Belajar bijak dan menghargai

16. Tangan-Tangan Mungil

Karya: Aina Praba

Siang itu mengumbar terik

Saat tangan-tangan mungil

Mengilapkan alas kakimu tuan

Peluh melelehkan kepala

Seiring punggung mengusung

Sekotak mimpi tanpa nyata

Lekatkan pandangannya tuan

Akan kau temukan kawan berseragam

Serta tutur ibu guru yang tak lebih

Dari hiasan etalase semata

Dan kau masih memasang pant*t

Diantara koran sibukmu berkutat

Abaikan tangan-tangan mungil

Merindukan segenggam penuh harap

17. Mirisnya Pendidikan

Karya: Laili Rahma Hidayati

Kertas usang tak lagi dipedulikan

Tercerai bagai sampah

Kini, semua menatap layar

Tak peduli sebuah ilmu tertuang

Semua tak dihiraukan

Berangkat, lalu pulang

Tanpa membawa ilmu

Tanpa ada harapan untuk maju

Miris, Sakit

Pendidikan yang dulu diperjuangkan

Yang dulu ditanam

Hingga dipupuk

Kini layu karena beberapa orang

18. Meraih Mimpi

Karya: Ester Ika Kristianti

Bilamana mentari bangun pagi

Ku siap mengawali hari

Dengan sejuta harapan dan mimpi

Kan kuwujudkan demi bangsa ini

Meski adanya pandemi seperti ini

Namun tak menyerah diri ini

Tak kan ada kata putus asa dan malas diri

Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi

Janganlah terlena dengan dunia ini

Kita harus mengerti dan tahu diri

Betapa kerasnya hidup ini

Untuk mewujudkan sebuah mimpi

Doa menjadi pedoman yang tinggi

Jangan ragu dan bimbang hati

Jadikan pelecut untuk meraih mimpi

Demi masa depan yang indah nanti

19. Suatu Tempat Untuk Kita

Karya:Yutanti Dyah E

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Tentang hidup

Tentang kehidupan

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Tentang agama dan matematika

Untuk kelak

Masa depan kita

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Memperbaiki diri

Dan akhlak pribadi

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Dan lalu menyamai mimpi

Untuk meraih sebuah kesuksesan

20. Putus Sekolah

Karya: Nadia Fitria Sari

Kami bagai anak terbuang

Berserakan di jalanan

Tak dapat dengarkan

Nasihat guru

Pemerintah rampas hak kami

Uang bagai di atas segalanya

Kami korban keserakahannya

Kini sekolah hanya angan belaka

Cita-cita hancur lebur

Tiada harapan tuk wujudkan

Entah bagaimana

Nasib negeriku

Saat logika dan hati tak satu

Saat ego jadi utama

Saat kecerdasan tak lagi penting

Saat kebodohan melanda

Hati menjerit

Teriakkan keadilan

Namun mulut ini

Tak mampu ucapkan

Buta huruf bertebaran

Tawuran tak dapat dihindari

Kehancuran menghampiri

Bumiku Indonesia

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Cerita Yekti dan Rahadyan, Ibu dan Anak yang Ambil S2 Hingga Wisuda Bareng di Unesa

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

19 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

20 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.


Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

20 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.


Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

20 hari lalu

Joko Pinurbo/Foto: CANTIKA/Brigitta Innes
Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.


Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

20 hari lalu

Sejumlah penulis horor menggunakan beragam pendekatan dan penggalian ide dalam berkarya.
Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

21 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

21 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo


Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

21 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

21 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

28 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni