Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Meteor, Begini Fenomena Cahaya di Langit yang Menakjubkan

image-gnews
Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor telah lama menjadi salah satu fenomena langit yang memukau dan mengundang kekaguman dari pengamat langit di seluruh dunia. 

Namun, apa sebenarnya hujan meteor? Hujan meteor, juga dikenal sebagai hujan bintang jatuh adalah peristiwa ketika sejumlah besar partikel debu dan serpihan batu angkasa, yang dikenal sebagai meteoroid, memasuki atmosfer bumi dan terbakar akibat gesekan dengan udara. Fenomena ini menghasilkan kilatan cahaya yang indah yang dikenal sebagai "meteor."

Mekanisme Hujan Meteor

Mekanisme di balik hujan meteor dimulai dengan meteoroid yang mengorbit matahari. Ketika benda-benda ini memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi, mereka terkena tekanan udara yang kuat, yang menyebabkan mereka panas dan terbakar. 

Proses ini menghasilkan cahaya yang terlihat dari permukaan bumi, dan itulah yang kita sebut sebagai meteor atau bintang jatuh. 

Meskipun meteoroid yang lebih kecil sepenuhnya terbakar selama perjalanan mereka melalui atmosfer, yang lebih besar dapat bertahan lebih lama dan meninggalkan jejak yang terlihat selama beberapa detik.

Salah satu momen puncak dalam tahun bagi para pengamat langit adalah hujan meteor terbesar yang terjadi setiap tahunnya, seperti Perseid dan Geminid. 

Perseid, yang biasanya terjadi pada pertengahan Agustus, dikenal karena memiliki intensitas tinggi dan banyak meteor yang terlihat dalam waktu yang singkat. Namun, untuk menikmati pemandangan ini, langit harus cukup gelap dan bebas polusi cahaya. 

Observatorium, area terpencil, atau pedesaan yang jauh dari cahaya kota adalah tempat ideal untuk menyaksikan hujan meteor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain keindahan visualnya, hujan meteor juga memiliki dampak ilmiah yang signifikan. Para ilmuwan dapat mempelajari meteoroid yang memasuki atmosfer bumi untuk memahami lebih lanjut tentang komposisi dan sifat benda angkasa yang lebih besar. 

Seiring teknologi semakin maju, kamera dan sensor yang ditempatkan di berbagai tempat di seluruh dunia memungkinkan para ilmuwan untuk merekam data dan informasi tentang meteoroid, seperti kecepatan, suhu, dan ketinggian perjalanan mereka. 

Informasi ini memberikan wawasan berharga tentang asal-usul meteoroid dan sejarah formasi tata surya kita.

Namun, perlu diingat bahwa menikmati hujan meteor juga membutuhkan kesabaran dan kesiapan. 

Karena intensitas meteor yang terlihat bisa bervariasi, ada saat-saat ketika hanya beberapa meteor yang akan terlihat dalam satu jam, sedangkan pada waktu lain, dapat ada lonjakan aktivitas yang mengesankan.

Dalam sebuah dunia yang semakin sibuk dengan aktivitas sehari-hari, hujan meteor adalah pengingat indah tentang keajaiban alam semesta yang lebih besar. Ini mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada kehidupan kita sehari-hari dan mengajak kita untuk melihat ke atas dan mengagumi keindahan yang ada di luar sana. 

Jadi, jika Anda memiliki kesempatan, keluarlah dan saksikanlah hujan meteor berkilau di langit malam yang gelap, karena siapa tahu, Anda mungkin mendapatkan kesempatan untuk membuat keinginan di bintang jatuh yang lewat.

BRIN | IUWASHOLUS
Pilihan editor: Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amandel Berpengaruh pada Kecerdasan Anak, Ini Penjelasan BRIN

4 jam lalu

Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Amandel Berpengaruh pada Kecerdasan Anak, Ini Penjelasan BRIN

Harimat Hendarwan mengatakan peradangan pada tonsil palatina (amandel) yang berulang dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak.


BRIN Taksir Koleksi Artefak Milik Indonesia Senilai Rp20 Triliun

6 jam lalu

ARTEFAK TERBAIK DUNIA ADA DI INDONESIA
BRIN Taksir Koleksi Artefak Milik Indonesia Senilai Rp20 Triliun

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memprediksikan valuasi koleksi artefak milik Indonesia yang tersimpan bernilai sekitar Rp20 triliun.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

8 jam lalu

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


15 Poin Pernyataan Megawati Saat Rakernas IV PDIP: Jokowi Petugas Partai, Konflik Agraria sampai Syarat Ketua Umum PDIP

2 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
15 Poin Pernyataan Megawati Saat Rakernas IV PDIP: Jokowi Petugas Partai, Konflik Agraria sampai Syarat Ketua Umum PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan dalam Rakernas IV PDIP. Berikut setidaknya 15 poin yang disampaikan.


Seleksi CPNS BRIN 2023: Formasi, Jadwal, Kualifikasi, dan Persyaratannya

4 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Seleksi CPNS BRIN 2023: Formasi, Jadwal, Kualifikasi, dan Persyaratannya

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka formasi CPNS untuk posisi peneliti muda. Simak formasi, jadwal seleksi, hingga kualifikasinya.


Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

5 hari lalu

Sejumlah kapal melintasi Sungai Musi yang tertutup kabut asap  di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 15 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

Saat ini BRIN belum ada rencana melakukan rekayasa cuaca di beberapa lokasi yang penuh polusi udara dari asap tersebut.


BRIN Ukur Simpanan Karbon pada Agroforestri Nyamplung di Gunung Kidul

7 hari lalu

Kolase periset BRIN yang melakukan pengambilan serasah, sampel tanaman, dan pengukuran diameter batang nyamplung di kawasan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. (ANTARA/HO-BRIN)
BRIN Ukur Simpanan Karbon pada Agroforestri Nyamplung di Gunung Kidul

BRIN mengukur simpanan biomassa nyamplung melalui 20 plot .


Ada Potensi Tsunami di Cilacap akibat Megathrust, BRIN Bikin Pemodelan Simulasi

7 hari lalu

Sebaran aktivitas gempa di Pulau Jawa selama 2019-2020. BMKG mencatat wilayah Jawa Barat paling aktif dengan sumber gempa dari zona megathrust maupun sesar. (ANTARA/HO.BMKG)
Ada Potensi Tsunami di Cilacap akibat Megathrust, BRIN Bikin Pemodelan Simulasi

Sekelompok peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN membuat pemodelan simulasi potensi tsunami di Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

8 hari lalu

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Tim Peneliti BRIN Siapkan Malam atau Lilin Berbahan Kelapa Sawit untuk Industri Batik

8 hari lalu

Pembatik menyelesaikan proses pembuatan batik kombinasi tulis dan cap motif dua jari di Batik Putra Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 12 Maret 2019. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. ANTARA/Mohammad Ayudha
Tim Peneliti BRIN Siapkan Malam atau Lilin Berbahan Kelapa Sawit untuk Industri Batik

Kelompok peneliti dari Pusat Riset Agro Industri Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN menyiapkan malam dari bahan kelapa sawit bagi perajin batik.