Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Nyamuk Lebih Haus Darah saat Musim Kemarau

image-gnews
Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau sering kali dianggap sebagai waktu ketika nyamuk cenderung berkurang karena minimnya genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi mereka. Banyak orang berpikir bahwa musim hujan akan menghasilkan lebih banyak nyamuk. Namun, faktanya saat musim kemarau, nyamuk lebih agresif dan haus darah.

Kenapa Nyamuk Lebih Banyak Muncul Saat Musim Kemarau?

Musim kemarau dapat memiliki dampak yang kompleks terhadap populasi nyamuk dan aktivitas mereka. Dilansir dari yaleclimateconnections.org, Joshua Benoit dari University of Cincinnati menjelaskan bahwa cuaca kering dapat menyebabkan nyamuk mengalami dehidrasi, yang pada gilirannya membuat mereka lebih sering mencari makan darah.

Ketika nyamuk mengalami dehidrasi, mereka cenderung lebih sering menggigit manusia untuk memenuhi rasa haus mereka. Efek dehidrasi ini dapat terjadi dengan cepat, bahkan dalam waktu lima hingga enam jam.

"Ketika mereka mengalami dehidrasi, mereka sebenarnya lebih sering menghisap darah. Efek dehidrasi ini bisa terjadi dengan sangat cepat, terkadang dalam jangka waktu lima hingga enam jam,” kata Benoit seperti dilansir dari Yale Climate Connections.

Di sisi lain, berdasarkan artikel ilmiah dari jurnal Trends in Parasitology yang berjudul “Spotlight Dried out but alive: how mosquitoes survive 8 months”, nyamuk lebih banyak muncul saat musim kemarau karena beberapa alasan.

Salah satunya adalah karena saat musim kemarau, air menjadi lebih sedikit dan terbatas, sehingga nyamuk mencari tempat yang tersedia untuk berkembang biak.

Selain itu, nyamuk juga dapat bertahan hidup lebih lama selama musim kemarau karena suhu yang lebih hangat dan kondisi lingkungan yang lebih kering.

Risiko Penularan Penyakit oleh Nyamuk

Saat iklim menghangat dan pola curah hujan berubah, risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dapat meningkat. Salah satu virus yang banyak menyerang ketika kemarau ialah Virus West Nile. Oleh karena itu, penting untuk tetap melindungi diri dari gigitan nyamuk, bahkan saat cuaca sedang kering.

Walaupun musim kemarau terasa kurang ramah bagi nyamuk karena kurangnya genangan air, nyatanya perubahan perilaku nyamuk dan dampak iklim terhadap ekosistemnya dapat menyebabkan populasi nyamuk tetap aktif dan lebih mengganggu selama musim ini.

Agresifnya nyamuk saat menghisap darah dan upaya nyamuk mencari air untuk bertahan hidup merupakan dua faktor penting yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, meskipun musim kemarau, kita tidak boleh lengah dalam menjaga diri dari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Pilihan Editor: Mengenal Robot Pengusir Nyamuk Buatan Mahasiswa UGM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

1 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

5 hari lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

7 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

9 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

9 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

10 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.