Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti UGM: Indonesia Kaya Energi Panas Bumi, Jangan Ragu Mengebor

image-gnews
Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) mulai beroperasi secara komersial sejak akhir Desember lalu. Dok SERD
Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) mulai beroperasi secara komersial sejak akhir Desember lalu. Dok SERD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau-pulau di Indonesia memiliki potensi menghasilkan energi panas bumi. Karena secara tektonik tatanannya merupakan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Sehingga temperatur suhunya tinggi dan mengandung air panas serta uap air.  

“Suhunya itu mencapai 250 derajat celcius atau lebih. Sebetulnya, Indonesia itu punya potensi panas bumi,” kata  peneliti sekaligus Dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Pri Utami di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin, 14 Agustus 2023.

Dengan munculnya gunung-gunung api di Indonesia, ucap dia, massa yang ada di sekitarnya juga dipastikan panas karena berasosiasi dengan gunung api. Bahkan, ia menyebutkan Indonesia memiliki potensi listrik dari energi panas bumi 24 giga watt atau 24 ribu megawatt se-Indonesia. 

Pri mencontohkan di Sulawesi Utara, jelas ada prospek dengan gunung apinya, namun belum ekspor. Kemudian ke arah selatan, seperti Sulawesi Tengah, Tenggara, dan Barat, semuanya memiliki potensi menghasilkan energi panas bumi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mata air hangat. “Air panas itu jadi tanda potensi, walaupun temperaturnya tidak setinggi di Sulut,” tutur dia.

Pri mengatakan kendala pemerintah tidak memanfatkan energi panas bumi lantaran masih terlena dengan sumber daya tak terbarukan yang menggunakan batu bara. Sebab, eksplorasinya gampang dan bahannya kelihatan di permukaan.  

Menurut dia, panas bumi kandungan energinya bukan hanya di fluida, melainkan juga tersimpan di batuan. Jadi, ada dinamika perpindahan panas dan massa, yang massanya itu berupa air atau uap panas. Secara geologi penyebarannya kompleks. “Kalau minyak sama gas kan energinya di situ saja. Sudah diambil ya sudah selesai,” ucap Pri.

Meski begitu, untuk membuktikan panas bumi harus dilakukan pengeboran. Dan, risiko untuk mendapatkannya atau tidak lebih tinggi dibandingkan dengan memprediksi minyak di cekungan sedimen. Namun secara sains itu bisa dipelajari. 

"Cuman siapa yang mau mengambil risiko memberikan modal awal? Selama ini kan dibebankan siapa yang memenangkan area konsesi atau wilayah kerja panas bumi," ujar dia.

Baca juga: Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, 14 Kecamatan Sulit Air Bersih

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen UGM sebut tak ada ruginya mengebor panas bumi

Pri tak memungkiri jika ingin mengembangkan energi panas bumi, harus punya modal. Sebab harus dilakukan pengeboran dua-tiga sumur terlebih dahulu. Saat ini, pemerintah telah menggulirkan program government drilling. Jadi, pemerintah akan membayarkan sumur yang dibor, kalau tidak berhasil bukan berarti buang uang. 

“Bukan buang duit. Permukaan itu kan sangat berharga, kalau gagal satu atau dua sumur tapi dampaknya pengetahuan kita tambah. Jadi, kalau ngebor, besok ke tempat lain enggak gagal,” kata dia. Sedangkan, jika pengeboran itu berhasil maka perusahaan yang memenangkan area itu bisa mengganti biaya pemerintah. 

Oleh karena itu, ujar Pri, harus optimistis untuk mendapatkan ekstraksi batuan panas. Jadi, pengeboran yang di dalam ada fluidanya.  Menurut dia,  teknologi ekstraksi itu bukan hanya mengandalkan air hujan yang meresap saja. Melainkan harus mengembangkan teknologi ekstraksi dengan cara lain, misalnya  menggunakan fluida yang dianggap temperatur suhunya rendah.

Kemudian, kata dia, fluida yang lain, nanti uapnya bisa menggerakkan turbin. “Itu sudah umum di mana-mana,” ujar dia. “Jadi menurut saya itu tinggal mau apa enggak sih. Apalagi energi tak terbarukan sudah kotor dan mau habis.”

Pri pun mendorong agar pemerintah berani beranjak dari zona nyaman dengan segala risiko. Misalnya, memperkuat riset, lalu bagaimana menarik investor, dan menambah pasar panas bumi. 

Pilihan Editor: Terima 6.000-an Mahasiswa Baru di Kampus Jatinangor, Rektor ITB Singgung Soal Korupsi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

3 jam lalu

Aulia Ayub, lulusan termuda dan tercepat Program Spesialis UGM. ugm.ac.id
Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.


3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

6 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

9 jam lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


Laba Bersih PGE Kuartal Pertama USD 47 Juta, Untung dari Valas

22 jam lalu

Seorang pekerja berjalan di lingkungan PLTP Kamojang unit 4 dan 5  di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. PLTP Kamojang unit 4 dan 5 dengan kapasitas 2x35 MW yang beroperasi pada pertengahn 2015, merupakan pilot project PT Pertamina Geothermal Energy, dalam mengoperasikan PLTP secara total project. TEMPO/Amston Probel
Laba Bersih PGE Kuartal Pertama USD 47 Juta, Untung dari Valas

PGE mencatatkan laba bersih USD 47,49 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Berkat selisih kurs.


Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar


Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

1 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.


Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).


YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

4 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

5 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.