Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSetiap tanggal 17 Agustus rakyat Indonesia selalu memperingati Hari Kemerdekan Bangsa Indonesia. Dalam menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia (RI), penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengingat sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 menjadi saksi bahwa negara Indonesia telah merdeka dan lepas dari penjajahan.  

Untuk itu, berikut ini adalah sejarah singkat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 beserta isi teks proklamasi yang perlu diketahui agar generasi sekarang tidak lupa akan sejarah dan jasa para pahlawan bangsa.

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI

Dilansir dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia terbitan Kemdikbud, berikut adalah urutan sejarah proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Bom Hiroshima dan Nagasaki

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan bermula saat Sekutu menjatuhkan bom di dua kota yaitu Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Bom nuklir “little boy” dijatuhkan di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Disusul bom nuklir “Fat Man” dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Bom yang meledak di dua kota Jepang itu menyebabkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia serta ratusan ribu lainnya mengalami cacat. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. 

Perbedaan Pendapat Golongan Tua dan Muda

Kabar mengenai bom atom yang dijatuhkan oleh Sekutu di Hiroshima dan Nagasaki sampai juga ke telinga para aktivis pergerakan, baik golongan muda dan golongan tua. Terlebih pemanggilan ketiga tokoh nasional Indonesia ke Vietnam menambah keyakinan para aktivis pergerakan, bahwa kemerdekaan Indonesia menjadi agenda pembicaraan.

Pada 9 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia yaitu, Soekarno, Moh. Hattaa, dan Radjiman Wedyodiningrat terbang ke  Dalat, Vietnam menemui Marsekal Terauchi. Sehari setelahnya atau lebih tepatnya 10  Agustus 1945 tokoh golongan muda yang terdiri dari Sutan Syahrir, Sukarni, Wikana, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lainnya mendengar siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation) tentang kekalahan Jepang dan kemungkinan akan menyerah kepada Sekutu. 

Sepulangnya ke Indonesia, Mohammad Hatta bertemu dengan Sutan Syahrir membicarakan terkait Proklamasi Indonesia. Syahrir yang termasuk golongan muda mendesak Soekarno untuk menyelenggarakan Proklamasi Kemerdekaan guna memanfaatkan situasi. Akan tetapi, hal ini dibantah oleh Hatta, dikarenakan proklamasi Indonesia akan diserahkan kepada PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang telah dibentuk.

Di sisi lain, Syahrir berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan jangan dilakukan melalui PPKI karena Sekutu akan mengecap kemerdekaan sebagai buatan Jepang. Menurut golongan muda, Proklamasi Kemerdekaan sebaiknya dinyatakan oleh Soekarno yang merupakan sebagai pemimpin rakyat. Perdebatan antara Hatta dan Syahrir itu pun menjadi polemik di antara golongan muda dan golongan tua.

Peristiwa Rengasdengklok

Pada 15 Agustus 1945, golongan muda yang gagal mendesak golongan tua untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia kemudian mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok. Peristiwa ini kemudian disebut dengan Peristiwa Rengasdengklok. 

Golongan muda menculik Soekarno dengan tujuan agar golongan tua menuruti golongan muda.  Menurut golongan muda, jika Soekarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan. 

Namun, sampai 16 Agustus 1945 itu, tidak tercapai kesepakatan apapun. Di sore harinya, Ahmad Soebardjo datang dan membujuk para golongan muda untuk melepaskan Soekarno. Akhirnya mereka mencapai kesepakatan dengan jaminan bahwa proklamasi akan dilaksanakan esok hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di malam harinya, golongan muda dan golongan tua berangkat menuju rumah Laksamana Maeda di Jakarta. Laksamana Maeda mempersilahkan rombongan tersebut untuk menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto. Namun, Jenderal Nishimura menolak rencana Proklamasi Kemerdekaan.

Perumusan Naskah Proklamasi

Teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia kemudian disusun  oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di rumah Laksamana Maeda pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB. Setelah perumusan teks Proklamasi selesai, teks kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Setelah itu, teks ditandatangani kembali oleh Soekarno.

Selanjutnya, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, dilaksanakan pembacaan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (saat ini bernama Jalan Proklamasi No. 5, Jakarta Pusat). Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan diumumkan oleh BM Diah dan Jusuf Ronodipuro melalui radio, surat kabar, telegram, dan lisan. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan juga diabadikan oleh pewarta yang bernama Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS.

Isi Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI

Berikut ini adalah naskah Proklamasi Kemerdekaan RI:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Demikian sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI dan isi teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Semoga dengan ini dapat mengingatkan masyarakat tentang sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. 

RIZKI DEWI AYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

30 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan


Sejarah Kamera Leica yang Kini Digandeng Xiaomi, Pernah Digunakan Motret Proklamasi Kemerdekaan RI

32 hari lalu

Kamera Leica Luxus II gold yang diproduksi pada tahun 1932 ini ditemukan di BBC Antiques Roadshow pada 12 tahun yang lalu. dailymail.co.uk
Sejarah Kamera Leica yang Kini Digandeng Xiaomi, Pernah Digunakan Motret Proklamasi Kemerdekaan RI

Leica merupakan produsen kamera legendaris, kini digandeng Xiaomi.


Rengasdengklok Jadi Pembicaraan gara-gara Cak Imin, Ada 3 Spot Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi

22 Januari 2024

Ahli waris, Djiauw Kiang Lin (kiri) bersama Liauw Chin Lan (kedua kiri) menjelaskan kepada pengunjung rumah bersejarah peninggalan keluarga Djiauw Kie Siong yang pernah disinggahi Proklamator RI Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Sabtu 15 Agustus 2020. Rumah bersejarah tersebut pernah digunakan sebagai tempat persinggahan Soekarno dan M Hatta menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945. Rumah tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata sejarah untuk mengenang dan menghormati proklamator. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Rengasdengklok Jadi Pembicaraan gara-gara Cak Imin, Ada 3 Spot Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi

Salah satu kecamatan di Kabupatan Karawang ini terkenal karena Peristiwa Rengasdengklok.


Ketika Warga Jepang Ikut Balap Karung dan Lomba Makan Kerupuk

26 Agustus 2023

Warga Jepang mengikuti lomba makan kerupuk di Balai Indonesia, Tokyo, Sabtu (26/8). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Ketika Warga Jepang Ikut Balap Karung dan Lomba Makan Kerupuk

Warga Jepang dan WNI mengikuti sejumlah perlombaan memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Balai Indonesia, Tokyo


Lika-liku Mata Uang Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

19 Agustus 2023

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Lika-liku Mata Uang Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Dengan usia menginjak 78 tahun, terdapat beberapa aspek menarik seputar Proklamasi Kemerdekaan. Salah satunya yakni aspek sejarah mata uang.


Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Begini Sidang-sidang PPKI

19 Agustus 2023

Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. ANTARA/IPHOS
Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Begini Sidang-sidang PPKI

Dalam kisah-kisah seputar Proklamasi Kemerdekaan adalah PPKI. Ia lahir dari rahim BPUPKI yang memiliki cita-cita mempersiapkan kemerdekaan Indonesia


Mengenal Pohon Pinang dan Manfaatnya Buat Kesehatan

19 Agustus 2023

Puluhan peserta mengikuti lomba panjat pinang saat merayakan HUT RI ke-78 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis, 17 Agustus 2023. Lomba tersebut diikuti oleh pengunjung Ancol dan hadiah yang disuguhkan berupa sepeda, kipas angin, hingga peralatan rumah tangga lainya.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengenal Pohon Pinang dan Manfaatnya Buat Kesehatan

Pohon pinang adalah tanaman soliter yang tumbuh secara individual. Batangnya lurus dengan ketinggian mencapai 20-30 meter, berdiameter 25-30 cm.


Megawati, Rachmawati Soekarnoputri dan 2 Cucu Soeharto Pernah Jadi Anggota Paskibraka

18 Agustus 2023

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
Megawati, Rachmawati Soekarnoputri dan 2 Cucu Soeharto Pernah Jadi Anggota Paskibraka

Dua putri Sukarno, Megawatid an Rachmawati Soekarnoputri pernah menjadi anggota Paskibraka. Begitu pula 2 cucu Soeharto.


Alasan Sukarno Pilih 17 Agustus 1945 untuk Proklamasi, Ada Nilai Spiritual yang Diyakininya

18 Agustus 2023

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Alasan Sukarno Pilih 17 Agustus 1945 untuk Proklamasi, Ada Nilai Spiritual yang Diyakininya

Mengapa Sukarno bersikeras melakukan proklamasi pada 17 Agustus 1945? Berikut beberapa alasannya antara lain terkait bulan Ramadan, dan Jumat Legi.


4 Tips Agar Tidak Pingsan Saat Mengikuti Upacara Bendera

18 Agustus 2023

Ilustrasi upacara bendera. ANTARA
4 Tips Agar Tidak Pingsan Saat Mengikuti Upacara Bendera

Tak jarang, para peserta yang mengikuti upacara bendera merasa pusing dan tidak kuat, bahkan tidak kuat hingga pingsan.