Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkenalan dengan Satwa Musang

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Paramedis dari pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan, Pertanian, dan Perikanan Kota Administrasi Jakarta Selatan menyuntikkan vaksin anti rabies secara gratis kepada musang di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. TEMPO / Hilman Fathurtahman W
Paramedis dari pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan, Pertanian, dan Perikanan Kota Administrasi Jakarta Selatan menyuntikkan vaksin anti rabies secara gratis kepada musang di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. TEMPO / Hilman Fathurtahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini istilah atau pepatah musang berbulu domba mencuat. Hal itu setelah beredarnya pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam unggahan di YouTube dan banyak media.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat pekan lalu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langkah Partai NasDem dan Anies Baswedan kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan adalah sangat kasar dan tidak patut, terutama dalam kaidah moral dan etika politik.

Oleh karena itu, dia memahami ekspresi kekecewaan para kader Partai Demokrat yang ditunjukkan dengan berbagai cara, termasuk melalui pesan-pesan yang dikirimkan ke SBY. Dia menyebut ada pesan yang mengatakan bahwa Partai Demokrat terkena lelucon praktik alias prank dari "musang berbulu domba”.

"Musang berbulu domba itu di depan bersikap manis, baik, lembut, penuh persahabatan; tetapi di balik itu kalau kita lemah, lengah, nah ini lengah, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis," ujarnya seperti dikutip Antara.

Dilansir dari disnakkan.grobogan.go.id, musang merupakan satwa soliter dan tidak hidup dalam koloni. Satwa ini memiliki kebiasaan menandai daerah teritorial dengan mengeluarkan bau-bau dan respons penciuman terhadap sekresi kelenjar perineum, urine, atau kotoran berbeda antara musang jantan dan betina.

Aktivitas menandai daerah teritorial dilakukan oleh musang dengan cara menggosokkan kelenjar perineum di suatu objek dan meninggalkan sekresi berupa aroma khas pada objek tersebut.

Dahulu musang merupakan hama yang merugikan pertanian karena hewan ini sering masuk ke ladang dan memakan buah serta sayuran yang sedang ditanam. Namun, saat ini satwa tersebut lebih sering dipelihara di rumah. Perawatan musang terbilang mudah, bahkan lebih mudah dari anjing dan kucing.

Sebelum merawat musang, Anda harus paham dengan karakteristik musang yang sudah dijelaskan tadi. Kemudian pilihlah jenis musang yang tepat, seperti musang bulan, musang rase, atau musang akar. Pilihlah musang yang masih muda berumur 2—3 bulan agar satwa lebih mudah dijinakkan.

Fakta Unik Musang

Dilansir dari Foresteract.com, Musang adalah hewan pengumpul dan pemburu.

Mereka mirip dengan kucing yang sering mengintai mangsa dari tempat persembunyian, kemudian jika sudah siap maka mereka akan menerkamnya.

Musang juga pergi dari pohon ke pohon untuk mencari buah atau menggali tanah untuk mencari cacing.

Mereka adalah pemanjat yang ahli dengan dibantu oleh cakar dan kaki belakang yang menggenggam dengan kuat.

Namun, karena ekornya yang tidak dapat memegang atau melingkar pada dahan pohon menjadikan mereka kurang gesit.

Oleh karena itu, hewan ini bergerak lebih lambat dan perlu memegang dahan untuk berpindah dari pohon ke pohon dibandingkan dengan cara melompat.

Aktif di Malam Hari

Musang termasuk dalam golongan hewan noktural atau lebih banyak aktif di malam dari dan beristirahat ketika siang hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat malam hari mereka akan pergi berkeliling untuk mencari makan dan kembali ke tempat tinggalnya atau mencari tempat yang nyaman ketika fajar sudah mulai terbit.

Namun, pola hidup mereka akan berubah jika telah didomestikasi atau dijinakkan. Mereka akan aktif di siang hari da tidur ketika makam hari.

Dapat Dilatih

Sejak ribuan tahun yang lalu, musang dijinakkan untuk bisa membantu pekerjaan manusia, misalnya berburu.

Bahkan karena musang bertubuh kecil dan bisa berjalan di tempat yang sempit menjadikannya dipercaya untuk membantu menarik kabel bawah tanah.

Selain itu, kecerdikannya juga digunakan untuk membantu berbagai pekerjaan di sektor kilang minyak, kru kamera, militer, hingga perusahaan telepon.

Bisa Membaca Pikiran

Dilansir dari Foresteract.com, terdapat beberapa jenis hewan yang mempunyai kemampuan bisa membaca pikiran seseorang.

Mereka bisa mengetahui bagaimana perasaan orang di sekelilingnya hanya melalui tatapan mata secara sekilas.

Jika seseorang merasa takut ketika bertemu, maka mereka akan menunjukkan dominasinya melalui desisan.

Bisa dipelihara

Walaupun tergolong hewan liar, ternyata musang juga bisa dijadikan sebagai hewan peliharaan dan dijinakkan.

Jika sudah jinak, maka mereka tidaklah berbahaya lagi.

Namun, kemungkinan terburuknya adalah mereka akan kembali menjadi ganas dan menggigit seseorang.

Inilah hal yang berbahaya karena bisa menjadi indikasi bahwa musang mengalami sakit rabies atau penyakit anjing gila. Oleh karena itu, perlakukanlah mereka dengan benar agar hal tersebut tidak terjadi.

Pilihan editor: Uniknya Kompetisi Balap Musang di Inggris

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

10 jam lalu

Mantan Gubernur Jakarta yang juga Mantan Calon Presiden Anies Baswedan saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024. Partai NasDem menggelar Kongres ke III yang digelar pada 25-27 Agustus 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.


Pengamat dan Pakar Dukung Anies Baswedan Dirikan Partai Politik

10 jam lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Pengamat dan Pakar Dukung Anies Baswedan Dirikan Partai Politik

Anies Baswedan berencana mendirikan parpol setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024. Pengamat dan pakar beri dukungan.


Pendulum Dukungan Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Para calon gubernur berlomba meraih dukungan pendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Jokowi mengalihkan dukungan dari Ridwan Kamil?
Pendulum Dukungan Pilkada Jakarta

Pertarungan Pilkada Jakarta semakin sengit, kedua kubu berlomba menggaet basis pendukung Anies Baswedan.


Pramono Anung-Rano Karno Bakal Sambangi Semua Mantan Gubernur Jakarta, Termasuk Jokowi

1 hari lalu

Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung, Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, serta Ketua Tim Pemenangan Lies Hartono atau Cak Lontong seusai mengadakan rapat di markas tim pemenangan, Jalan Cemara No. 19, Jakarta. TEMPO/Anastasya Lavenia Yudi
Pramono Anung-Rano Karno Bakal Sambangi Semua Mantan Gubernur Jakarta, Termasuk Jokowi

Pramono Anung-Rano Karno berencana menemui Ahok pada pekan depan.


Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

1 hari lalu

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ditemui saat acara deklarasi dukungan dari relawan simpul Anies, terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tempo/Novali Panji
Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

Refly Harun menuding partai politik yang saat ini berdiri di Indonesia, telah gagal dalam menghadirkan demokrasi di internal partainya.


Refly Harun: Sekarang Momentum Anies Bikin Partai Politik

2 hari lalu

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ditemui saat acara deklarasi dukungan dari relawan simpul Anies, terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tempo/Novali Panji
Refly Harun: Sekarang Momentum Anies Bikin Partai Politik

Refly menyebut Anies punya momentum untuk mendirikan partai politik karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih disukai oleh masyarakat


Ridwan Kamil soal Rencana Pertemuan dengan Anies Baswedan: Sedang Mencocokkan Waktu

2 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama bakal calon Wakil Gubernur Suswono (kanan) memberikan keterangan kepada media saat menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Museum Bang Yos, Jatikarya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 12 September 2024. Pada pertemuan tersebut Ridwan Kamil-Suswono meminta nasihat dan berdiskusi tentang kondisi Jakarta bersama Sutiyoso sebagai bekal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ridwan Kamil soal Rencana Pertemuan dengan Anies Baswedan: Sedang Mencocokkan Waktu

Ridwan Kamil mengungkap rencana pertemuannya dengan Anies Baswedan.


Pramono Kritik Jalur Sepeda Era Anies Baswedan: Setengah Hati

2 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Pramono Kritik Jalur Sepeda Era Anies Baswedan: Setengah Hati

Pramono kritik jalur sepeda era Anies Baswedan masih belum optimal karena masih adanya pengguna sepeda motor di jalur itu.


Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

2 hari lalu

Anies Baswedan berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. Istimewa
Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

Anies Baswedan berencana mendirikan partai politik setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024.


PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

2 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

Bagaimana peluang Anies mendirikan partai politik?