Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Buah Nadiem Sebut PPDB Baru Wujudkan Ekosistem Sekolah Berdaya

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah guru beristirahat di sela melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juli 2023. Aksi tersebut digelar terkait PPDB Online 2023 yang dinilai melanggar kapasitas jumlah per rombongan belajar (Rombel) di Kota Bekasi melebihi ketentuan Permendikbud dan meminta agar PPDB harus transparan, jujur, akuntabel serta adil dan juga tidak mempolitisasi di area sekolah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah guru beristirahat di sela melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juli 2023. Aksi tersebut digelar terkait PPDB Online 2023 yang dinilai melanggar kapasitas jumlah per rombongan belajar (Rombel) di Kota Bekasi melebihi ketentuan Permendikbud dan meminta agar PPDB harus transparan, jujur, akuntabel serta adil dan juga tidak mempolitisasi di area sekolah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Standar Kebijakan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudrikstek Irsyad Zamjani mengatakan bahwa sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang baru mampu mewujudkan ekosistem sekolah berdaya.

“Secara umum, sistem PPDB baru diterapkan untuk menciptakan ekosistem sekolah yang memberdayakan dan bisa memfasilitasi semua anak untuk berkembang,” kata Irsyad dalam diskusi tentang PPDB untuk pemerataan kualitas pendidikan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 13 September 2023.

Anak buah Menteri Nadiem Makarim ini menjelaskan, ekosistem sekolah berdaya yang dimaksud bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.

“Kita ingin punya sekolah inklusif, melayani anak-anak yang beragam sesuai dengan karakteristik bangsa kita, juga membentuk pemimpin sekolah dan guru yang inovatif agar bisa memahami keragaman kebutuhan siswa,” ucapnya.

Selain itu, ia menambahkan, sekolah berdaya juga dapat menciptakan keluarga dan komunitas yang peduli, serta dapat menghasilkan kebijakan yang melayani, menguatkan, dan lebih terarah.

“Sistem PPDB yang baru, utamanya zonasi, juga dapat mendekatkan sekolah pada lingkungan tempat tinggal siswa untuk efisiensi biaya transportasi, menghilangkan stigma tentang sekolah favorit, dan memenuhi akses yang setara,” kata dia.

Ia menyampaikan, berdasarkan riset dari lembaga SMERU tahun 2019, sistem PPDB sebelum tahun 2017 yang berbasis seleksi akademik banyak dikaitkan dengan kesenjangan, di antaranya, terdapat label sekolah favorit dan non-favorit, dan munculnya konsentrasi siswa berdasarkan status sosial ekonomi dan prestasi pada sekolah tertentu.

“Siswa miskin dengan skor akademik rendah juga berpeluang lebih tipis diterima di sekolah negeri, serta menguatnya transaksi ekonomi dan politik dalam penerimaan siswa pada sekolah tertentu,” tuturnya.

Baca juga: 30 Kampus Terbaik di Malaysia Versi EduRank 2023

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sistem berbasis seleksi akademik berdampak pada masalah transportasi

Ia juga memaparkan, sistem berbasis seleksi akademik ini memberikan dampak pada masalah transportasi, baik dari sisi biaya maupun kemacetan, serta menimbulkan kebijakan yang diskriminatif, dimana orang tua siswa cenderung terlalu fokus pada sekolah berprestasi, sehingga terjadi kesenjangan antarsekolah dalam suatu wilayah.

“Namun, secara umum disimpulkan, tidak ada sistem yang benar-benar ideal, dan kedua sistem ini berpotensi menimbulkan segregasi (pemisahan suatu golongan dari golongan lainnya). Sistem zonasi berbasis seleksi akademik bisa memunculkan segregasi sekolah karena orang tua cenderung memilih sekolah yang siswa/siswinya memiliki afiliasi keagamaan, kelas, dan sosial-ekonomi yang sama,” paparnya.

Sedangkan sistem PPDB zonasi, menurutnya, juga berpotensi menimbulkan segregasi wilayah, dimana berdasarkan salah satu riset di Selandia Baru, Eropa, orang-orang kaya cenderung memilih rumah di dekat sekolah favorit, sehingga dalam jangka panjang terjadi segregasi wilayah, bahwa di salah satu wilayah akan dihuni oleh sekolah-sekolah dengan orang-orang kaya saja.

Namun, berdasarkan studi terbaru RISE dari lembaga riset SMERU, sistem PPDB zonasi mampu menunjukkan berkurangnya segregasi sekolah, di antaranya Kota Yogyakarta yang SMPN favoritnya menerima siswa dengan nilai ujian akhir SD yang lebih beragam. Di DKI Jakarta, sistem PPDB zonasi mampu mengubah wajah sejumlah SMAN yang sebelumnya terkotak-kotak berdasarkan capaian akademik siswa.

“Apa pun pilihannya, sangat bergantung pada konteks masing-masing wilayah dan negara, tetapi kebijakan PPDB ini adalah pintu masuk, sehingga pekerjaan rumah kita saat ini yakni perlu merumuskan cara agar tujuan akhir peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan dapat terwujud,” kata Irsyad Zamjani.

Pilihan Editor: 30 Universitas Terbaik di Jawa Timur Versi UniRank 2023

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

22 jam lalu

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim ketika memberikan ucapan selamat kepada  Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (ANTARA/HO: Humas UI)
UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.


Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Beberapa hasil konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik dari mekanik PT Trimentari Niaga (BRT) dalam acara Electric Vehicle (EV) Funday di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Ahad, 18 Desember 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.


Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

3 hari lalu

Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli saat memberikan statemen dalam jumpa pers soal menuju deklarasi kemerdekaan pers Capres-Cawapres 2024 di Kantor Sekretariat Dewan Pers, Kebon Sir, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam keteranganya Dewan Pers mengajak ketiga Capres-Cawapres untuk hadir dan menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers yang diselenggarakan pada 7 Februari 2024 di Hall Dewan Pers Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.


Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

5 hari lalu

Mumaya Kogoya (kiri) dan anaknya Melfin Melelen menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis 27 Agustus 2020. Program Indonesia Pintar (PIP) melalui KIP dalam adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia usia 6-21 tahun diresmikan sejak tahun 2014 silam. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.


4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

5 hari lalu

Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

6 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

10 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

11 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

11 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

11 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.