TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menyatakan satuan tugas darat saat ini diterjunkan kembali untuk pembasahan lahan usai kebakaran hutan dan lahan atau karhutla melanda Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, padam.
Gatot dalam acara Teropong Bencana diikuti daring di Jakarta, Rabu, 13 September 2023, malam, menyebut kebakaran di wilayah Bromo telah ditangani dengan unit heli water bombing.
Adapun helikopter Puma sudah beroperasi sebanyak 29 kali, dan helikopter Bell sebanyak 12 kali dalam upaya melakukan water bombing guna memadamkan api. "Alhamdulillah sudah padam dan sekarang teman-teman pasukan darat sedang melakukan pemadaman dan pembasahan untuk di Bromo," ujar Gatot.
Dia menjelaskan upaya pemadaman dengan metode water bombing juga memiliki kendala, salah satunya angin yang kencang, yang dapat membahayakan, dan wilayah sabana yang sangat luas.
Titik api di lokasi curam
Terlebih, pemadaman karhutla di kawasan gunung berjalan, satgas darat seringkali menemui titik api di lokasi yang terjal dan curam, sehingga sulit dijangkau.
"Kami tetap melakukan pembatasan, sehingga api tidak sampai menyebar atau melompat ke lokasi yang baru. Alhamdulillah itu efektif sehingga hari ini tetap kita lakukan pemadaman darat," ujar dia.
Gatot mengatakan hingga saat ini, TNBTS ditutup demi keamanan pengunjung. Dia mengakui petugas seringkali kecolongan memantau para pengunjung yang tidak disiplin tata aturan di kawasan tersebut.
Menurut dia, perlu kedisiplinan dari pengunjung itu untuk sadar kondisi TNBTS di musim kemarau, sehingga apabila kawasan tersebut sudah kembali dibuka untuk umum, masyarakat dapat menghindari hal-hal yang menyebabkan karhutla.
Pilihan Editor: 30 Universitas Terbaik di Jawa Timur Versi UniRank 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.