TEMPO.CO, Jakarta - Kaca merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang terbentuk dari sejumlah bahan kimia. Kaca memiliki beberapa unsur kimia sebagai bahan mentahnya.
Dilansir dari vidrala.com, bahan baku utama untuk membuat kaca adalah pasir kuarsa (SiO2), soda ash (Na2CO3), batu kapur (CaCO3), dan kaca pecahan.
Dari pencampuran bahan baku hingga proses produksi kaca, setiap langkah dalam proses ini sangat penting untuk menghasilkan kaca berkualitas tinggi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pasir Kuarsa (SiO2)
Pasir digunakan dalam bentuk silika (SiO2) dan merupakan komponen utama yang memberikan sifat transparan dan kekerasan pada kaca.
Pasir yang digunakan dalam pembuatan kaca harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dan bebas dari kontaminasi agar menghasilkan kaca berkualitas tinggi.
Soda (Na2CO3)
Soda, atau sodium carbonate (Na2CO3), adalah unsur kedua yang esensial dalam pembuatan kaca. Soda digunakan sebagai pelarut untuk membantu melebur pasir menjadi kaca cair pada suhu tinggi dalam tungku. Soda juga berperan dalam mengurangi titik leleh kaca, membuatnya lebih mudah untuk dicetak dan dibentuk.
Batu Kapur (CaCO3)
Batu kapur, juga dikenal sebagai lime (CaCO3), adalah unsur ketiga yang penting dalam proses pembuatan kaca. Batu kapur digunakan sebagai penstabil kaca. Ia membantu mengontrol sifat kimia kaca dan mencegah terjadinya reaksi yang tidak diinginkan selama proses pembuatan.
Bahan Tambahan Penyempurna Kualitas Kaca
Selain ketiga unsur utama di atas, beberapa bahan tambahan dapat digunakan dalam pembuatan kaca untuk memberikan sifat-sifat khusus.
Dilansir dari jurnal berjudul Industri Kaca oleh Pera Meilita, Azizah, Intan Apri Resti dan Resi Gusmar Lina, berikut merupakan bahan penunjang dalam pembuatan kaca:
- Boraks (Na2B4O7), untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan terhadap panas. Boraks tidak terlalu sering digunakan, namun ini digunakan untuk kaca lembaran dan kaca jendela.
- Timbal (PbO), berfungsi untuk membuat kaca menjadi mengkilap, transparan dan memiliki indeks bias yang tinggi.
- Seng oksida (ZnO), bermanfaat membuat kaca dan gelas dapat menahan perubahan temperatur panas secara mendadak, selain itu juga meningkatkan indeks bias dan memiliki sifat- sifat fisika dan kimia yang khas.
- Barium karbonat (BaCO3), berfungsi untuk meningkatkan berat spesifik dan indeks bias, timball oksida merupakan oksida yang amfoter.
- Aluminium oxide (Al2O3), untuk meningkatkan kekentalan kaca dan membuat kaca tahan terhadap zat kimia lainnya.
- Arsenik trioksida (As2O3), berperan untuk menghilangkan gelombang- gelombang yang terdapat pada kaca
- Mangan dioksida (MnO2), nikel oksida (NiO), logam selenium (Se) merupakan bahan kimia penghilang warna, hal ini disebabkan kehadiran senyawa besi oksida yang ditambahkan pada proses pembuatan kaca
Pilihan editor: Di Pulau Rempang Bakal Dibangun Pabrik Kaca: Ketahui Proses Pembuatan Kaca