TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI kembali mendapat gugatan dari kelompok penulis. Terbaru, ada kumpulan berisi 17 orang, termasuk John Grisham, Jodi Picoult, dan penulis A Game of Thrones, George RR Martin.
Independent menyatakan pada dokumen yang diajukan pada hari Selasa, 19 September 2023, di pengadilan federal New York, para penulis menuduh adanya pelanggaran mencolok dan berbahaya terhadap hak cipta terdaftar penggugat.
“Program ChatGPT sebagai perusahaan komersial besar yang bergantung pada pencurian sistematis dalam skala massal,” demikian tuduhan yang ditujukan pada OpenAI.
Gugatan tersebut diorganisir oleh Authors Guild dan juga melibatkan David Baldacci, Sylvia Day, Jonathan Franzen, dan Elin Hilderbrand. “Sangat penting bagi kita untuk menghentikan pencurian ini atau kita akan menghancurkan budaya sastra kita yang luar biasa, yang memberi makan banyak industri kreatif lainnya di AS,” kata CEO Authors Guild Mary Rasenberger dalam sebuah pernyataan.
Rasenberger mengatakan buku yang bagus tentu ditulis oleh seorang yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dan menyempurnakan keahlian mereka. Gugatan ini demi melestarikan literatur dan penulis harus memiliki kemampuan untuk mengontrol karya mereka yang digunakan oleh AI generatif.
Di sisi lain, juru bicara OpenAI mengatakan bahwa perusahaan menghormati hak-hak penulis dan penulis, dan percaya bahwa mereka harus mendapatkan keuntungan dari teknologi AI.
“Kami melakukan percakapan produktif dengan banyak pembuat konten di seluruh dunia, termasuk Authors Guild, dan telah bekerja sama untuk memahami dan mendiskusikan kekhawatiran mereka terhadap AI,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Pihak OpenAI optimistis akan terus menemukan cara yang saling menguntungkan untuk bekerja sama membantu masyarakat memanfaatkan teknologi baru dalam ekosistem konten yang kaya.
Sebelumnya, awal September ini beberapa penulis, termasuk Michael Chabon dan David Henry Hwang, menggugat OpenAI di San Francisco karena dianggap sangat jelas merupakan pelanggaran kekayaan intelektual.
Pada bulan Agustus, OpenAI meminta hakim federal di California untuk menolak dua tuntutan hukum serupa, satu melibatkan komedian Sarah Silverman dan satu lagi dari penulis Paul Tremblay. Dalam pengajuannya ke pengadilan, OpenAI mengatakan klaim tersebut salah memahami ruang lingkup hak cipta, gagal mempertimbangkan batasan dan pengecualian termasuk penggunaan wajar yang memberikan ruang bagi inovasi seperti model bahasa besar yang kini berada di garis depan kecerdasan buatan.
Sedangkan dari sisi pengecer, dalam hal ini Amazon.com, keberatan penulis terhadap AI telah membantu perusahaan tersebut dalam kebijakannya terhadap e-book. Raksasa online ini kini meminta para penulis yang ingin menerbitkan karya mereka melalui Kindle Direct Program untuk memberi tahu Amazon terlebih dahulu bahwa mereka menyertakan materi yang dihasilkan AI. Amazon juga membatasi penulis untuk menerbitkan tiga buku baru di Kindle Direct per hari, sebagai upaya untuk membatasi penyebaran teks AI.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.