Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Madu Tidak Mudah Membusuk?

image-gnews
Ilustrasi madu. Freepik.com
Ilustrasi madu. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Madu merupakan salah satu bahan makanan tidak mudah membusuk. Meski disimpan sampai bertahun-tahun, madu masih bisa dikonsumsi. Lantas, mengapa bisa demikian?

Dilansir dart The Conversation, madu berasal dari nektar tanaman yang merupakan campuran dari berbagai gula, protein, dan beragam senyawa lain dalam larutan air. Sementara itu, komposisi nektar bervariasi dari berbagai tanaman dan senyawa kimia. Berbagai konsentrasi komponen nektar yang berbeda ini menjadi alasan bahwa berbagai jenis madu tersedia.

Lebah sebagai perantara utama antara nektar dan madu. Lebah pekerja akan mengumpulkan nektar dari bunga dan menyimpannya di perut madu mereka. Lalu, enzim yang dikeluarkan dari kelenjar akan dicampur dengan nektar. Enzim ini memulai pemecahan sukrosa dalam nektar menjadi gula yang lebih sederhana. Di perut madu lebah, molekul sukrosa secara bertahap dipecah oleh enzim menjadi glukosa dan fruktosa.

Dikutip dari Compound Interest, setelah kembali ke sarang, lebah pekerja akan memuntahkan larutan nektar dan meneruskannya ke salah satu lebah rumah yang tetap berada di sarang. Kemudian, lebah rumahan akan melanjutkan proses yang dimulai lebah pekerja selama 20 menit. Lebah rumahan akan memuntahkan dan meminum kembali nektar, lalu mencampurnya dengan enzim dan memecahnya kembali. Sementara itu, beberapa sukrosa akan tetap ada yang mayoritas dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.

Setelah kerusakan yang sesuai tercapai, lebah rumah menyimpan nektar ke dalam sarang madu di dalam sarang. Nektar bisa sampai 70 persen air yang harus diuapkan untuk menghasilkan konsistensi madu. Hal tersebut dilakukan oleh lebah dengan mengipasi sarang madu menggunakan sayapnya sampai kandungan air dari larutan turun menjadi sekitar 17 persen. Setelah selama 1-3 hari, nektar akan berair menjadi madu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kandungan air dalam madu adalah faktor kunci mengapa madu tidak mengalami pembusukan atau basi dengan cepat. Sebab, kandungan air yang dimiliki madu sebanyak 17 persen jauh lebih rendah daripada bakteri atau jamur. Madu memiliki aktivitas air sebesar 0,6 sehingga tidak dapat ditumbuhi bakteri atau jamur. Sebab, bakteri atau jamur tidak dapat tumbuh di bawah aktivitas air 0,75. Selain itu, kandungan air yang rendah membuat bakteri dehidrasi sehingga tahan terhadap pembusukan.

Faktor lain yang membantu madu menghindari pembusukan adalah keasamannya. PH rata-rata madu sekitar 4 yang semakin meningkatkan sifat antibakteri madu. Sebab, banyak bakteri berkembang dalam kondisi netral daripada asam. Hidrogen peroksida yang diproduksi asam glukonat ini juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Memproses dan mengemas madu juga membantu pembusukan karena gula dalam madu bersifat higroskopis dan cenderung menarik air atmosfer yang tidak ideal. Selama pemrosesan dan pengemasan, perlakuan panas pertama menghilangkan air dan tutup kedap udara menjaga air keluar sehingga membantunya bertahan lebih lama. Meskipun madu bisa menjadi keruh dan mengkristal ketika dibuka saat gula menarik air lagi, tetapi perubahan fisik ini dapat dibalik hanya dengan menghangatkan madu.

Pilihan Editor: Mengenal 7 Jenis Madu Asli Indonesia yang Berkhasiat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

5 hari lalu

Pembudidaya madu kelulut (trigona) membenahi sarang kelulut yang dirusak kawanan beruang liar di kawasan pinggiran lembah Berbate, Aceh Besar, Aceh, Senin, 6 Mei 2024. ANTARA/Irwansyah Putra
Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir


Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.  Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.


Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

9 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia . TEMPO/Adinda Jasmine
Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.


Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

9 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

10 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

12 hari lalu

Buah Nanas. Freepik.com/8photo
Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.


Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

13 hari lalu

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?


Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

15 hari lalu

Ilustrasi lebah. Trade Vista
Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.


Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

15 hari lalu

Ilustrasi lebah. Trade Vista
Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.


Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

24 hari lalu

Pekerja mengemas gula pasir berukuran 1 kilogram di pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Harga gula naik ke level tertinggi dalam sejarah. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga gula saat ini telah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg). TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.