Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Kecanduan Belanja Online Termasuk Gangguan Mental? Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi belanja online menjelang Imlek/Tokopedia
Ilustrasi belanja online menjelang Imlek/Tokopedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada era digital yang terus berkembang, belanja online semakin mudah dilakukan oleh banyak orang. Kelebihan belanja online yakni harga yang murah, produk yang beragam, dan tak perlu repot datang ke outlet.

Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan frekuensi belanja kompulsif dan paling banyak terjadi pada mahasiswa dan perempuan. Banyak faktor yang dapat mendorong seseorang memiliki perilaku belanja kompulsif di antaranya yaitu mengatasi stress, meningkatkan mood, ingin mendapatkan pengakuan sosial dan meningkatkan citra diri. Lantas apakah perilaku tersebut dapat dikategorikan sebagai gangguan mental?

Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Uswatun menyebut kebiasaan belanja kompulsif ini jika tak dibatasi akan menjadi kebiasaan yang tidak dapat dikontrol atau yang biasa dikenal dengan kecanduan. Dia mengatakan perilaku kecanduan dalam hal ini serupa dengan kencanduan lainnya seperti berjudi, game online, narkoba dan kecanduan lainnya. 

Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) belanja kompulsif tidak terdaftar sebagai kecanduan atau masalah kesehatan mental yang berdiri sendiri, akan tetapi masalah atau gejala yang ditunjukkan memiliki karakteristik umum yang biasanya terjadi pada gangguan kecanduan seperti gangguan dalam control impulsive atau ketidakmampuan dalam menahan dorongan untuk melakukan belanja atau membeli sesuatu yang bahkan tidak dibutuhkan. 

“Gangguan belanja compulsive biasanya terjadi bersamaan dengan penyakit mental lainnya seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Perilaku ini umumnya muncul di usia 30 tahunan atau saat seseorang merasa telah mencapai kematangan secara finansial,”ujar Uswatun pada Senin, 2 Oktober 2023 dilansir dari situs UM Surabaya.

Uswatun mengatakan beberapa bentuk kecanduan belanja yang perlu dikenali di antaranya pembelian yang impulsive. "Di mana sering membeli sesuatu tanpa direncanakan atau cenderung spontan dan bahkan masih banyak barang yang dibeli belum sempat dibuka dan menumpuk," ujarnya.

Kedua, merasa sangat senang (euphoria) saat membeli sesuatu. Kegembiraaan tersebut muncul bukan karena barang yang dibeli, namun lebih ke tindakan membeli. "Rasa gembira ini yang biasanya ingin diulang kembali sehingga mendorong ke arah kecanduan belanja," katanya.

Ketiga, berbelanja untuk mengatasi stress atau perasaan yang tidak menyenangkan. "Suasana hati yang tidak nyaman ini kemudian dialihkan dengan berbelanja," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempat, adanya rasa bersalah karena tidak mendapatkan barang yang memang dibutuhkan sehingga dilampiaskan dengan membeli barang lainnya.

Kelima, pembayaran dengan kartu kredit, debit atau pembayaran nontunai lainnya menjadikan seseorang tidak menyadari telah melakukan kebiasaan belanja kompulsif. Hal itu karena tidak  melakukan transaksi dengan uang tunai. 

Uswatun menyebut, dampak berkepanjangan yang dapat muncul akibat kecanduan belanja meliputi perasaan menyesal atas pembelian yang dilakukan, malu, bersalah, masalah keuangan, dan kesulitan dalam menghentikan kebiasaan belanja. 

Uswatun membagikan tips agar seseorang bisa menekan kebiasaan belanja. Menurutnya, seseorang perlu melakukan identifikasi bagaimana kebiasaan belanja yang dilakukan berakhir menjadi sebuah perilaku kecanduan. 

“Cari tahu pemicu yang menyebabkan munculnya kebiasaan belanja, apakah karena emosi negatif, perasaan kesepian, peningkatan harga diri atau bahkan ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosial,” katanya.

Pilihan Editor: Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Instagram, Facebook, Twitter dan Lainnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

17 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

Asam folat menjadi perbincangan publik usai cawapres Gibran Rakabuming Raka salah menyebut nutrisi ibu hamil menjadi asam sulfat. Padahal, asam folat mengandung beragam manfaat kesehatan, berbeda dari asam sulfat.


5 Gangguan Jiwa yang Masuk Kategori Mental Health Termasuk PTSD dan Depresi

2 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
5 Gangguan Jiwa yang Masuk Kategori Mental Health Termasuk PTSD dan Depresi

Mental health merujuk kondisi kesehatan mental seseorang yang mencakup berbagai aspek. Berikut 5 di antaranya seperti depresi, PTSD dan skizofrenia.


Cara Belanja di Lazada yang Praktis Lewat Aplikasi dan Website

3 hari lalu

Ketahui cara belanja di Lazada berikut ini, maka Anda dapat memanfaatkan berbagai fitur dan kemudahan yang ditawarkan oleh platform ini. Foto: Lazada
Cara Belanja di Lazada yang Praktis Lewat Aplikasi dan Website

Ketahui cara belanja di Lazada berikut ini, maka Anda dapat memanfaatkan berbagai fitur dan kemudahan yang ditawarkan oleh platform ini.


Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Sebut Kenaikan UMK Bisa Tingkatkan Produktivitas

5 hari lalu

Ilustrasi pekerja milenial/BRI
Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Sebut Kenaikan UMK Bisa Tingkatkan Produktivitas

Kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) disebut berdampak pada meningkatnya kesejahteraan dan mendorong produktivitas.


Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

8 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

Seperti gangguan kejiwaan lainnya, penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui. Berikut yang bisa dilakukan untuk membantu penderita.


Kampus Ini Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Mulai 11 Desember 2023-31 Maret 2024

8 hari lalu

Sejumlah mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) menari bersama menggunakan kacamata <i>virtual reality</i> (VR) di kampus UMS, Jawa Timur, Jumat, 14 September 2018. Kegiatan yang diikuti 2.232 mahasiwa baru UMS itu untuk mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas rekor peserta terbanyak memakai kacamata VR. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kampus Ini Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Mulai 11 Desember 2023-31 Maret 2024

Simak berbagai prodi untuk mahasiswa baru di sini.


Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

Membuat konten yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting agar konten yang disampaikan di media sosial dapat menarik pengguna media sosial.


Rumah Sakit Tampung Pasien Caleg dengan Gangguan Mental yang Gagal di Pemilu

10 hari lalu

Dokter berjaga di ruangan khusus caleg yang mengalami gangguan Jiwa di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten (26/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Rumah Sakit Tampung Pasien Caleg dengan Gangguan Mental yang Gagal di Pemilu

Gangguan mental dapat dialami siapa saja, termasuk para caleg yang gagal di Pemilu. Berikut beberapa rumah sakit yang pernah tangani caleg depresi.


Waspada Gangguan Mental yang Sering Dialami Caleg Gagal di Pemilu

10 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Waspada Gangguan Mental yang Sering Dialami Caleg Gagal di Pemilu

Pemilu semakin dekat, para caleg yang gagal di pemilu rawan alami gangguan mental, terutama stres dan depresi.


Kebiasaan Bekerja yang Menunjukkan Anda Alami Gangguan Mental ADHD

12 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kebiasaan Bekerja yang Menunjukkan Anda Alami Gangguan Mental ADHD

ADHD termasuk gangguan mental yang sering tak ditangani oleh penderitanya. Berikut ciri dan kebiasaan berperilaku pekerja dengan ADHD.