TEMPO.CO, Jakarta - Israel memiliki Iron Dome sebagai sistem pertahanan udara yang canggih. Bahkan, tingkat keberhasilan dan akurasinya dalam mendeteksi serangan roket musuh diklaim mencapai 96%. Namun, Hamas dapat membobol pertahanan tersebut dan melancarkan serangan roket ke kota-kota Israel.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal bergerak milik Israel yang dirancang untuk mencegat roket dan artileri jarak pendek. Menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), Iron Dome adalah pertahanan rudal Israel untuk melawan serangan roket dan pesawat tak berawak dari Wilayah Palestina dan Lebanon yang dikuasai Hizbullah.
Sistem pertahanan ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems dengan dukungan Amerika Serikat. "Sistem Iron Dome lebih dirancang untuk mencegat roket dan bukan rudal jelajah," kata ketua dan pendiri Missile Defense Advocacy Alliance (MDAA), Ricki Ellison, dikutip dari laman resminya.
Mengenal Iron Dome
MDAA mengatakan bahwa sistem pertahanan Israel ini terdiri dari tiga elemen utama. Ada pencegat Tamir dan peluncurnya, ELM 2084 Multi-mission Radar (MMR), serta sistem manajemen pertempuran dan sistem kontrol senjata (BMC).
Baterai Iron Dome meliputi 3 sampai 4 peluncur, sistem manajemen pertempuran, dan radar pengendali tembakan. Setiap peluncur dapat menampung hingga 20 pencegat Tamir. Setiap baterai Iron Dome dapat mempertahankan area hingga 150 kilometer persegi dari serangan rudal, mortir, dan roket jarak pendek. Melansir Reuters, sistem Iron Dome dapat membedakan apakah roket akan jatuh di area padat penduduk atau akan jatuh di medan terbuka tanpa membahayakan.
Iron Dome dapat mendeteksi dan menyerang target pada jarak mencapai 70 km. Sistem ini menggunakan datalink perintah dan pencari radar aktif di dalam pesawat untuk panduan dan menggunakan hulu ledak berdaya ledak tinggi untuk menghancurkan target.
ELM 2084 MMR berfungsi mendeteksi target yang masuk dan memberikan panduan di tengah jalan untuk pencegat Tamir. CSIS menjelaskan, radar ini berupa array pemindaian elektronik aktif 3D yang beroperasi pada frekuensi S-band.
Sejarah singkat Iron Dome
Sejak awal peluncurannya, Iron Dome terus dikembangkan. Israel telah meningkatkan mekanisme pelacakan dan penembakan, serta menambah jumlah baterai. CSIS menyebutkan, Israel mulai mengembangkan Iron Dome pada tahun 2007.
Uji coba terakhir Iron Dome rampung pada tahun 2010 dan Israel mulai mengerahkan unit pertamanya pada tahun 2011. Berdasarkan laporan, Iron Dome telah mencegat lebih dari 1.500 target rentang tahun 2011 hingga April 2016.
Pejabat Israel mengklaim, Iron Dome mencegat 85% dari 400 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza selama konflik dengan Hamas pada tahun 2012. Roket tersebut diproyeksikan akan menghantam pusat-pusat populasi strategis atau penduduk sipil.
Israel menyelesaikan pemutakhiran Iron Dome untuk membantu penggunaan rudal dan kendaraan udara tak berawak pada Maret 2021. Israel memverifikasi kemampuan sistem pertahanan udaranya dalam uji coba yang mencakup serangan roket dan rudal, serta pesawat tak berawak secara bersamaan.
Menjelang akhir konflik Israel-Palestina tahun 2021, ada lebih dari 4.000 tembakan roket dengan perkiraan 20-33% di antaranya tak mengenai wilayah Israel. Selama masa konflik ini, pejabat Israel menyatakan bahwa Iron Dome menunjukkan tingkat pembunuhan 90% terhadap roket yang dipilih untuk dicegat.
Sementara itu, analisis lain menyatakan bahwa Iron Dome telah mencegat 1.428 dari 1.500 roket yang mendekati daerah berpenduduk. Tingkat keberhasilannya dikabarkan mencapai 95%.
Baru-baru ini, kelompok militan gerakan nasionalis dan Islam Palestina, Hamas, menembakkan rentetan roket ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Bahkan, suara sirene terdengar sampai ke Tel Aviv dan Beersheba. Serangan ini menjadi serangan Hamas yang paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun silam.
Hamas mengatakan telah menembakkan sebanyak 5.000 roket dalam serangan pertama mereka. Sementara itu, militer Israel mengatakan jumlah roket ditembakkan separuhnya atau 2.500.
Pilihan Editor: Industri Teknologi Krusial Israel Boncos akibat Perang dengan Hamas?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.