Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel, Bobol oleh 5.000 Roket Hamas?

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Sderot, Israel selatan 8 Oktober 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Sderot, Israel selatan 8 Oktober 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIsrael memiliki Iron Dome sebagai sistem pertahanan udara yang canggih. Bahkan, tingkat keberhasilan dan akurasinya dalam mendeteksi serangan roket musuh diklaim mencapai 96%. Namun, Hamas dapat membobol pertahanan tersebut dan melancarkan serangan roket ke kota-kota Israel.

Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal bergerak milik Israel yang dirancang untuk mencegat roket dan artileri jarak pendek. Menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), Iron Dome adalah pertahanan rudal Israel untuk melawan serangan roket dan pesawat tak berawak dari Wilayah Palestina dan Lebanon yang dikuasai Hizbullah.

Sistem pertahanan ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems dengan dukungan Amerika Serikat. "Sistem Iron Dome lebih dirancang untuk mencegat roket dan bukan rudal jelajah," kata ketua dan pendiri Missile Defense Advocacy Alliance (MDAA), Ricki Ellison, dikutip dari laman resminya.

Mengenal Iron Dome

MDAA mengatakan bahwa sistem pertahanan Israel ini terdiri dari tiga elemen utama. Ada pencegat Tamir dan peluncurnya, ELM 2084 Multi-mission Radar (MMR), serta sistem manajemen pertempuran dan sistem kontrol senjata (BMC).

Baterai Iron Dome meliputi 3 sampai 4 peluncur, sistem manajemen pertempuran, dan radar pengendali tembakan. Setiap peluncur dapat menampung hingga 20 pencegat Tamir. Setiap baterai Iron Dome dapat mempertahankan area hingga 150 kilometer persegi dari serangan rudal, mortir, dan roket jarak pendek. Melansir Reuters, sistem Iron Dome dapat membedakan apakah roket akan jatuh di area padat penduduk atau akan jatuh di medan terbuka tanpa membahayakan.

Iron Dome dapat mendeteksi dan menyerang target pada jarak mencapai 70 km. Sistem ini menggunakan datalink perintah dan pencari radar aktif di dalam pesawat untuk panduan dan menggunakan hulu ledak berdaya ledak tinggi untuk menghancurkan target. 

ELM 2084 MMR berfungsi mendeteksi target yang masuk dan memberikan panduan di tengah jalan untuk pencegat Tamir. CSIS menjelaskan, radar ini berupa array pemindaian elektronik aktif 3D yang beroperasi pada frekuensi S-band.

Sejarah singkat Iron Dome

Sejak awal peluncurannya, Iron Dome terus dikembangkan. Israel telah meningkatkan mekanisme pelacakan dan penembakan, serta menambah jumlah baterai. CSIS menyebutkan, Israel mulai mengembangkan Iron Dome pada tahun 2007. 

Uji coba terakhir Iron Dome rampung pada tahun 2010 dan Israel mulai mengerahkan unit pertamanya pada tahun 2011. Berdasarkan laporan, Iron Dome telah mencegat lebih dari 1.500 target rentang tahun 2011 hingga April 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat Israel mengklaim, Iron Dome mencegat 85% dari 400 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza selama konflik dengan Hamas pada tahun 2012. Roket tersebut diproyeksikan akan menghantam pusat-pusat populasi strategis atau penduduk sipil.

Israel menyelesaikan pemutakhiran Iron Dome untuk membantu penggunaan rudal dan kendaraan udara tak berawak pada Maret 2021. Israel memverifikasi kemampuan sistem pertahanan udaranya dalam uji coba yang mencakup serangan roket dan rudal, serta pesawat tak berawak secara bersamaan.

Menjelang akhir konflik Israel-Palestina tahun 2021, ada lebih dari 4.000 tembakan roket dengan perkiraan 20-33% di antaranya tak mengenai wilayah Israel. Selama masa konflik ini, pejabat Israel menyatakan bahwa Iron Dome menunjukkan tingkat pembunuhan 90% terhadap roket yang dipilih untuk dicegat. 

Sementara itu, analisis lain menyatakan bahwa Iron Dome telah mencegat 1.428 dari 1.500 roket yang mendekati daerah berpenduduk. Tingkat keberhasilannya dikabarkan mencapai 95%.

Baru-baru ini, kelompok militan gerakan nasionalis dan Islam Palestina, Hamas, menembakkan rentetan roket ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Bahkan, suara sirene terdengar sampai ke Tel Aviv dan Beersheba. Serangan ini menjadi serangan Hamas yang paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun silam.

Hamas mengatakan telah menembakkan sebanyak 5.000 roket dalam serangan pertama mereka. Sementara itu, militer Israel mengatakan jumlah roket ditembakkan separuhnya atau 2.500.

Pilihan Editor: Industri Teknologi Krusial Israel Boncos akibat Perang dengan Hamas?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

5 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan di Den Haag, Belanda, 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

12 jam lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.


Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

13 jam lalu

Sejumlah ultra Ortodoks berada di rudal balistik sebelum dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.


Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

14 jam lalu

Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 Desember 2023. Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina. ANTARA/Maulana Surya
Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

14 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

15 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina