TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas terus melanda Indonesia selama periode September–Oktober. Bahkan, suhu panas yang mencapai 37 derajat celcius terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan suhu rata-rata dari nilai suhu klimatologisnya merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pada bulan November, BMKG memperkirakan bahwa beberapa daerah di Indonesia akan memasuki periode peralihan atau pancaroba, yang akan menyebabkan kemungkinan munculnya hujan dan suhu udara yang lebih rendah di daerah tersebut.
Jika merasa panas, artinya tubuh mengalami feel-like temperature atau apparent temperature. "(Itu) istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi suhu yang dirasakan oleh manusia berdasarkan kombinasi suhu udara, kelembaban, dan faktor-faktor lain seperti kecepatan angin dan sinar matahari," tutur Miming Saepudin, Kepala Kelompok Kerja Prediksi BMKG. Ia juga berharap masyarakat menjaga stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh dalam kondisi cuaca panas.
Penyebab Suhu Panas Tinggi di Indonesia
Secara umum, fenomena suhu panas yang tinggi terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer. Seperti cuaca cerah dan minimnya pertumbuhan awan terutama pada siang hari. Selain itu, tingkat kelembapan udara yang rendah di wilayah Indonesia juga turut andil dalam suhu panas ini.
Posisi matahari juga menjadi salah satu pemicu suhu panas saat ini. "Posisi semu matahari masih menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator," ucap Miming pada 18 Oktober 2023. Karena sebagian wilayah Indonesia berada di area yang sama, maka wajar bila mendapat mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
Selain itu, suhu panas tinggi juga disebabkan oleh El Nino. El Nino adalah fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah. El Nino dapat menimbulkan dampak yang beragam di seluruh belahan dunia. Di kawasan Amerika Latin, El Nino menyebabkan peningkatan curah hujan. Namun, di Indonesia El Nino menyebabkan berkurangnya curah hujan.
El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan dan cuaca panas di wilayah Indonesia karena otomatis musim kemarau berlangsung lebih lama. BMKG memperkirakan kondisi El Nino masih akan berlangsung hingga akhir Oktober. Selanjutnya, pada bulan November akan terjadi transisi musim kemarau ke musim hujan.
ANANDA RIDHO SULISTYA | RIZKI DEWI AYU | YONVITER | KORAN TEMPO | ALIFYA SALSABILA NOVANTI
Pilihan editor: Cuaca Panas: Tips Beraktivitas di Luar Ruangan dengan Aman