Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Memilih Kampus yang Tepat Setelah Lulus SMA, Siswa Perhatikan Hal Ini

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu permasalahan yang kerap terjadi menjelang akhir masa SMA adalah bingung memilih universitas atau kampus. Mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan langkah besar yang perlu dipikirkan dengan matang.

Dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, tentunya kamu dapat meningkatkan ilmu yang dimiliki dan memperluas peluang untuk berkarier di berbagai perusahaan. Memilih kampus atau universitas yang sesuai setelah menyelesaikan SMA/SMK adalah suatu proses yang harus dipertimbangkan dengan baik. Berikut adalah beberapa tipsnya dilansir dari situs Telkom University.

Tentukan Minat dan Tujuan 

Sebelum memilih kampus, tentukan dengan jelas minat dan tujuan dengan mempertimbangkan kecenderungan akademik. Memilih program studi yang sesuai dengan minat akan membuat perjalanan pendidikan menjadi lebih menyenangkan dan produktif. Hal ini juga akan membantu kamu membangun rencana karir yang terarah dan realistis.  

Pilih Beberapa Universitas Pilihan 

Setelah menetapkan bidang studi yang sejalan dengan tujuan dan minat, pilihlah beberapa universitas pilihan. Penting bagi kamu memiliki gambaran yang matang mengenai universitas mana yang menjadi prioritas dan alternatif.  

Evaluasi Reputasi dan Akreditasi 

Periksa reputasi dan akreditasi kampus atau universitas tersebut. Pastikan kampus yang dipilih telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang serta memiliki reputasi yang baik di mata publik. Akreditasi adalah bukti bahwa kampus tersebut memenuhi standar pendidikan yang diwajibkan dan akan diakui oleh perusahaan atau institusi di masa mendatang. 

Teliti program studi yang ditawarkan oleh kampus atau universitas yang menjadi pertimbangan. Tinjau silabus, kurikulum, fokus penelitian, dan reputasi program akademik. Pastikan kampus tersebut menawarkan program yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa mendatang. 

Perhatikan Fasilitas dan Sarana 

Periksa fasilitas akademik, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan lainnya yang tersedia di kampus. Fasilitas yang memadai akan mendukung proses belajar-mengajar dan pengalaman mahasiswa secara keseluruhan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perhatikan Kebijakan Keuangan dan Beasiswa 

Teliti kebijakan keuangan, biaya pendidikan, dan opsi beasiswa yang tersedia di kampus. Pastikan kamu mempertimbangkan ketersediaan bantuan keuangan atau beasiswa untuk membantu meringankan biaya pendidikan. 

Lokasi Kampus  

Pertimbangkan lokasi kampus atau universitas tersebut. Pilih lokasi yang cocok dengan preferensi, apakah ingin tinggal di kota besar atau daerah yang lebih tenang. Faktor ini juga dapat mempengaruhi biaya hidup dan aksesibilitas di sekitar area kampus.  

Evaluasi Kehidupan Kampus

Pahami suasana dan kehidupan kampus yang ditawarkan oleh universitas tersebut. Pertimbangkan aktivitas ekstrakurikuler, organisasi mahasiswa, dan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan sosial, akademik, atau keilmuan. 

Konsultasikan dengan Orang Berpengalaman 

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dalam memilih kampus, seperti guru atau konselor sekolah. Mereka dapat memberikan saran dan nasihat berharga guna membantu dalam menentukan pilihan kampus yang sesuai.

Di samping itu, kamu juga bisa menghubungi mahasiswa atau alumni untuk memberikan informasi tentang pengalaman belajar, fasilitas, peluang karir, dan suasana di kampus tersebut. 

Pilihan Editor: ITB Mewisuda 5.420 Orang, 46 Wisudawan S2-S3 Raih IPK Sempurna 4,00

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

8 jam lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron menempuh perjalanan kereta bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Italia menuju Kyiv setelah berangkat dari Polandia, 16 Juni 2022. Pemerintah Kyiv berharap akan diikuti dengan tindakan nyata untuk membantu  itu dalam perang dengan Rusia. Ludovic Marin/Pool via REUTERS
Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

1 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

1 hari lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina


Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Ziad Mansour, duduk di samping puing-puing rumah yang hancur akibat serangan mematikan Israel  di Rafah , Jalur Gaza, 9 Januari 2024. Perang antara Israel dan Kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke-100, sejak pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sebanyak 23.843 orang di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

4 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.