TEMPO.CO, Jakarta - Hujan ringan hingga lebat berpotensi turun secara tidak merata di wilayah Jawa Barat pada sepekan ini, 30 Oktober hingga 5 November 2023. Berdasarkan prakiraan cuaca Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang dapat terjadi pada skala lokal dengan durasi relatif singkat di sebagian wilayah.
Pada Senin, 30 Oktober 2023 wilayahnya mencakup Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Hari berikutnya berpotensi meluas dari Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Kota dan Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Majalengkan, Kuningan, dan Kota Tasikmalaya.
Sementara Rabu, 1 November 2023, potensi hujan lebat di Bogor, Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, wilayah Bandung Raya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Kuningan, Cirebon dan Indramayu. Kamis, 2 November hanya di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Kuningan.
Prakiraan hujan lebat Jumat 3 November di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, Sumedang, dan Majalengka. Sedangkan Sabtu, 4 November di Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Kemudian Minggu, 5 November di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia, dalam sepekan ke depan diprakirakan masih ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan dan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat. Suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia yang relatif hangat mengindikasikan potensi penambahan uap air ke wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.
Labilitas atmosfer lokal secara umum berada pada kategori ringan hingga sedang, namun terdapat labilitas pada kategori sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat bagian selatan dan barat. “Mengindikasikan masih terdapat potensi pembentukan awan pada skala lokal,” ujarnya, Ahad 29 Oktober 2023.
BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis. Dampak cuaca esktrem itu biasa terjadi pada periode peralihan musim atau pancaroba. Misalnya, hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal berdurasi singkat, angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
Selain itu cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang yang bisa terjadi pada sore hari. Terutama pada hari ketika terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Menurut BMKG kondisi itu biasaya ditandai oleh kemunculan jenis awan berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol yang disebut sebagai awan jenis Cumulonimbus atau Cb.
Dari catatan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, sepekan sebelumnya telah terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat maupun ekstrem di beberapa wilayah. Hujan itu disertai petir dan angin kencang seperti di Bogor, Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Kabupaten Bandung, Purwakarta, Subang, Sumedang, Majalengka, Indramayu dan Cirebon. Selain itu beberapa daerah seperti Kota Bandung dan Cimahi juga diguyur hujan es.
Pilihan Editor: Robot Greenhouse Karya Siswa MAN 1 Semarang Raih Juara Robot World 2023 di Korea
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.