Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa itu Badai Otis yang Buat Acapulco Meksiko Porak Poranda?

image-gnews
Foto kombinasi yang menunjukkan pusat perbelanjaan Walmart dan Sam's Club sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) terdampak Badai Otis di Acapulco, Meksiko. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Foto kombinasi yang menunjukkan pusat perbelanjaan Walmart dan Sam's Club sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) terdampak Badai Otis di Acapulco, Meksiko. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badai Otis melanda Meksiko pada Rabu, 25 Oktober 2023, sebagai badai Kategori 5, membanjiri jalan-jalan, merobek atap rumah dan hotel, menenggelamkan mobil dan memutus komunikasi, akses jalan dan udara, meninggalkan jejak puing-puing di Acapulco, sebuah kota berpenduduk hampir 900.000 jiwa.

Badai terdasyat, dengan kecepatan 270 kilometer per jam, yang pernah menghantam wilayah itu menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai kerugian miliaran dolar.

Badai Otis adalah badai Pasifik pertama yang menghantam dengan intensitas Kategori 5 dan melampaui Badai Patricia sebagai badai Pasifik terkuat yang pernah tercatat. Badai tropis kelima belas, badai kesepuluh, badai besar kedelapan,dan badai Kategori 5 kedua pada musim badai Pasifik 2023, Otis berasal dari gangguan beberapa ratus mil di selatan Teluk  Tehuantapec.

“Apa yang diderita Acapulco benar-benar bencana,” kata Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City sambil menghitung kerusakan akibat badai tersebut, yang melanda Meksiko selatan dengan kecepatan angin 266 kilometer per jam.

Otis, yang secara tak terduga meningkat pesat di lepas pantai Pasifik, begitu kuatnya sehingga mencabut pohon-pohon besar hingga ke akar-akarnya, menyebarkan puing-puing ke seluruh Acapulco. Bencana ini membanjiri rumah sakit, sehingga ratusan pasien harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut, namun hanya memberikan sedikit rincian tentang bagaimana 27 orang tersebut meninggal, atau berapa banyak lainnya yang terluka.

Erik Lozoya, seorang pesulap profesional, mengatakan dia mengalami "teror selama tiga jam" bersama istri dan dua bayi perempuannya di kamar hotel Acapulco ketika badai menghantam jendela dan menyapu gedung dengan intensitas yang memekakkan telinga.

“Rasanya seolah-olah telinga kami akan meledak,” kata Lozoya, 26 tahun, yang mengurung dirinya di kamar mandi bersama keluarga dan empat orang lainnya. “Kami melihat kasur, tangki air beterbangan. Langit-langit mulai runtuh.”

Keluarganya harus meninggalkan kamar mandi karena kamar di lantai delapan itu mulai kemasukan air dari jendela yang berantakan, dan Lozoya harus berdiri menggendong putrinya dengan air setinggi mata kaki selama dua jam karena angin begitu kencang sehingga mereka tidak dapat membuka pintu untuk keluar.

Badai tersebut menghancurkan sebagian bangunan di pusat kota Acapulco. Beberapa media Meksiko memuat video penjarahan di kota tersebut. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi kebenarannya.

Pemerintah sejauh ini belum memperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh Otis, namun Enki Research, yang melacak badai tropis dan memodelkan kerugian yang diakibatkannya, memperkirakan kerugian yang ditimbulkan "kemungkinan mendekati $15 miliar".

Orang-orang yang masih hilang diyakini adalah anggota angkatan laut, kata Lopez Obrador, yang berangkat ke Acapulco pada hari Rabu melalui jalan darat, mengganti kendaraannya lebih dari satu kali karena badai menyebabkan kemacetan, menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meksiko Chaos

Penjarahan melanda kota Acapulco di Meksiko setelah resor pantai ikonik tersebut dihantam Badai Otis Rabu lalu. Badai yang menewaskan sedikitnya 27 orang itu, menyebabkan ribuan penduduk berjuang untuk mendapatkan makanan dan air.

Otis menghantam Acapulco dengan kecepatan angin 266 km per jam pada Rabu pagi, membanjiri kota, merobek atap rumah, toko dan hotel, menenggelamkan kendaraan, dan memutus komunikasi, jalan raya, dan penerbangan.

Kerugian akibat badai Kategori 5 mencapai miliaran dolar, dan lebih dari 8.000 anggota angkatan bersenjata dikirim untuk membantu pemulihan pelabuhan yang terkena dampak.

“Saat ini uang tidak ada gunanya bagi kami karena tidak ada yang bisa dibeli, semuanya telah dijarah,” kata Rodolfo Villagomez, warga Acapulco, 57 tahun, Jumat, 27 Oktober 2023. "Itu benar-benar kacau. Anda bisa mendengarnya mendesis seperti banteng."

Pada Kamis malam lalu, orang-orang mengambil barang-barang termasuk makanan, air, dan tisu toilet dari toko-toko. “Kami datang untuk mencari makanan, karena kami tidak punya makanan,” kata seorang wanita kepada Reuters.

Berbicara pada konferensi pers rutin, Lopez Obrador mengatakan pemerintah akan membantu masyarakat di kota berpenduduk hampir 900.000 jiwa di negara bagian Guerrero di bagian selatan, salah satu kota termiskin di Meksiko.

“Bantuan tidak mencukupi dan semua toko ditutup atau dihancurkan,” kata Raul Busto Ramirez, 76 tahun, seorang insinyur yang bekerja di bandara Acapulco. Dia menyalahkan penjarahan sebagai penyebab kekurangan uang dan mengatakan mesin ATM tidak dapat digunakan lagi, menyebabkan orang-orang tidak mempunyai uang tunai.

Pemerintah hanya mengeluarkan sedikit informasi mengenai korban tewas dan luka-luka, hanya mengatakan empat orang juga hilang. Beberapa pejabat secara pribadi menyatakan kekhawatirannya bahwa jumlah korban tewas akan meningkat.

DIMAS KUSWANTORO  I  YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: Badai Otis Tewaskan 27 warga Meksiko Terjangannya seperti Gempa Bumi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri dan kepolisian Filipina membekuk gembong narkoba wilayah Asia, Gregor Johann Haas, di Cebu, Filipina, Rabu, 15 Mei 2024. Sumber: Instagram Kepala Divisi Hubungan Internasional, Inspektur Jenderal Krishna Murti, @krishnamurti_bd91.
BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.


Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

4 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkat kantong jenazah korban yang ditemukan tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Rabu (8/12) pukul 10.30 WIB, sebanyak 12 orang masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.


Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

8 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu bandara. Unsplash.com/Andrik Langfield
Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

17 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

17 hari lalu

Warga korban bencana beraktivitas di Hunian Sementara (Huntara) Shelter Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 23 September 2019. Menjelang setahun bencana Sulteng, jumlah pengungsi yang telah menempati Huntara baik yang dibangun Kementerian PUPR maupun BUMN dan lembaga sosial non pemerintah lainnya berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Bencana Sulteng sebanyak 19.183 Kepala Keluarga (KK) dari sekitar 53.172 KK yang terdampak bencana. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.


Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

22 hari lalu

Sejumlah anak-anak belajar di tenda darurat yang didirikan di halaman Kantor Denjasa Angkutan dan Denhar Jasa Int Bekangdam XVII/Cenderawasih di Weref, Kota Jayapura, Papua, Jumat 10 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, akibat gempa magnitudo 5,4 yang terjadi pada 9 Februari 2023 itu mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.


Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

22 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

25 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

25 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.