Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prof Sardjito Rektor UGM Pertama yang Temukan Obat Penurun Kolesterol dan Lainnya

image-gnews
Patung Sardjito di ruangan khusus Sardjito Museum UGM, Yogyakarta.Tempo/Francisca Christy Rosana
Patung Sardjito di ruangan khusus Sardjito Museum UGM, Yogyakarta.Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Prof Sardjito menjadi nama cendekiawan kesehatan yang memiliki pengaruh signifikan di Indonesia. Selain namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit di Kota Yogyakarta,  Sardjito dikenal sebagai rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM).

Seperti dikutip dari buku yang ditulis oleh Rara Widuri dengan judul Sardjito, Sebuah Biografi Intelektual 1923-1970, dapat diketahui bahwa Sardjito lahir pada 13 Agustus 1888 di Desa Purwodadi, Magetan, Madiun, Jawa Timur. Lebih lanjut, Sardjito lahir dari ayah yang merupakan seorang guru bernama Sajit, sehingga masa kecilnya mendapatkan pendidikan disiplin.

Pada 1895 hingga 1901, Sardjito menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Purwodadi dan Lumajang, setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Rakyat, kemudian Sardjito melanjutkan pendidikannya di Sekolah Belanda dan menyelesaikannya pada 1907. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sardjito memutuskan untuk melanjutkan studinya di STOVIA mulai dari 1907 hingga 1915.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di STOVIA, kemudian Sardjito memutuskan untuk bekerja sebagai dokter pada sebuah rumah sakit yang terletak di Jakarta. Setelah setahun kemudian, Sardjito pindah ke Pasteur Institut Bandung hingga 1920.

Selama menempuh karier di Pasteur Institite, Bandung, Sardjito banyak mengeksplor rasa keingintahuannya sebagai seorang peneliti, bak gayung bersambut, Sardjito menjadi salah satu dokter yang masuk dalam tim peneliti influenza. Pada saat itu, virus influenza atau yang juga dikenal dengan flu merupakan penyakit yang mematikan bagi masyarakat. 

Setelah merampungkan tugasnya sebagai tim peneliti virus influenza di Institut Pasteur Bandung, Sardjito kemudian berangkat ke Belanda untuk menempuh studi lanjutannya di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam mulai dari 1922 hingga 1923. Selama 1 tahun menempuh pendidikan lanjutannya, Sardjito kemudian berhasil meraih gelar doktor setelah mempelajari mengenai penyakit iklim panas di Leiden.

Sepulang ke Indonesia, Sardjito langsung mengabdikan dirinya bagi dunia kesehatan Indonesia dengan berhasil menemukan beberapa penemuan signifikan, seperti obat penyakit batu ginjal dan obat penurun kolesterol. Selain itu, Sardjito juga berhasil mengembangkan vaksin yang akan menjadi obat bagi beberapa penyakit, seperti Tifus, Kolera, Disentri, Stretokoken, dan straflokoken.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain berkontribusi pada bidang kesehatannya, Sardjito juga turut berkontribusi ketika Indonesia sedang dalam masa Revolusi Kemerdekaan. Pada saat itu, peran Surdjito lebih ke arah penciptaan ransum yang bernama “Biskuit Sardjito” yang merupakan bekal serdadu yang sedang berperang.

Seperti dilansir dari laman Ugm.ac.id, setekah Indonesia mendapatkan kemerdekaan, Sardjito berfokus pada pengembangan pendidikan di Indonesia. Selain itu, Sardjito juga memiliki peran signifikan Institut Pasteur Bandung ke Klaten, yang nantinya merupakan cikal bakal dari Fakultas Kedokteran UGM.

Selain itu,masih dilansir dari laman yang sama, Sardjito telah memiliki beberapa penghargaan, seperti Bintang Gerilya, Bintang Mahapura.  Selain itu, terdapat beberapa penghargaan lainnya yang turut diterima oleh Sardjito, seperti Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra level III, Satya Lancana Pejuang Kemerdekaan, and Bintang Kehormatan level II.

RENO EZA MAHENDRA I EIBEN HEIZIER

Pilihan Editor: Mengenal Dokter Sardjito Cendekiawan Kesehatan yang Meninggal Hari Ini di 1970

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengukuhan Prof Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 jam lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Prof Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

8 jam lalu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimulyono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R. Soeroso Notohadiprawiro di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu 11 Mei 2024. Dok.istimewa.
Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

Menteri Basuki beberapa kali mencoba ingin memulai pidato namun ia tak sanggup sampai asistennya menyerahkan beberapa lembar tisu.


Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

10 jam lalu

Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang dibangun Kementerian PUPR. ANTARA/HO-Kementerian PUPR
Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada (UGM.


Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.


Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

3 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.


Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

3 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?


Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

4 hari lalu

Batu ginjal.
Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Duduk terlalu lama bisa jadi salah satu penyebab batu ginjal karena orang jadi malas buang air kecil sehingga jarang minum.