Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Perundungan dan Kesehatan Mental, Kemendikbud Minta Siswa Lakukan Ini

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Seorang ibu duduk mendampingi anaknya saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Sumber Agung, Jalan Bayangkara, Serang, Banten, Senin, 16 Juli 2018. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengingatkan pentingnya tanggung jawab orang tua membantu menyiapkan mental anak saat hari pertama masuk sekolah agar anak lebih percaya diri dan siap menyerap pelajaran di sekolah. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Seorang ibu duduk mendampingi anaknya saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Sumber Agung, Jalan Bayangkara, Serang, Banten, Senin, 16 Juli 2018. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengingatkan pentingnya tanggung jawab orang tua membantu menyiapkan mental anak saat hari pertama masuk sekolah agar anak lebih percaya diri dan siap menyerap pelajaran di sekolah. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan siswa harus kelola emosi demi kesehatan mental di tengah banyaknya kasus perundungan dan tuntutan untuk berprestasi di sekolah.

“Kondisi mental yang menurun menyebabkan pembelajaran tidak menyenangkan. Sangat penting bagi peserta didik memiliki kemampuan mengelola emosi sehingga bisa menjaga kesehatan mental masing-masing,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek Rusprita Putri Utami dalam keterangan di Jakarta, Ahad, 5 November 2023.

Rusprita menuturkan masalah kekerasan masih menjadi masalah bagi dunia pendidikan yang meliputi intimidasi, diskriminasi, kekerasan seksual, dan perundungan. Hal ini berpengaruh terhadap buruknya kesehatan mental peserta didik.

Fakta menunjukkan bahwa hubungan antara kesehatan mental peserta didik dan kekerasan di sekolah cukup mengkhawatirkan dari hari ke hari.

Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia National Adolescent mental Health Survey pada 2022 menunjukkan satu dari tiga remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia memiliki gangguan kesehatan mental.

Child Protection Officer UNICEF Indonesia Asep Zulhijar mengatakan remaja di usia 9 sampai 14 tahun akan mengalami perubahan psikis maupun biologis seperti kecenderungan mengeksplorasi yang sangat tinggi dan selalu ingin mengambil risiko tinggi.

Oleh sebab itu menurut Asep, pada usia-usia tersebut, para remaja harus diberikan pengetahuan dan bekal sehingga dapat mengelola emosi dan mampu mengarahkannya ke hal-hal yang bersifat positif.

“Cara kerja otak di masa itu sangat rentan karena dipengaruhi oleh hormon dan lain-lain. Tapi kita dapat memanfaatkan masa-masa itu untuk bisa tumbuh optimal baik secara fisik maupun mental,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asep mengatakan peserta didik harus hidup seimbang yaitu mampu melihat sejauh mana peserta didik sudah baik terhadap diri sendiri dan sejauh mana sudah mengenal diri sendiri.

Pewakilan Pemuda Aceh Cut Vahnas Setya Martha mengatakan dengan menjauhi lingkungan pertemanan yang toxic bisa menghindari kejadian yang tak diinginkan. Mengisi waktu luang dengan mengembangkan minat dan bakat seperti bergabung di komunitas atau forum pemuda bisa menjadi sarana positif untuk mengelola emosi.

Bahkan, kegiatan ringan seperti menulis surat, mendengarkan musik, membuat balon perasaan, bercerita, menggambar, bermeditasi, dan melakukan hobi juga dapat menjaga kesehatan mental.

“Kalau mengalami perundungan yang membuat kita down secara mental, jangan takut bercerita dan laporkan kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.

Psikolog Anak Grace Eugenia Sameve menambahkan sebenarnya kondisi kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang bisa memunculkan potensinya secara optimal.

"Bukan berarti kesehatan mental yang baik itu ketika seseorang tidak pernah mengalami stres, justru sebaliknya, kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang mampu menghadapi stres yang dialaminya," ujarnya.

Pilihan Editor: Pakar Unair Sebut Tindakan Israel Merupakan Crime Against Humanity, Apa Itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

14 jam lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

15 jam lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

1 hari lalu

Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

Perayaan Hari Buku Nasional bertepatan juga dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI yaitu pada 17 Mei 1980.


Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.


Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

2 hari lalu

Mahasiwa Universitas Riau (Unri) kenakan almamater biru laut lakukan aksi unjuk rasa mengenai uang kuliah tunggal atau UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di depan Gedung Rektorat Unri pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: Karunia Putri / TEMPO
Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.


Polemik UKT Mahal, DPR Desak Kemendikbud Evaluasi Kebijakan

2 hari lalu

Kepsen: Mahasiswa dari Aliansi BEM se-UNS menggelar aksi protes masalah UKT 2024 di depan gedung rektorat UNS Solo, Jawa Tengah, Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polemik UKT Mahal, DPR Desak Kemendikbud Evaluasi Kebijakan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan Kemendikbudristek harus mengevaluasi sekaligus memperbaiki tata kelola kebijakan pembiayaan UKT.


Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

2 hari lalu

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Dirjen GTK Nunuk Suryani saat memberikan kuliah umum arah kebijakan Kemendikbudristek terkait pendidikan profesi guru di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH, Kepulauan Riau pada Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

Transformasi ini diwujudkan dalam kebijakan putra daerah yang diprioritaskan menjadi calon guru.


Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

2 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini


Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Ilustrasi pijat. studiofrid.se
Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.


PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

3 hari lalu

Petugas melayani orang tua murid yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?