TEMPO.CO, Jakarta - Platform percakapan Omegle ditutup setelah beroperasi selama 14 tahun. Dikutip dari situs web Internetmatters.org, Omegle diluncurkan pada 2009. Platform itu rentan menjerumuskan pengguna dengan risiko kriminal atau masalah keamanan digital. Pengguna situs web ini bisa berkomunikasi dengan siapa saja tanpa mendaftar. Teman mengobrol akan diputar secara acak.
Omegle Ditutup
1. Ditutup
Dikutip dari CBS News, Omegle ditutup tersebab adanya tuntutan. Adapun salah satunya dari pengacara yang menduga Omegle menjadi tempat bertemunya antara anak perempuan berusia 11 tahun dengan predator seksual. Banyaknya tuntutan jumlah denda yang telah dikumpulkan Omegle telah mencapai angka 22 juta dolar.
2. Tidak Menguntungkan
Leif K. Brooks pendiri Omegle menjelaskan, situs web itu tidak lagi menguntungkan secara finansial maupun psikologis. Menurut dia, Omegle ditutup sebagai tindakan untuk mencegah penyalahgunaan yang berlebihan. Dikutip dari The Verge, pernyataan tersebut disiarkan secara langsung melalui Omegle. Layanan panggilan video acak Omegle telah ditutup pada saat itu.
3. Berbahaya bagi Anak di Bawah Umur
Dikutip dari Business Insider, sejak 2021, Omegle mendapat tuntutan penutupan dari Oregon karena tuduhan mempertemukan predator seksual dengan seorang pengguna berusia 11 tahun. Angka penggunaan Omegle yang meningkat pada saat pandemi Covid-19
Dikutip dari situs web Internetmatters.org, penyebab Omegle mudah mempertemukan predator seksual dengan anak-anak di bawah umur, karena kurangnya kebijakan pengawasan dan kontrol dari pihak pengelolanya. Ada tiga jenis obrolan dalam Omegle, yakni adult, moderated chat, dan unmoderated chat. Obrolan jenis adult konten dewasa yang mudah diakses oleh anak-anak.
4 Jumlah Pengguna
Dikutip dari Tech Report, ada lebih dari 50 juta pengunjung Omegle setiap bulan pada 2022. India sebagai pengguna terbanyak dan Tunisia sebagai negara yang penduduknya paling banyak menghabiskan waktu di situs web tersebut. Sejak Desember 2020, terdapat lonjakan pengunjung Omegle, karena pandemi Covid-19.
Pilihan Editor: X Milik Elon Musk Luncurkan Fasilitas Panggilan Audio dan Video