TEMPO.CO, Jakarta - Saat wahana Lucy milik NASA melaju melewati asteroid Dinkinesh dengan kecepatan 10.000 mph, para ilmuwan misi melihat kejutan: Asteroid ini sebenarnya adalah dua asteroid.
Badan antariksa itu menemukan bahwa batu luar angkasa yang lebih kecil dengan lebar sekitar 720 kaki (220 meter) mengorbit Dinkinesh dengan lebar setengah mil (790 meter). Kini, setelah diperiksa lebih dekat, mereka menyadari bahwa asteroid yang lebih kecil sebenarnya adalah dua asteroid.
“Saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA terus mengembalikan data pertemuan asteroid pertamanya pada 1 November 2023, tim terkejut menemukan bahwa satelit Dinkinesh yang tak terduga itu sendiri adalah biner kontak, yaitu ia terbuat dari dua benda kecil yang saling bersentuhan satu sama lain," tulis NASA dalam pembaruannya, sebagaimana dikutip Mashable, 9 November 2023.
Pada gambar yang diambil dari jarak 1.010 mil (1.630 km), terlihat Dinkinesh di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan.
Misi Lucy, yang sedang dalam perjalanan menuju asteroid Trojan yang misterius dan belum pernah dijelajahi, terperangkap dalam dua kawanan di sekitar Jupiter dan dianggap sebagai bahan penyusun planet yang masih asli.
Target pertama misi tersebut kini diketahui adalah tiga asteroid. Ini adalah target yang ingin dikunjungi oleh perencana misi sebelum mencapai Trojan, untuk menguji kemampuan penting pesawat ruang angkasa itu dalam melacak objek-objek jauh ini dengan kecepatan sangat tinggi.
Ini adalah asteroid biner kontak pertama yang pernah ditemukan oleh para ilmuwan planet di orbit di sekitar batuan luar angkasa lainnya.
“Kami belum pernah melihat banyak asteroid dari jarak dekat, dan kami belum pernah melihat satu pun yang mengorbit asteroid lain,” kata John Spencer, wakil ilmuwan proyek misi di Southwest Research Institute, dalam sebuah pernyataan.
"Kami selama ini bingung mengenai variasi aneh dalam kecerahan Dinkinesh yang kami lihat saat mendekat, yang memberi kami petunjuk bahwa Dinkinesh mungkin memiliki semacam bulan, namun kami tidak pernah mencurigai hal seaneh ini!"
Misi Lucy, yang dinamai berdasarkan sisa-sisa kuno kerangka fosil manusia yang terkenal, akan melintasi tata surya, tanpa melambat, untuk menyelidiki setengah lusin asteroid Trojan. Mereka seperti “fosil” dari pembentukan tata surya kita sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Trojan adalah jenis benda kecil berbatu dan es yang berkontribusi dalam pembentukan berbagai planet. Ini akan membantu para peneliti memahami bagaimana Bumi dan planet-planet lain terbentuk.
Setiap pertemuan akan melaju dengan kecepatan sekitar 10.000 mph, menangkap banyak informasi dengan berbagai macam kamera, termasuk satu kamera (spektrometer) yang dapat menyimpulkan terbuat dari apa asteroid tersebut.
“Kita tidak akan bisa berkedip,” ujar Hal Levison, seorang ilmuwan planet yang memimpin misi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyelidiki Trojan, kepada Mashable tahun lalu.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.