TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti matahari telah menunggu selama bertahun-tahun untuk momen empat menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi ini waktu setempat atau malam WIB, 8 April 2024. Mereka akan memanfaatkan momen itu untuk mempelajari korona matahari.
Harapan menjulang untuk gerhana matahari total ini karena kondisi totalitas--ketika matahari sepenuhnya tertutup bayang-bayang bulan--akan bertahan sampai empat menit 27 detik. Itu adalah kondisi totalitas terpanjang yang terjadi di daratan dalam kejadian gerhana matahari total selama lebih dari satu dekade belakangan.
Baca juga:
Untuk merekam peristiwa langka ini, dua dari pesawat jet WB-57 NASA yang dilengkapi dengan peralatan khusus akan terbang satu di belakang yang lain di sebelah barat daya titik eklips maksimum. Mereka melesat dengan kecepatan 740 kilometer per jam, setara seperempat kecepatan bayang-bayang bulan.
Pada kecepatan itu, periode totalitas meningkat dari 4 menit 27 detik untuk mereka yang mengamati dari darat menjadi lebih dari 6 menit bagi pesawat-pesawat itu.
Amir Caspi dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, memimpin eksperimen itu demi bisa mendapat kesempatan lebih panjang untuk mempelajari korona matahari. Mereka menggunakan sebuah platform yang dijaga tetap stabil di pesawat itu untuk menangkap gambar-gambar gerhana menggunakan kamera cahaya tampak maupun kamera mid-inframerah yang resolusinya lebih tinggi yang dikembangkan NASA.
Kamera mid-inframerah akan merekam tujuh panjang gelombang cahaya yang berbeda. Kamera ini juga akan membantu menentukan struktur mana di korona matahari yang memancarkan cahayanya sendiri, dan mana yang sepenuhnya hanya membiaskan cahaya dari permukaan matahari.
"Kami perlu berada setinggi mungkin di atas atmosfer untuk bisa melakukan observasi ini," kata Caspi. Dia menjelaskan, sinar inframerah diserap oleh atmosfer Bumi dan sulit diteliti dari daratan.
“WB-57 sangat sempurna untuk melakukan ini karena dalam cone di hidungnya adalah sistem kamera dan teleskop yang dapat berotasi ke segala arah, tak bergantung arah terbang pesawat," kata Caspi menambahkan.
Sebagai pembanding, NASA juga mendanai penelitian yang menggunakan layang-layang. Memiliki bentang 6,5 meter, metode ini telah dicoba di Australia Barat dalam kejadian Gerhana Matahari Total pada April 2023.
Saat itu layang-layang berhasil diterbangkan menggunakan tali sepanjang satu kilometer selama 45 menit sebelum fase totalitas. “Ini jauh lebih mudah dan murah daripada menggunakan balon-balon," kata Shadia Habbal, peneliti matahari dari Institut Astronomi, Universitas Hawaii, seorang pemburu gerhana matahari selama hampir 30 tahun.
Atau, rata-rata selama ini, para fisikawan matahari meneliti korona mengandalkan koronagraf dari observatorium di antariksa. Tapi, perangkat ini membidik hingga bagian terdalam dari korona. Bagian itu adalah sumber dari lidah-lidah plasma dan letusan atau lontaran massa korona.
Lubang korona pada 13 Maret 2019. Posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari. (instagram/lapan-ri)
Sedangkan korona adalah bagian dari atmosfer matahari dari permukaan sampai sedikitnya sejauh 5 solar radii. Terlihat sekilas sebagai sebuah halo sesaat saat gerhana matahari total, bagian ini jutaan kali lebih redup daripada bagian lain dari matahari dalam spektrum cahaya tampak.
Korona juga sejuta derajat lebih panas daripada permukaan matahari, atau fotosfer, yang 'hanya' sekitar 6000 derajat Celsius, dan dia merangsek jutaan kilometer ke dalam tata surya.
Korona adalah di mana medan magnetik Matahari beraksi pada partikel-partikel bermuatan untuk membentuk bentuk-bentuk yang kompleks, dikenal antara lain sebagai streamer, loop, dan plume. Memahami korona akan membantu kita memprediksi angin matahari. Aliran partikel bermuatan ini yang menyebabkan aurora, juga ancaman potensial bagi para astronot, satelit, dan jaringan listrik.
Tentang Gerhana Matahari Total 8 April 2024
Gerhana akan dimulai di Samudera Pasifik, di tengah-tengah antara Amerika Utara dan Selandia Baru. Bayang-bayang bulan-nya akan mulai terlihat di perairan pantai barat Meksiko pada pukul 9.51 waktu setempat atau 21.51 WIB.
Dimulai dengan gerhana sebagian, bayang-bayang bulan perlahan bergerak menutupi semakin besar bagian di matahari. Gerhana matahari total akan pertama terlihat di perairan Meksiko itu pada pukul 11.07.
Lintasan gerhana matahari total di Amerika 8 April 2024. NASA
Sejalan matahari dan bulan bergerak di langit, Gerhana matahari total akan menjadi terlihat pula di Amerika Serikat, di atas wilayah daratannya hingga sepanjang 185 kilometer. Wilayahnya melintasi 13 negara bagian dari Texas sampai Maine, sebelum menyeberang ke Ontario selatan di Kanada.
Wilayah terakhir di daratan di mana gerhana matahari bisa terlihat adalah Newfoundland, dan totalitas berakhir di sana pada pukul 17.16 waktu setempat atau pukul 04.16 WIB pada Selasa 9 April 2024.
Durasi totalitas di setiap lokasi akan bervariasi, dari hampir 2 menit sampai hampir 4,5 menit. Sepanjang waktu itu suhu udara drop dramatis. Kegelapan yang tercipta setara setengah jam sebelum matahari terbit atau sesudah matahari terbenam.
Situasinya cukup gelap untuk melihat bintang dan planet paling terang, tapi tidak cukup gelap seperti malam karena sebagian sinar matahari masih menembus di sekitar piringan bayang-bayang bulan.
NEWSCIENTIST, NASA
Pilihan Editor: Lebaran Dibayangi Siklon Tropis Olga dan Calon Bibit Siklon Baru