TEMPO.CO, Jakarta - Amina Alzaanin, mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga atau Unair mengaku belum mengetahui kondisi terkini keluarganya di Palestina. “Belum ada komunikasi, selama 15 hari ini belum ada kabar apapun. Kalau rumah saya sudah dibom, sudah hancur. Jadi kondisi saat ini merupakan perang yang besar,” ucap Amina dilansir dari situs Unair pada Jumat, 17 November 2023.
Sejumlah mahasiswa asal Palestina yang kuliah di Unair tak bisa menghubungi sanak saudara di Gaza setelah perang pecah antara Hamas dan Israel. Kiriman biaya hidup mereka di Indonesia juga terhenti.
Untuk membantu para mahasiswa tersebut, Universitas Airlangga (Unair) memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Palestina. Pemberian beasiswa itu berlangsung pada kegiatan sidang Dies Natalis ke-69 Universitas Airlangga di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C, Unair Surabaya pada Rabu, 15 November 2023.
Rektor Unair Mohammad Nasih menyampaikan rasa duka terhadap peristiwa yang terjadi di Palestina saat ini. “Ada kawan-kawan untuk menghubungi keluarganya saja kesulitan bahkan tidak bisa. Apalagi untuk mendapatkan kiriman biaya dan lain-lain. Sehingga, pasti kondisi seperti sekarang akan sangat mengganggu proses belajar mengajar dari kawan-kawan mahasiswa,” ucap Nasih.
Unair memberikan beasiswa kepada lima mahasiswa Palestina. “Support dari kita sangat dibutuhkan untuk bisa menyelamatkan, paling tidak studi kawan-kawan mahasiswa yang berasal dari Palestina. Rencananya kita memberikan beasiswa sampai dengan selesainya studi yang bersangkutan,” ujar Nasih.
Melalui beasiswa itu, masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp 5 juta rupiah serta biaya kuliah sesuai dengan yang berlaku pada program studi.
Amina merupakan salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut. Amina merasa terbantu dengan dukungan dan doa dari sivitas akademika Unair. Dia bersyukur bisa mendapat beasiswa . Karena hal itu, ia dapat kembali menjaga semangat untuk terus melanjutkan studinya.
“Terima kasih banyak karena kita semua di sini mengetahui bagaimana kondisi saat ini di Gaza, kita tidak bisa komunikasi sama keluarga kita. Akan tetapi, Universitas Airlangga membuat kita merasa tidak sendiri di sini dan terus semangat untuk melanjutkan kuliah,” ujar Amina.
Pilihan Editor: Dugaan Pelecehan Seksual Dosen UGM Kakak Wamenkumham Tak Sampai Proses Hukum, Ini Sebabnya
