Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti dari UGM: Wolbachia Hanya Dapat Hidup di Serangga

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Sejumlah siswa belajar mengetahui jenis nyamuk Aedes Aegypti dalam rangka gerakan 1 rumah 1 jumantik untuk memperingati Asean Dengue Day (Demam Berdarah), di Sekolah Dasar Negeri Baru 07 Pagi Cijantung, Jakarta, 2 Agustus 2017. Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta masyarakat untuk mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD dan berpesan kepada akademisi dan pakar untuk menyelesaikan vaksin demam berdarah dengue (DBD) yang cocok untuk wilayah Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah siswa belajar mengetahui jenis nyamuk Aedes Aegypti dalam rangka gerakan 1 rumah 1 jumantik untuk memperingati Asean Dengue Day (Demam Berdarah), di Sekolah Dasar Negeri Baru 07 Pagi Cijantung, Jakarta, 2 Agustus 2017. Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta masyarakat untuk mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD dan berpesan kepada akademisi dan pakar untuk menyelesaikan vaksin demam berdarah dengue (DBD) yang cocok untuk wilayah Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini mengatakan bakteri Wolbachia hanya dapat hidup di dalam sel tubuh serangga. Karena itu, kata dia, tidak berisiko memicu penyakit baru yang dapat mengancam kesehatan manusia.

"Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk dan tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga," kata Adi Utarini melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Ahad, 19 November 2023.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelitiannya bersama tim dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM dan World Mosquito Program (WMP) sejak 2011. Penelitian dilakukan untuk membuktikan efektivitas bakteri Wolbachia terhadap penurunan kasus dengue di Indonesia.

Adi Utarini yang akrab disapa Uut itu mengatakan Wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme dari hasil modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium. Sebab, materi genetik dari nyamuk maupun bakteri Wolbachia yang digunakan identik dengan organisme yang ditemukan di alam.

"Wolbachia bukan rekayasa genetik, sebab tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya. Ini merupakan sifat alami dari bakteri Wolbachia yang telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk Aedes Albopictus secara alami," katanya.

Uut mengatakan Wolbachia secara alami terdapat pada lebih dari 50 persen serangga dan mempunyai sifat sebagai simbion atau tidak berdampak negatif pada inangnya.

"Selain itu, analisis risiko yang telah dilakukan oleh 20 ilmuwan independen di Indonesia menyimpulkan bahwa risiko dampak buruk terhadap manusia atau lingkungan dapat diabaikan," kata Uut menambahkan.

Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

Teknologi Wolbachia yang digunakan, diimplementasikan dengan metode 'penggantian', yaitu nyamuk jantan dan nyamuk betina Wolbachia dilepaskan ke populasi alami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuannya, agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia. "Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki Wolbachia," kata Uut.

Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. "Akibatnya, nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue," katanya.

Mengingat bahwa Wolbachia terdapat dalam telur nyamuk, kata Uut, maka bakteri itu akan diturunkan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya.

"Akibatnya, dampak perlindungan Wolbachia terhadap penularan dengue bersifat berkelanjutan," katanya.

Dari hasil uji coba itu, Uut mengatakan pendekatan Wolbachia telah terbukti mengurangi secara signifikan kejadian penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap bagi penderita penyakit tersebut.

"Penurunan ini tentu saja akan berdampak pada penghematan biaya yang signifikan dalam pengendalian dengue bagi negara yang menerapkannya," katanya.

Pilihan Editor: Penelusuran Studi Gibran di UTS Insearch, MDIS, dan Bradford, Ini Kata Kemendikbud

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inovasi Turunkan Tingginya Kasus DBD lewat Nyamuk dengan Wolbachia

13 jam lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Inovasi Turunkan Tingginya Kasus DBD lewat Nyamuk dengan Wolbachia

Kemenkes terus berupaya menekan kasus DBD Indonesia. Salah satu inovasi berupa bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke dalam sel nyamuk Aedes aegypti.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia Turunkan Kasus DBD

13 jam lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia Turunkan Kasus DBD

Bagaimana nyamuk Wolbachia digunakan untuk mengendalikan kasus DBD? Berikut penjelasan peneliti UGM.


Pakar UGM Ungkap Segudang Manfaat Dongeng di Era Digital

15 jam lalu

Acara mendongeng bagi anak-anak saat pameran Suyadi: Kucing, Peci, dan Pak Raden di Galeri Soemardja ITB yang berlangsung 3 - 9 November 2023. (Dok.Panitia)
Pakar UGM Ungkap Segudang Manfaat Dongeng di Era Digital

Dongeng bermula dari tradisi lisan nenek moyang yang terdiseminasi secara manual, dari mulut ke mulut hingga menyebar ke berbagai daerah Nusantara.


Efektivitas Wolbachia Perangi Demam Berdarah Dengue, Cara Kerja & Keamanannya

16 jam lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Efektivitas Wolbachia Perangi Demam Berdarah Dengue, Cara Kerja & Keamanannya

Salah satu bentuk inovasi terbaru yang kini hadir Indonesia berupa bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke dalam sel di tubuh nyamuk Aedes aegypti.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: UGM Akan Kirim Mahasiswa KKN Pantau Pemilu, Sosok Yulion

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: UGM Akan Kirim Mahasiswa KKN Pantau Pemilu, Sosok Yulion

Topik tentang UGM akan mengirimkan mahasiswa program KKN untuk memantau pemilu mendatang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Sudinkes Jakarta Barat Klaim Warga Tak Permasalahkan Nyamuk Wolbachia

1 hari lalu

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat (Jakbar), Erizon Safari saat ditemui di Jakarta pada Selasa, 21 November 2023. Foto: ANTARA/Risky Syukur
Sudinkes Jakarta Barat Klaim Warga Tak Permasalahkan Nyamuk Wolbachia

Kota Jakarta Barat menjadi satu dari lima kota yang akan dilakukan teknologi nyamuk wolbachia untuk menekan angka DBD


Apa Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia kepada Manusia?

1 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Apa Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia kepada Manusia?

Dampak gigitan nyamuk wolbachia, di antaranya gatal dan bentol


Dog-dog dan Angklung Tandai Pembukaan Pimnas 36 di Unpad, Karya Poster Awali Lomba

1 hari lalu

Pembukaan Pimnas 2023 yang ke-36 di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Senin, 27 November 2023. (Dok. Unpad)
Dog-dog dan Angklung Tandai Pembukaan Pimnas 36 di Unpad, Karya Poster Awali Lomba

Kompetisi berlangsung di kampus Universitas Padjadjaran atua Unpad, Jatinangor, Sumedang sejak 26 hingga 30 November 2023.


UGM akan Kirim Mahasiswa KKN untuk Pantau Pemilu 2024

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
UGM akan Kirim Mahasiswa KKN untuk Pantau Pemilu 2024

Sebagai bentuk partisipasi dalam menyukseskan pemilu 2024, UGM akan mengirimkan mahasiswa KKN untuk memantau pemilu


Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

2 hari lalu

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia mengadakan konferensi pers menolak adanya wacana penyebaran nyamuk terinfeksi bakteri Wolbachia di Jakarta. Konferensi dilakukan di bilangan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Ahad, 26 November 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

Sekelompok orang mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menentang program nyamuk wolbachia di Jakarta