TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penghargaan melalui kegiatan apresiasi guru dan tenaga kependidikan (GTK) 2023 kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Mereka yang mendapat apresiasi adalah guru yang membuat inovasi dan inspirasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan penyelenggaraan program apresiasi GTK 2023 merupakan bagian dari peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November. Tema acara ini adalah Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar.
“Kami berharap kegiatan Apresiasi GTK 2023 ini dapat menginspirasi para guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk terus belajar, berbagi, serta menciptakan praktik-praktik baik demi tercapainya pembelajaran yang berpusat pada murid,” katanya dalam siaran pers pada Jumat, 24 November 2023.
Penghargaan ini terdiri dari empat kategori yaitu GTK Inovatif, GTK Dedikatif, GTK Inspiratif, dan Terima Kasih Guruku dengan khusus untuk kategori GTK Inovatif dan GTK Dedikatif pelaksanaannya dilakukan berjenjang dari tingkat provinsi ke pusat sedangkan peserta terbaik tingkat nasional menerima penghargaan dari Ditjen GTK.
Adapun guru dan tenaga kependidikan yang akan mendapatkan Apresiasi GTK 2023 terdiri dari guru, pendidik PAUD, kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik, tenaga administrasi sekolah, tenaga laboratorium sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, kepala satuan PAUD, pamong belajar, dan guru pembimbing khusus.
Para guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti penghargaan ini mengirimkan bukti karya mereka melalui Platform Merdeka Mengajar pada awal Oktober 2023 dan mengikuti beberapa proses seleksi hingga pertengahan November 2023.
Terdapat 734 penerima penghargaan Apresiasi GTK 2023 dengan rincian yaitu 44 pemenang untuk kategori GTK Inspiratif, delapan pemenang kategori Terima Kasih Guruku, serta 682 pemenang untuk kategori GTK Inovatif dan GTK Dedikatif.
Nunuk mengatakan tersebut merupakan bukti komitmen pemerintah kepada guru di Indonesia guna menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada anak.
Guru SD Negeri Kayumpia Sigi Sulawesi Tengah Kuswanto menuturkan platform Merdeka Belajar sangat relevan dengan kondisi yang dihadapinya sebagai guru terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) yang terhambat oleh sarana prasarana.
“Dengan platfom Merdeka Mengajar saya sebagai guru dapat mengoptimalkan kemampuan sebagai fasilitator dan mediator di kelas yang mengupayakan proses pembelajaran berpusat pada murid,” katanya.
Guru TK Negeri Baob Timor Tengah Selatan NTT Indri Kristiana mengaki Kurikulum Merdeka tak hanya membantunya sebagai guru, namun juga relevan dengan peserta didik karena mempermudah guru dalam memberikan pelayanan bagi anak usia dini sesuai kebutuhan.
Pilihan Editor: YouTuber Satire Politik Gugat Google Gara-gara Motong Pendapatan Iklan