TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah perubahan dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru atau SNPMB 2024. Perubahan ini antara lain berkaitan dengan skema pendaftaran calon mahasiswa baru.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Anindito Utomo mengatakan perubahan dalam ketentuan seleksi merupakan komitmen untuk mengevaluasi dan memperbaiki skema penerimaan mahasiswa baru. Perubahannya adalah siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP 2024, SNBP 2023 dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 tidak dapat mendaftar pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT 2024. Jika siswa yang dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP 2024, maka ia tidak dapat mendaftar seleksi jalur mandiri di perguruan tinggi mana pun.
Menurut Nino, sapaan Anindito, kebijakan ini dilakukan berdasarkan prinsip keadilan bagi seluruh calon mahasiswa baru. Jika para siswa yang lulus seleksi SNBP diizinkan untuk mengikuti jalur SNBT dan mandiri, sama saja dengan memberikan keistimewaan kepada calon mahasiswa yang memiliki kelebihan dalam segi ekonomi
"Kalau tetap buka opsi bagi calon mahasiswa untuk mendaftar, meskipun mereka sudah diterima dan bahkan mendaftar ulang di jalur prestasi dan jalur tes, ini kita memberi keistimewaan kepada calon mahasiswa yang punya privilege ekonomi berlebih," kata Nino.
SNBP adalah seleksi yang dilakukan melalui penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor serta prestasi akademik dan nonakademik siswa. Sedangkan SNBT adalah seleksi melalui tes berbasis komputer.
Menurut Nino, praktik tersebut merugikan bagi calon mahasiswa dengan nilai di bawah ambang batas pada jalur prestasi dan tes yang tidak diterima. "Padahal, ternyata ada cukup banyak yang tidak menggunakan kursi yang sudah mereka dapatkan, padahal harusnya bisa diisi oleh calon-calon mahasiswa yang ada di urutan-urutan selanjutnya. Jadi, ini prinsipnya bukan hanya optimalisasi, tetapi optimalisasi yang lebih berkeadilan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok mengatakan pada SNPMB 2023, calon mahasiswa baru yang melakukan daftar ulang tak sampai 90 persen, baik pada jalur SNBP dan jalur mandiri. Ia mencatat jumlah total pengguna yang log in dalam SNBP sebanyak 694.878 siswa, namun yang resmi mendaftar sebanyak 663.181 siswa.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 143.805 siswa diterima menjadi mahasiswa baru atau sekitar 21,6 persen. Adapun persentase daftar ulang SNBP sebesar 89,9 persen.
"Itu banyak yang antri dan tidak dapat. Padahal SNBP ini mendapat subsidi lebih besar dari pemerintah. Jadi optimalisasi kuota ini dan sasaran yang diinginkan ini termasuk kesadaran siswa untuk memilih prodi yang diinginkan sesuai passion," kata Eduart.
Sementara itu, untuk jalur SNBT ada 803.853 peserta yang melakukan finalisasi. Dari jumlah itu, ada 223.217 siswa yang diterima. Untuk jalur mandiri, Eduart menyebut persentase daftar ulang sekitar 75,5 persen.
Dengan perubahan ini, diharapkan kuota yang disediakan oleh masing-masing jalur dapat terisi penuh sesuai dengan peruntukannya. Adapun kuota jalur SNBP adalah 20 persen, SNBT minimal 40 persen dan jalur mandiri maksimal 30 persen.
ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Tak Hanya Pilihan Ganda, akan Ada Soal Isian dalam UTBK SNBT 2024