Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ahmad Fauzan Raih Beasiswa ke Hungaria Usai 23 Kali Gagal

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Mahasiswa UI penerima IISMA Ahmad Fauza. DOK YouTube Ditjen Dikti
Mahasiswa UI penerima IISMA Ahmad Fauza. DOK YouTube Ditjen Dikti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekad Ahmad Fauzan untuk belajar di luar negeri begitu besar. Dengan segala perjuangannya, mahasiswa Universitas Indonesia ini akhirnya bisa merasakan kuliah di luar negeri lewat beasiswa IISMA. Cita-citanya untuk kuliah di luar negeri sempat tersendat lantaran akses untuk belajar bahasa Inggris di sekolahnya terbatas. 

"Ketika SD, aku enggak punya guru bahasa Inggris. Jadi, merasakan bahwa ketika di desa itu sulit sekali mendapatkan akses pendidikan, terutama untuk belajar bahasa Inggris," ujar mahasiswa tahun keempat program studi Sastra Jerman Universitas Indonesia (UI) itu dalam siniar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dikutip pada Ahad, 10 Desember 2023.

Akhirnya, Fauzan memutuskan untuk menajamkan kemampuan bahasanya di Kampung Inggris, Pare. Ia merantau sendiri dan tinggal di indekos. "Tujuannya supaya aku bisa belajar bahasa Inggris. Saat itu pula, aku mikir di tahun itu pengen coba pertukaran pelajar, tapi aku gagal. Terus ada dapat program lainnya, tapi harus bayar," kata mahasiswa asal Kabupaten Lebong, Bengkulu itu.

Fauzan merasa patah hati. Namun, ia tetap bertahan dengan terus berusaha mewujudkannya. Ia sempat mendaftar program beasiswa di salah satu universitas di Malaysia dan diterima. Selain itu, ia juga dapat kesempatan untuk kuliah di Australia. "Dua kesempatan itu luar biasa banget, tapi mungkin karena cukup idealis waktu itu, aku mikir ingin coba ke luar benua. Aku coba cari beasiswa lagi. Beasiswa yang di Malaysia enggak aku lanjutkan," tutur Duta Kampus Merdeka itu.

Ketika mencoba, dia sempat berkali-kali gagal. Setidaknya, ada 23 kali penolakan beasiswa yang pernah dirasakannya. Fauzan akhirnya melabuhkan pilihannya kepada UI dan memulai perkuliahan sarjana. Di tengah perjalanan kuliah, ia mendapatkan informasi mengenai program Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA yang sebenarnya pernah ia dengar namun sekilas saja. 

Program pertukaran IISMA digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan memberikan beasiswa agar mahasiswa bisa menjajal kuliah di luar negeri. Mahasiswa akan menjalani program tersebut selama satu semester. "Aku merasa kayaknya ini salah satu kabar baik buat aku. Mungkin IISMA jadi salah satu jalan untuk aku mewujudkan mimpi aku (kuliah di luar negeri)," kata Fauzan.

Persiapan Meraih Beasiswa IISMA

Secara mental, Fauzan mengatakan dia sudah terlatih karena puluhan penolakan telah ia hadapi. Ia mulai menelusuri kampus-kampus mana saja yang bisa dijadikan tujuan dalam program IISMA. Hal penting lain yang harus ia siapkan kala itu adalah berkas administrasi yang menjadi prasyarat pendaftaran IISMA batch 2. "Sebelum aku mendaftarkan diri, semua hal yang bersifat administratif itu sudah selesai. Contoh dari segi IPK (indeks prestasi kumulatif) ataupun kemampuan bahasa Inggris. Aku sudah menyiapkan itu," ujarnya.

Selain mempersiapkan berkas-berkas administratif, Fauzan juga harus menyiapkan esai. Menurut dia, kemampuan merangkai cerita dengan baik sangat dibutuhkan untuk menulis esai yang baik, selain pengetahuan tentang kaidah penulisan. Agar tulisannya baik, dia ikut berbagai lomba, konferensi, workshop atau organisasi yang dapat melatih kemampuan tersebut. 

Setelah tahap pemberkasan, ia melanjutkan ke tes kebhinekaan untuk menilai pengetahuan mahasiswa tentang Indonesia. Selain itu, tes ini juga diperuntukkan untuk menggali perspektif mahasiswa dalam menilai suatu keadaan. Setelahnya pada tahap wawancara, penilaian akan lebih kompleks, meliputi esai dan curriculum vitae mahasiswa.

Dalam seleksi IISMA, Fauzan dapat memilih dua universitas dan empat kursus. Pilihan pertamanya berlabuh pada Leicester University di United Kingdom dan University of Pecs di Hongaria jadi pilihan kedua. Sedangkan untuk kursus, Fauzan memilih bidang komunikasi karena ingin sekali mempelajarinya. Di samping itu, mahasiswa IISMA juga memang disarankan untuk mempelajari lintas jurusan. "Aku merasa kayaknya penting banget untuk belajar tentang komunikasi, apalagi intercultural communication dari sudut pandang Eropa Timur. Jadi, akhirnya aku milih itu," kata dia.

Fauzan pun memantapkan hatinya untuk mengambil kesempatan di University of Pecs. Pertama, ia ingin tinggal di Eropa agar mengetahui bagaimana perspektif Eropa. "At least, aku mengerti tentang bagaimana perspektif Eropa. Apalagi sebagai anak FIB, kalau misalnya ditanya bagaimana Eropa Barat, Eropa Timur. Kalau sudah menginjakkan kaki di sana, misalnya cerita tentang Eropa, kayaknya aku tahu. Aku bisa menceritakannya ke teman-temanku juga," ujarnya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

17 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Forbes.com
Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.


Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

1 hari lalu

Potret kebersamaan mahasiswa Politeknik Tempo dengan perwakilan PT MRT Jakarta di depan Gedung A Depo MRT, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat, 9 Juni 2023. Pada kunjungan ini, kedua belah pihak saling bertukar informasi serta aspirasi dalam rangka mewujudkan transportasi umum yang semakin maju. Dok. FADHLAN FADHLILAH.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

Politeknik Tempo adalah Perguruan Tinggi Vokasi yang ada di bawah naungan Yayasan Rumah Edukasi Tempo.


Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

1 hari lalu

Tim eSport EVOS. Liquipedia.net
Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, membangun kolaborasi strategis dengan EVOS.


Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Angga menyayangkan fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa.


Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

4 hari lalu

Ilustrasi beasiswa santri Foto Kementerian Agama
Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

Tahun ini, jumlah kuota beasiswa yang diberikan sebanyak 50 orang melalui Kemenag.


Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.


Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

4 hari lalu

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengumumkan 10 nama kandidat pimpinan KPK yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, 2 September 2019. TEMPO/Friski Riana
Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?


Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

5 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Mikhail Nilov
Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.


UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

5 hari lalu

Sejumlah peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

Universitas Indonesia menyiapkan seluruh perangkat tes dan sumber daya manusia untuk menjamin kelancaran UTBK SNBT 2024.


Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

6 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

Universitas Indonesia menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan IPI mempertimbangkan kondisi sosio ekonomi calon mahasiswa.