Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Psikolog UI Soal Debat Capres: dari Emosi hingga Respons Ketika Terpojok

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon Presiden noor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) saat debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Febri Angga Palguna
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon Presiden noor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) saat debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Debat perdana calon presiden atau capres telah digelar pada Selasa malam, 12 Desember 2023 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Momen debat masih jadi perbincangan bagi publik, baik dari materi, suasana, hingga ekspresi para capres. Debat capres pertama itu diikuti oleh Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Ketiga capres adu gagasan dalam topik pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, penanganan disinformasi dan kerukunan warga. Setiap capres mendapatkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan oleh 11 panelis dan pertanyaan dari rivalnya. Durasi waktu yang diberikan berkisar antara satu hingga dua menit. 

Berbicara mengenai aspek psikologi, psikolog Tjut Rifameutia Umar Ali dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa ajang debat bukanlah rangkaian yang tiba-tiba dalam suatu pesta demokrasi. Oleh karena itu, para capres harus mempersiapkan diri karena mereka sudah diberitahukan aspek apa saja yang akan menjadi materi debat.

Jadi, kata dia, ketiganya harus siap dengan apapun kondisi di panggung debat. "Tentu masyarakat akan melihat apakah calon-calon tersebut cukup bisa diandalkan untuk menjadi presiden nantinya, karena ini (debat) kan merupakan salah satu langkah untuk membuat publik percaya. Bukan hanya mengenai materi, juga kemampuan mengomunikasikan pikiran, visi misinya kepada masyarakat," kata psikolog dengan keahlian pendidikan orang dewasa dan masyarakat itu kepada Tempo pada Rabu, 13 Desember 2023.

Apalagi, kata Tia, masyarakat pada umumnya hanya bisa menyaksikan debat melalui layar televisi atau gawai. Maka itu, ketiga capres diharapkan persuasif, sehingga bisa membuat mereka unggul di mata para pemilih. "Mereka harus mempersiapkan diri, bagaimanapun setting-nya. Apapun yang mereka hadapi, itu adalah sesuatu posisi yang sifatnya given dari sisi penyelenggara pemilu. Meskipun itu misalnya tertekan, stressful."

Dari sinilah, menurut Tia, masyarakat bisa melihat bagaimana persiapan serta kesiapan masing-masing calon untuk menghadapi situasi yang terbangun dalam debat. Rasa stres atau tegang yang mungkin muncul merupakan tantangan bagi para capres.

"Justru mereka harus mempersiapkan diri. Sekarang yang kita lihat adalah bagaimana performance mereka ketika berhadapan dengan situasi tersebut. Karena ada waktu untuk itu sebetulnya," ucap eks Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut.

Ia menambahkan, masyarakat dapat menilai apakah para capres tetap bisa menyampaikan ide-idenya dengan baik atau tidak. Misalnya, apakah ada capres yang justru tidak bisa menyampaikan idenya dengan baik, lalu mengambil cara lain akibat kurangnya penguasaan terhadap materi atau kesulitan mengelola rasa tegang.

"Kita melihat apa mereka menguasai substansi, apakah public speaking-nya cukup baik. Mereka harus berusaha agar apa yang disampaikan bisa masuk ke pikiran publik dan bisa dipercaya, sehingga mereka bisa cukup diandalkan untuk menjadi calon pemimpin masa depan," ujarnya.

Kemampuan mengelola emosi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pendalaman terhadap materi debat, menurut Tia, capres harus siap dalam kemampuan manajemen waktu. Sebab, mereka hanya mendapatkan waktu yang singkat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Di samping itu, kesiapan jika mendapatkan hal-hal tak terduga juga tak kalah penting. Baik dalam bentuk pertanyaan maupun sikap tak terduga dalam debat, termasuk dari rival. "Ini akan diamati oleh para pemirsa bagaimana dia meng-handle emosinya. Mungkin dia terpicu, bisa aja menjadi lebih kesal, bisa juga kegembiraan luar biasa. Nah sekarang dari seorang pimpinan, tentu kita berharap mereka bisa mengelola emosi dengan baik," tutur Tia. 

Meskipun materi yang akan disampaiakan dalam debat telah dipersiapkan sebelumnya oleh capres, namun kata Tia, masih ada kemungkinan kesalahan. Pada titik inilah publik lagi-lagi akan mengamati bagaimana kandidat mengelola emosinya. Apakah dia mampu mengelola emosi atau menangkap sesuatu dengan sense of human yang cukup baik. Apakah itu ekspresi mengelak, tidak terkontrol atau semacamnya.

"Mungkin hal-hal ini ada sebagian yang sudah diperkirakan akan muncul dan sudah sama-sama dilatih. Bagaimana mengemukakan ide, kan bisa saja berlatih. Tetapi mengenai karakter-karakter tertentu, luapan emosi tertentu, mungkin kalau dilatih dalam waktu yang cukup, bisa. Tetapi biasanya muncul 'keasliannya' tanpa disengaja."

Pada umumnya, kata Tia, ada beberapa respons spontan yang dilakukan seseorang apabila merasa terpojok atau ketika kurang penguasaan terhadap materi. Pertama, seseorang bisa menyampaikan dengan cara bijaksana, misalnya mengakui bahwa dia belum menemukan data yang pas. "Misalnya seperti itu. Yang bisa disampaikan, disampaikan apa adanya, tetapi tidak sepenuhnya nol," kata dia. 

Keterbukaan seperti itu, menurut Tia merupakan hal yang penting bagi seorang pemimpin. "Jadi, jangan langsung misalnya membalas secara sarkastik. Itu akan dilihat oleh calon pemirsanya, apakah calon pemimpinnya ini tegas, tetapi cukup bijaksana," tuturnya.

Pilihan Editor:Sederet Intimidasi yang Dialami BEM UI dan UGM Menjelang Pilpres 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

6 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

10 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

11 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.


Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

14 jam lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bersama Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha menikmati hidangan di Restoran Mie Gacoan pada Sabtu, 4 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.


Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

14 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet


Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Ketua DPC Partai Gerindra Iwan Setiawan dan Ketua DPD Partai Golkar Wawan Hikal Kurdi di Sekretariat DPC Partai Gerindra, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. ANTARA/M Fikri Setiawan
Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.