Keliru Ferienjob
Ferienjob ini sebenarnya hanya dibuka pada masa libur resmi mengikuti linimasa perkuliahan di Jerman. Mahasiswa Indonesia yang saat ini Ferienjob di Jerman telah memulainya sejak Oktober lalu dan akan berakhir di penghujung bulan Desember ini. Namun, masa libur resmi di kampus Indonesia bukanlah pada rentang Oktober sampai Desember.
Devdy mengatakan persoalan masa libur ini adalah salah satu kekeliruan yang harus diluruskan. "Harusnya waktu mereka kuliah malah berangkat ke sini dan mengaku waktu libur. Hampir sebagian besar kami tanya, mereka juga masih diharuskan online kuliah sambil kerja ini. Kasihan anak-anaknya, harus bekerja kasar, terus tengah-tengah malam mereka harus online kuliah," kata dia.
Persoalan ini sempat dibahas bersama oleh otoritas terkait pada 2022, mulai dari dari universitas hingga Dikti. KBRI Berlin juga telah menyampaikan hambatan yang menjadi batu sandungan untuk ikut Ferienjob.
Pertama, Ferienjob murni untuk bekerja, bukankah program magang. Kedua, Pemerintah Jerman mewajibkan Ferienjob dilakukan pada saat libur, sedangkan libur perkuliahan di Jerman berbeda dengan di Indonesia.
Mengingat kedua poin ini, kala itu KBRI Berlin menyarankan untuk mematangkan segala standar operasional prosedur (SOP) hingga payung hukumnya sebelum mulai dijalankan. Namun program itu akhirnya tetap berjalan.
"Waktu itu kami kagetnya di situ. Ini payungnya (hukum) belum ada, SOP belum dibuat, kok udah berangkatin," kata Devdy.
Mahasiswa Ferienjob dari Indonesia disalurkan oleh PT Sinar Harapan Bangsa (SHB). Perusahaan ini didirikan pada 2022. Pada tahun yang sama, SHB mengajukan agar pintu Ferienjob dibuka bagi mahasiswa Indonesia.
"Kami sudah komunikasi dengan universitas, termasuk KBRI di Berlin. Setelah program ini kami sampaikan, mereka (KBRI) tidak menyetujui karena semester holiday Indonesia bukan di Oktober, November dan Desember, sedangkan permintaan di Jerman bulan Oktober, November, Desember," kata Direktur SHB Enik Waldkönig.
Pelaksanaan kegiatan itu seolah mendapat lampu hijau setelah terbit Surat Pernyataan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta pada 16 Agustus 2022. Surat yang diteken oleh Kepala LLDikti saat itu Paristiyanti Nurwardani menyatakan Ferienjob adalah bagian dari implementasi MBKM.
Dalam surat statement letter berbahasa Inggris itu, tertulis bahwa surat itu keluar sehubungan dengan surat Rektor Universitas Binawan yang mengacu pada pergeseran kalender akademik berkaitan Program Libur Kerja yang dilaksanakan secara mandiri oleh Universitas Binawan. Program itu disebut merupakan bagian implementasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Program prioritas teknologi bernama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Ferienjob disebut dapat menguatkan keahlian mahasiswa dan mengembangkan kemampuannya. Kalender akademik kampus dapat digeser berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
Enik mengatakan surat itu menyampaikan bahwa Ferienjob bisa di-combine dengan MBKM. "Hanya saja dari kami menegaskan bahwa ini tidak related dengan apapun, termasuk studi. Mau dimasukkan ke magang, MBKM, internship dan lain-lain, itu tidak masuk. Kami sampaikan ke mahasiswa ini adalah program Ferienjob, tepat di waktu libur. Bisa cuti, bisa juga libur semester. Karena libur semester itu tidak cocok, jadinya mereka ambil cuti," ujarnya.
Devdy mengatakan mahasiswa yang ikut Ferienjob terbang ke Jerman dengan visa khusus yang hanya berlaku selama 90 hari. Visa Ferienjob ini murni untuk bekerja dan jelas berbeda dengan visa magang.
"Kalau untuk internship, visanya beda lagi. Kalau memang ini disampaikan sebagai bisnis tenaga kerja, itu fine. Sangat tidak bermasalah. Jadi, yang bermasalah adalah ini dikaitkan dengan Merdeka Belajar. Itu sebenarnya masalah utamanya," kata Devdy.
Enik membenarkan beberapa universitas memang menggunakan embel-embel magang dan MBKM. "Karena yang menggunakan bahasa itu (magang dan MBKM) lebih dari 40-an, itulah yang menjadi kontroversi," kata dia.
Selanjutnya, salah kaprah Kampus Merdeka ...