Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benang Kusut Ferienjob Mahasiswa Indonesia di Jerman

image-gnews
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Iklan

Salah kaprah Kampus Merdeka

Ferienjob bagi mahasiswa dari Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak 2022. Universitas Binawan merupakan kampus pertama yang mengirimkan mahasiswanya. Setelah Ferienjob pertama selesai, SHB pun safari berkeliling ke kampus-kampus lain di Indonesia guna penjajakan kerja sama dan penandatanganan Memorandum of Understanding.

"Kami bersurat ke universitas-universitas. Ada beberapa universitas yang welcome. Akhirnya kami bantu aturkan agar bisa mengunjungi universitas untuk tanda tangan kontrak, agreement," kata Enik.

Sejak awal 2023, sejumlah kampus mulai membuka kesempatan Ferienjob bagi mahasiswanya. Enik mengatakan perusahaannya membuat perjanjian dengan kampus untuk memberikan sejumlah uang yang disebut sebagai donasi. "Kami menyumbang sebagian untuk kampus, kami tidak kasih komisi," kata dia.

SHB akan memberikan uang sejumlah Rp 80 juta jika kampus berhasil mengirimkan hingga 250 mahasiswa dan Rp 200 juta jika berhasil mengirimkan sebanyak 500 orang mahasiswa.

Namun, biaya untuk keberangkatan mahasiswa juga terbilang besar dan ditanggung secara pribadi. Menurut perhitungan Enik, satu orang mahasiswa setidaknya mengeluarkan biaya Rp 25 juta sampai Rp 30 juta. Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat pulang-pergi dan komisi untuk SHB sebesar 450 Euro atau kurang lebih Rp 7,6 juta.

Masing-masing mahasiswa akan mendapatkan gaji 13 Euro per jam atau sekitar Rp 219 ribu. Dalam hitungan satu bulan, Enik menaksir pendapatan mereka kisaran 1.800 hingga 2.000 Euro atau sekitar Rp 30 juta.

Dari total sebanyak 50-an kampus yang mengirimkan mahasiswa untuk Ferienjob, tak sedikit kampus yang menjanjikan konversi SKS. Universitas Jambi atau Unja adalah satu di antaranya.

Pada Mei 2023, untuk pertama kalinya Unja membuka pendaftaran Ferienjob. Selebaran informasi menyebutkan bahwa kegiatan mahasiswa di Jerman selama tiga bulan akan direkognisi ke dalam MBKM. Selama menjalani Ferienjob, kegiatan akademik mahasiswa di Unja akan diliburkan. 

Ketua Humas Unja Mochammad Farisi mengatakan saat ini ada 86 orang mahasiswa Unja yang ikut Ferienjob di Jerman. Mahasiswa tersebut akan mendapatkan konversi SKS.

"Jadi, memang mereka di sana itu kan magang dan dianggap menjadi bagian dari perkuliahan, MBKM. Magang DUDI istilahnya, magang dunia usaha dan dunia industri," kata Farisi pada Rabu, 13 Desember 2023.

Sejauh ini, kata Farisi, belum ada keluhan dari mahasiswanya dan tak ada yang meminta pulang ke Indonesia sebab sejak awal telah diberitahukan perihal pekerjaan. Menurut Farisi, para mahasiswa Unja hanya mengeluhkan kendala seperti gegar budaya atau culture shock.

"Karena dia kan belum sarjana ya, artinya belum punya keterampilan khusus atau apa. Jadi, di sana itu pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan khusus, misalnya mengepak barang," kata Farisi.

Menurut Farisi, puluhan mahasiswa itu akan pulang Desember ini. Jika memang diputuskan Ferienjob tidak dilanjutkan, kampusnya akan menurut. "Kalau tahun depan dihentikan, ya kami ndak ngirim lagi," ujarnya.

Pada tahun lalu, Koordinator Ferienjob untuk Indonesia Amsulistiani Ensch atau Ami mengatakan konversi magang mahasiswa berhasil. Apabila kini pemerintah memutuskan untuk tak mengaitkan dengan magang, perlu diskusi bersama.

"Mahasiswa mengajukan kegiatan mereka Ferienjob itu dikonversi ke beberapa penilaian magang, itu disetujui. Tapi jika akhirnya di 2023 ini sebaiknya tidak membawa-bawa istilah magang, berarti kita harus duduk bersama agar tidak ada salah paham lagi," kata Ami.

Saat ini, berdasarkan data milik Ami, mulanya ada 2.056 pendaftar dari seluruh kampus, namun hanya 1.800 yang diterima oleh perusahaan di Jerman. Setelah diusulkan ke ZAV, sebanyak 1.500 disetujui dan hanya 1.100 mahasiswa yang mendapatkan visa. Total mahasiswa Indonesia yang Ferienjob di Jerman sekarang berjumlah 856, sedangkan sisanya tak bisa berangkat.

Baik Enik, Ami dan Devdy mengatakan sejumlah mahasiswa Ferienjob mengalami sakit dan dirawat. Bahkan, kata Enik, ada yang sampai harus dioperasi tujuh kali. "Mungkin saking senangnya landing di airport, baru mau jalan ke akomodasi, dia kecengklak. Itu kecelakaan di luar kerja operasi hampir sampai 7 kali, dicover oleh asuransi," ujarnya.

Enik mengatakan ada empat mahasiswa memutuskan pulang karena komplain dengan pekerjaan di Jerman yang tak sesuai dengan kompetensi studinya. "Di mindset mereka masih terbayang dengan bahasa magang. Pekerjaan mahasiswa ini angkat barang, jurusannya IT misalnya, jadi kan tidak sesuai. Akhirnya, mereka mengundurkan diri. Mahasiswa ini hanya bekerja dua hari kalau enggak salah. Sudah pulang ke Indonesia setelah satu minggu di KBRI," kata dia.

Ami mengatakan ia pernah melakukan survei internal mengenai Ferienjob untuk seluruh peserta. Hasilnya, 70 persen peserta memberikan tanggapan positif, sisanya memilih netral dan ada pula yang menyatakan tidak sesuai.

Devdy mengatakan KBRI bukan menghalangi Ferienjob, sebab kesempatan ini telah ada sejak lama dan diikuti oleh mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jerman. "Kalau misalkan ada peminat dari Jakarta mau bekerja di Jerman dengan skema Ferienjob ini, sangat tidak masalah. Yang menjadi concern kami adalah Ferienjob dijadikan sebagai MBKM. Secara hukum, itu kan tidak sesuai. Visa juga berbeda," kata dia.

Untuk saat ini, kata Devdy, kesalahpahaman yang ada harus dibereskan terlebih dahulu. "Kami mau meng-clear-kan dulu, apakah memang disengaja atau tidak, tidak tahu atau memang kurang paham," ujarnya.

Pilihan Editor: Kemendikbud Sebut Ferienjob Kurang Tepat Disebut Sebagai Bagian MBKM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

10 jam lalu

Pekerja memperlihatkan bijih nikel. (ANTARA/HO-Antam)
Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.


Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

3 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us. Dok. Prime Video
Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 hari lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

4 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

6 hari lalu

Pemain Borussia Dortmund Marco Reus mencetak gol ke gawang PSV Eindhoven dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, 14 Maret 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer


Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

7 hari lalu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kanan) menyapa tenaga pendidik di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?


Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

8 hari lalu

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama istri Franka Franklin Makarim dalam puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Youtube Kemendikbud RI.
Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.


Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

8 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.


Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

8 hari lalu

Suasana 8000 peserta yang terdiri dari siswa semua jenjang, mahasiswa, guru, dan dosen dalam Puncak Perayaan Hardiknas 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.