Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Ungkap Aktif Bergerak Banyak Manfaat Positif, Lebih Terbuka

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi bertajuk "Fit in 50 Years Participation in High School Sports Best Predicts One’s Pyhsical Activity After Age 70” mengungkapkan aktif bergerak sejak dini memberikan banyak manfaat positif. Salah satunya adalah membuat seseorang lebih terbuka terhadap pengalaman baru, selalu tergerak untuk mencoba hal-hal baru layaknya petualang, termasuk tetap aktif berolahraga dan menjaga kebugaran pada usia 75 tahun. 

Hasil studi tersebut dipaparkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga & Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Survei Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR Dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO dalam seminar media bertema "Peran Olahraga untuk Tumbuh Kembang Anak secara Optimal serta Manfaat dan Cara Memilihnya" secara virtual, Jumat, 22 Desember 2023. 

Menurut dokter yang akrab disapa Tata itu, manfaat aktif bergerak sejak dini terbukti dirasakan saat seseorang beranjak dewasa. Studi yang dilakukan terhadap para veteran Perang Dunia II mengungkapkan bahwa hal terkuat yang bisa memprediksi kesejahteraan pada masa tua adalah keaktifan seseorang saat masih duduk di bangku sekolah. Para subyek studi tersebut jarang mengunjungi dokter untuk masalah kesehatan apapun.

“Memang ketika seseorang aktif pada masa anak dan remaja, dia akan menjadi lebih sehat di masa depan. Manfaat lain aktif bergerak sejak dini adalah meningkatkan kecenderungan untuk tetap aktif berolahraga sepanjang hidup,” kata Tata.

Dia melanjutkan bahwa anak yang rutin berolahraga selama masa sekolah akan memiliki kecenderungan untuk terus berolahraga pada saat dewasa yang tentu saja memberikan manfaat lebih besar atau kesejahteraan pada kehidupannya.

“Tetapi perlu diketahui bahwa manfaat anak aktif berolahraga sejak dini hanya memiliki dampak positif kalau rutinitas terjaga. Jadi, kalau hanya berolahraga saat masih kecil setelah itu berhenti, maka tidak akan ada manfaatnya,” terang Tata.

Aktif bergerak sejak dini, juga akan membuat seseorang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Anak yang aktif bergerak dan berolahraga sejak dini akan mempunyai kebiasaan baik untuk menjaga kebugaran tubuh dan dipastikan memiliki riwayat kesehatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang jarang berolahraga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Secara keseluruhan manfaat aktivitas fisik pada anak adalah memelihara tingkat kesehatan dan kebugaran jasmani, membangun kesehatan otot dan tulang, serta mengurangi terjadinya risiko obesitas,” imbuh dia.

Selain itu, Tata menambahkan bahwa aktivitas fisik pada anak juga mengurangi faktor risiko dari penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, gejala kecemasan dan depresi, serta memberikan pengaruh positif terhadap konsentrasi, daya ingat, dan perilaku di dalam kelas.

Melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak melakukan apapun. Seseorang, dapat mulai dengan melakukan sedikit aktivitas fisik dan meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi secara bertahap.

"Penting untuk memberikan kesempatan yang aman dan adil, serta dorongan untuk berpartisipasi secara mandiri tanpa rasa frustrasi dalam aktivitas fisik yang menyenangkan dan bervariasi. Hal ini juga harus sesuai dengan usia dan kemampuan," tutur Tata.

Pilihan Editor: BMKG Prediksi Hujan akan Turun Saat Natal 2023 di Wilayah Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Eka Putra Wirya (dua dari kanan) saat konferensi pers jelang Pertamina GM Tournament 2024 yang berlangsung di Arotel Gelora Senayan, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Foto: PB Humas Percasi
Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

17 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

21 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

Bank Dunia. worldbank.org
1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

28 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.