Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Tingkatan Status Gunung Berapi, Apa Langkah yang Harus Dilakukan di Tiap Status?

image-gnews
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu, 24 Desember 2023. Erupsi Gunung Marapi dengan mengeluarkan abu vulkanik telah berlangsung selama 22 hari sejak letusan pertama yang menewaskan 24 orang pendaki pada Minggu (3/12/2023).  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu, 24 Desember 2023. Erupsi Gunung Marapi dengan mengeluarkan abu vulkanik telah berlangsung selama 22 hari sejak letusan pertama yang menewaskan 24 orang pendaki pada Minggu (3/12/2023). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIndonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung berapi aktif. Pihak berwajib pun selalu memantau status gunung berapi. Pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui tingkat aktivitas gunung sebagai dasar peringatan dini bencana alam. Pemantauan ini dilakukan dalam upaya meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenalkan empat status gunung berapi. Berikut adalah arti empat status gunung berapi disertai dengan langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat, yaitu:

1. Normal (Level I)

Tingkatan ini paling rendah dalam gunung berapi yang berdasarkan hasil pengamatan secara visual atau instrumental terkait fluktuasi. Namun, gunung berapi tidak memperlihatkan peningkatan kegiatan. Terdapat ancaman bahaya berupa gas beracun di pusat erupsi sesuai karakteristik gunung berapi dengan level normal. 

Pada kawasan rawan bencana I dan II, masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Lalu, dalam kawasan rawan bencana III, masyarakat masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari, tetapi perlu mematuhi ketentuan peraturan dari pemerintah daerah setempat sesuai rekomendasi teknis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

2. Waspada (Level II)

Gunung berapi dengan status waspada berdasarkan hasil pengamatan visual atau instrumental mulai memperlihatkan gejala peningkatan aktivitas. Gunung berapi berstatus waspada ditandai dengan adanya aktivitas seismik dan vulkanis yang berupa perubahan aktivitas magma, tektonik, dan hidrotermal. Dikutip magma.esdm.go.id, beberapa gunung berapi dapat terjadi erupsi. Namun, status waspada hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi berdasarkan karakteristik gunung berapi.

Pada kawasan bencana I dan II, masyarakat masih dapat melakukan kegiatan dengan meningkatkan kewaspadaan. Lalu, dalam kawasan bencana III, masyarakat disarankan tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah gunung.

3. Siaga (Level III)

Pada status siaga, gunung berapi menunjukkan hasil pengamatan secara visual atau instrumental mengalami peningkatan kegiatan semakin nyata. Selain itu, gunung berapi mengalami berupa erupsi yang mengancam daerah sekitar pusat erupsi, tetapi tidak mengancam pemukiman di sekitar. Pada beberapa kasus, peningkatan aktivitas gunung berapi berstatus siaga diikuti oleh aktivitas erupsi.

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah sungai yang berhulü di daerah puncak. Selain itu, masyarakat juga harus menyiapkan diri untuk mengungsi.

4. Awas (Level IV)

Status gunung berapi awas merupakan hasil pengamatan secara visual atau instrumental yang mengalami peningkatan secara lebih nyata. Status tertinggi gunung berapi ini juga dapat ditandai dengan adanya erupsi yang mengancam pemukiman sekitar. Status awas menandakan bahwa gunung berapi diperkirakan akan meletus dalam kurun waktu selambat-lambatnya 24 jam. Bahkan, gunung berapi dengan status awas umumnya telah mengalami letusan awal atau letusan pembuka.

Berdasarkan esdm.go.id, dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 15 tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempa Bumi, dan Tsunami, saat status gunung berapi menjadi awas, masyarakat harus segera mengungsi berdasarkan perintah dari pemerintah daerah setempat sesuai rekomendasi teknis Kementerian ESDM. 

RACHEL FARAHDIBA R | KAKAK INDRA PURNAMA

Pilihan Editor: Di Balik Status Gunung Merapi Masih Siaga Ternyata Sudah Luncurkan 512 Kali Awan Panas Sejak Awal 2021

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

2 jam lalu

Sugianto, 30 tahun,  pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kalimantan Timur, Senin, 6 Mei 2024. Warga Penajam Paser Utara ini sudah bekerja sejak 2021 di proyek infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut. TEMPO/Riri Rahayu.
Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.


Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

6 jam lalu

Pekerja saat melakukan aktivitas produksi Nikel Sulfat di PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), Pulau Obi, Maluku Selatan, 17 Juni 2023. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melalui entitas asosiasinya, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), resmi melakukan ekspor perdana nikel sulfat pada hari ini, Jum'at, 16 Juni 2023. Sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer siap dikapalkan ke salah satu mitra bisnis NCKL yang berada di China. Ini sekaligus menjadi tonggak pencapaian baru bagi NCKL dalam lingkar bisnis hilirisasi nikel. Nikel sulfat hasil pemurnian di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini akan digunakan dalam produksi baterai lithium dengan kandungan nikel yang tinggi. Di masa mendatang, penggunaan baterai litium jenis ini akan terus meningkat, terutama dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Subekti.
Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

12 jam lalu

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.


PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

1 hari lalu

Petugas BNPB memotret kondisi Gunung Ibu setelah erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu, 8 Mei 2024, sehingga masyarakat di daerah itu diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

PVMBG mencatat Gunung Ibu di Maluku Utara kembali mengalami dua kali erupsi tadi malam.


Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

2 hari lalu

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 21 April 2024. Petugas pos pengamatan gunung api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat, aktivitas gunung yang berada pada status siaga level itu kembali meningkatserta mengimbau warga menjauh dari radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak Gunung Marapi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

PVMBG terus mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, tetap waspada terhadap bahaya erupsi dan banjir lahar dingin.


Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

2 hari lalu

Kawah Gunung Dempo. Shutterstock
Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.


Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

2 hari lalu

Foto udara kondisi Gunung Ruang yang mengeluarkan asap dari kawah terlihat dari Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu, 4 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan status Gunung Ruang masih dalam status awas atau level IV dan kegempaan masih didominasi oleh tremor menerus sehingga penduduk yang bermukiman  di wilayah Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman.ANTARA FOTO/Andri Saputra
Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

Badan Geologi mencatat dua letusan kecil di Gunung Ruang, Rabu 8 Mei 2024.


Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

BMKG melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu 08 Mei 2024 pukul 05.09.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.


Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

3 hari lalu

Bencana longsor melanda Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin 18 Desember 2023. Longsor itu menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia.(BPBD Agam)
Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.


BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.