TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk khawatir terhadap angka kelahiran anak di negara maju. CEO Tesla ini menilai jika angka kelahiran berkurang, maka berdampak pada penurunan angkatan kerja di masa depan.
Kekhawatiran Elon tersebut disampaikannya saat pertemuan politik sayap kanan yang diselenggarakan Partai Brothers of Italy. Hadir pula saat itu Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
"Saya ingin menekankan bahwa saya khawatir dengan tingkat kelahiran yang rendah. Jika angkatan kerja menurun, lalu siapa yang akan bekerja di negara ini," kata Elon sebagaimana dikutip Reuters, Selasa, 26 Desember 2023.
Ketakutan Elon pada krisis kelahiran anak di negara maju, dicontohkannya ke negara Italia. Perdana Menteri Italia pernah menawari Elon untuk berinvestasi, tapi melihat kurangnya angka kelahiran anak di Italia, Elon khawatir.
"Saya pikir Italia adalah tempat yang bagus untuk berinvestasi, namun saya khawatir dengan tingkat kelahiran yang rendah," ujar Elon yang juga menjabat sebagai CEO SpaceX.
Elon bahkan menganjurkan pemerintah Italia untuk membuat program insentif supaya masyarakat mau mempunyai banyak anak. Sebab, jika sebuah negara kekurangan anak, bakal ada kesenjangan, terutama di angkatan kerja
"Suatu negara tidak bisa hanya mengandalkan arus imigrasi untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Pemerintah Italia diharapkan bisa membuat program insentif bagi masing-masing keluarga," ucap Elon.
Pemerintah Italia telah mengalokasikan sekitar satu miliar euro untuk mengatasi krisis demografi di negara mereka. Program ini digunakan untuk mengatasi kekurangan angka kelahiran.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.