Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Dugaan Penyebab Gempa Swarm di Bogor-Sukabumi

image-gnews
Gempa bumi menyebabkan kerusakan rumah warga di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Jumat, 8 Desember 2023. (ANTARA/Aditya Rohman)
Gempa bumi menyebabkan kerusakan rumah warga di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Jumat, 8 Desember 2023. (ANTARA/Aditya Rohman)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Serangkaian gempa bermagnitudo kecil atau gempa swarm kembali bermunculan di daerah Bogor-Sukabumi sekitar Gunung Salak setelah 2019. Penyebabnya sejauh ini belum diketahui pasti dari tiga dugaan yang berkembang di kalangan peneliti gempa dan masyarakat. 

Pada kurun 6-28 Desember 2023 misalnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat 122 kali gempa swarm di wilayah Bogor dan Sukabumi. Sebanyak 11 gempa di antaranya dirasakan oleh warga.

“Karena gempa swarm itu karakteristiknya menerus maka itu akan menyebabkan semakin berdampaknya ke bangunan di kawasan tersebut,” kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Kamis, 28 Desember 2023.

Dalam beberapa keterangannya, BMKG menyatakan gempa swarm pada Desember 2023 akibat aktivitas sesar lokal setempat. Namun dari beberapa penelitian lembaga itu sebelumnya dari kejadian gempa swarm 2019, ada kemungkinan penyebabnya terkait aktivitas vulkanik atau gunung api. 

Sementara status Gunung Salak menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi atau PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sejauh ini berada pada Level I atau Normal alias tidak ada peningkatan aktivitas. Letusan terbarunya, yaitu erupsi freatik pada 1938 dari Kawah Cikuluwung Putri.

Peneliti lindu dari PVMBG Supartoyo mengatakan gempa swarm pada umumnya berasosiasi dengan aktivitas vulkanik. “Tapi pada beberapa kasus bisa berasosiasi dengan zona patahan aktif,” ujarnya, Kamis.

Dari peta geologi diketahui daerah yang terdampak guncangan gempa swarm tersusun dari batuan rombakan gunung api. Ada kemungkinan gempa swarm itu akibat pergerakan magma yang tidak hanya ke Gunung Salak namun ke gunung lain di sekitarnya.

"Dari sebaran kluster gempa swarm itu mungkin memperlihatkan semacam arah magma yang sedang bergerak,” kata Supartoyo.

Dari hasil kajian seismologi, gempa swarm dikaitkan dengan retakan akibat aktivitas magma atau sesar alias patahan. Gempa swarm, menurut Supartoyo, biasanya bermagnitudo 2-3. Sedangkan gempa bermagnitudo 4 lebih berasal dari sesar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diantara serangkaian gempa swarm yang dicatat BMKG pada kurun 6-28 Desember 2023 sebanyak 122 kali, terjadi pula gempa yang merusak rumah warga. Gempa itu bermagnitudo 4,0 pada 8 Desember 2023 kemudian gempa 12 Desember 2023 bermagnitudo hingga 4,6.

“Masih hipotesa, apakah gempa swarm ini bisa memicu gempa tektonik sesar aktif,” kata Supartoyo. 

Menurut Supartoyo, gempa swarm di Bogor-Sukabumi itu penting menjadi perhatian. Alasannya karena meskipun kekuatan gempanya tidak besar namun terjadi berulang menjadi masalah bagi rumah penduduk yang tidak tahan gempa.

"Selain itu banyak rumah yang terletak pada tepi lereng sehingga terjadi kerusakan akibat efek penguatan guncangan gempa,” kata Supartoyo. 

Selain itu, berkembang dugaan bahwa gempa swarm akibat aktivitas pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal. Dugaan itu disangsikan guru besar di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung di kelompok keahlian geotermal, Hendra Grandis.

Menurut Hendra, tidak ada hubungan antara gempa dengan kegiatan PLTP Gunung Salak. “Apalagi jaraknya sepertinya cukup jauh,” kata dia, Kamis.

Pilihan Editor: Gempa Swarm Bogor-Sukabumi Tercatat 122 Kali, BMKG: Semakin Berdampak ke Bangunan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

11 jam lalu

Hari pertama Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 8 Mei 2023. Gelombang pertama UTBK-SNBT digelar 8-14 Mei 2023. (ANTARA/HO-Unpad)
UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.


Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

16 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.


Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

17 jam lalu

Kolam gizi warga di Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.


Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

18 jam lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

19 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.


Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Gempa dengan magnitudo 6.5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4), mengakibatkan rumah-rumah warga dan fasilitas publik seperti rumah sakit mengalami kerusakan.
Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.


Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Sunset di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, 5 Mei 2022. TEMPO/Yosep Suprayogi
Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.