Setelah menyelami banyak informasi mengenai beasiswa S2, Fajar menemukan salah satu kampus yang bagus untuk bidang inovasi. Akhirnya dia menjatuhkan pilihan di Swedia, yakni KTH Royal Institute of Technology. Dari situ, Fajar mempersiapkan diri untuk meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP. "Akhirnya diterima LPDP tahun 2017. Sayangnya, baru bisa berangkat tahun 2019 ke Swedia, karena harus mengurus riset di Indonesia selama 2 tahun," ujarnya.
Pada 2019, Fajar memulai studinya pada jurusan Innovation Management and Product Development. Ia menyelesaikan studinya pada 2021. Ia juga mengikuti magang riset di salah satu lembaga riset di Swedia selama setahun.
Dipercaya Kementerian Sekretariat Negara hingga Jadi Warek UNU Yogyakarta
Setelah magang berlalu, Fajar dipanggil kembali ke Indonesia oleh Widya Priyahita Pudjibudojo, salah satu staf khusus di Kementerian Sekretariat Negara. Fajar diminta membantu beberapa proyek strategis. Ia memulai karier pertamanya di Indonesia. Salah satu proyek strategis tersebut adalah mengembangkan UNU Yogyakarta.
Ia mengatakan, NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan kisaran 100 juta anggota, lembaga pendidikannya belum terlalu terakselerasi. Untuk itulah Fajar diminta untuk membantu akselerasi kampus tersebut. Menurut catatan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, UNU Yogyakarta didirikan pada 26 Desember 2016.
Fajar akhirnya mantap menerima amanat itu. Padahal, ia sempat berniat untuk lanjut S3. "Saya coba dulu membantu, ya Alhamdulillah perform dengan cukup baik. Terus langsung ditawarin jadi Direktur Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat UNU Yogyakarta Mei 2023," katanya.
Kiprahnya kala itu cukup baik karena bisa menjalin banyak kolaborasi. "Cukup baik juga kolaborasi riset sana-sini, ikut programnya Kemendikbudristek, kolaborasi dengan industri, riset bersama, segala macam cukup baik. Akhirnya, enggak lama kemudian diminta Wakil Rektor Bidang Penelitian UNU Yogyakarta," ujarnya.
Fajar mengungkapkan, ia sempat ragu menerima amanah tersebut karena usia yang belum genap 30 tahun. Namun, ia akhirnya menerima pinangan itu dan memulai perjalanan sebagai wakil rektor sejak November 2023.
Namun, Fajar tak ikut menjadi mengajar atau menjadi dosen. Menjadi wakil rektor di usia yang tergolong sangat muda merupakan pengalaman yang menarik bagi Fajar. Ia jadi bagian dari pemimpin organisasi level universitas dengan segala kompleksitasnya. Ia mulai mendorong para dosen untuk melakukan riset hingga memberikan masukan soal tema-tema riset yang menarik ke depan. Kemudian, ia juga memperkuat jejaring kampus.
Koordinasi di kampus juga mengalir karena Widya Priyahita Pudjibudojo, yang mengajak Fajar untuk bergabung adalah Rektor UNU Yogyakarta. "Dibilang capek, ya capek. Tapi jadi semangat dan membantu NU supaya punya kampus yang bagus, kampus yang progresif karena jamaahnya banyak juga. Kalau ada kampus NU yang baik, impact-nya akan besar saya rasa," ujarnya.
Fajar mengungkapkan, sang ibu sempat khawatir di awal ketika ia ditunjuk menjadi wakil rektor. Hal ini karena terlaku cepat untuk kariernya. "Takutnya ada yang iri segala macam. Akhirnya setelah istiqarah, diambil aja dan ibu alhamdulillah cukup mendukung dan prinsipnya kalau dikasih amanah, dijalani sebaik mungkin," tutur dia.
Per Agustus 2023, UNU pindah ke kampus terpadu di Jl. Ringroad Barat, Dowangan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Fajar mengatakan, gedung kampus terpadu itu dibantu oleh Presiden Joko Widodo lewat Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat. "Rencananya mungkin akan di resmikan sekitar bulan Januari atau Februari 2024," katanya.
Dapat Penghargaan Tingkat Dunia
Fajar pernah masuk menjadi 20 insinyur dan inovator muda terbaik dunia di ajang penghargaan James Dyson Award tahun 2023. Penghargaan ini diberikan sebagai wujud apresiasi, inspirasi sekaligus mendorong para insinyur dan inovator muda di seluruh dunia untuk menciptakan inovasi teknologi yang bermanfaat untuk memecahkan berbagai masalah riil di masyarakat. Setelah lulus, ia membuat inovasi teknologi microbubble generator bidang perikanan bernama Banoo.
Banoo berupa alat microbubble generator untuk budi daya ikan yang bisa menghasilkan gelembung udara berukuran 40 mikron di dalam air. Selain itu, mampu meningkatkan oksigen terlarut di dalam air hingga 10 ppm. "Akhirnya dicoba di perikanan, ternyata impactnya cukup besar, akhirnya kualitasnya bagus. Ikan yang sehat makan yang lahap, dia jadi cepat besar. Jadi, ternyata meningkatkan hasil panen pembudidaya ikan sekitar 30 sampai 40 persen."
Fajar diminta oleh dosennya untuk ikut kompetisi internasional dan menang beberapa kompetisi. "James Dyson Award itu di akhir 2022, tapi dapat penghargaannya di awal tahun 2023. Alhamdulillah terpilih jadi top 20 global innovators di James Dyson Award," ujarnya.
Pilihan Editor: KJP Plus 492 Siswa Dicabut pada 2023, Penyebab Terbanyak Tawuran dan Merokok