TEMPO.CO, Jakarta - Selama empat bulan, Ariel Syalia Prananda mendapatkan pengalaman magang di kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Indonesia. Mahasiswi Prodi Komunikasi 2020 Universitas Airlangga (Unair) itu terlibat dalam sejumlah agenda penting PBB.
Di kantor PBB Indonesa, Ariel bertugas di Information Center atau Pusat Informasi PBB. "UNIC itu semacam agensi dibawah PBB Indonesia yang bergerak di bidang komunikasi. Tujuan dari magang di UNIC adalah untuk berkontribusi menginformasikan kegiatan yang PBB pada masyarakat,” kata dia dikutip dari laman Unair, Ahad,7 Januari 2024.
Menurut Ariel, magang merupakan saat untuk mengimplementasikan teori selama berkuliah. Banyak pengalaman berharga yang didapatnya, salah satunya adalah bisa belajar langsung dari para profesional.
“Sebagai satu-satunya intern di kantor, aku merasa harus lebih berbaur dengan karyawan yang memiliki perbedaan usia dan budaya yang berbeda," kata Ariel.
Ia juga belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja PBB yang bertaraf internasional. "adi aku berupaya menyesuaikan diri dengan orang-orang dari berbagai negara yang bekerja di sana,” kata Ariel.
Ariel mengaku merasa beruntung sekaligus tertantang saat magang di PBB. Sebab, saat ia magang, PBB sedang melaksanakan beberapa agenda penting, seperti KTT ASEAN, konflik Palestina-Israel, masuknya pengungsi Rohingnya dan acara UNESCO x Seventeen.
"Melalui magang ini, aku menjadi belajar lebih bertoleransi, mendapat banyak masukan dari orang-orang yang lebih profesional, dan menjadi tahu gambaran karir kalau ingin bekerja pada bidang ini,” kata Ariel.
Seleksi Saat KKN
Sebelum bisa magang di kantor PBB Indonesia, Ariel harus menjalani seleksi. Tantangan yang ia hadapi saat seleksi adalah menjalaninya saat melaksanakan masa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Menariknya aku melalui proses seleksi dan wawancara itu waktu masih KKN. Aku sudah nggak berekspektasi apa-apa karena aku menjalani wawancara di desa dengan sinyal yang terbatas. Walau begitu, bersyukur bisa lolos dan dapat kesempatan magang,” kata Ariel.
Ariel mengaku sejak awal ia memang berminat untuk magang di bawah sistem PBB karena tertarik dengan isu kemanusiaan. “Aku merasa tertarik untuk bekerja di PBB karena apa yang dilakukan oleh PBB bisa memberikan dampak pada banyak orang. Selain itu, PBB adalah tempat yang tepat bagi aku pribadi untuk menyalurkan minat dan cita-citaku selama ini,” kata dia.
Pilihan Editor: Pari Jawa Punah, Pakar Perikanan Unair Soroti Pentingnya Edukasi untuk Masyarakat