Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Status Siaga Gunung Marapi, Apa Artinya?

image-gnews
Warga berbincang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad, 7 Januari 2024. Gunung Marapi kembali erupsi pada awal tahun 2024 dan mengeluarkan suara gemuruh serta dentuman pada Sabtu malam, 6 Januari 2024. ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga berbincang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad, 7 Januari 2024. Gunung Marapi kembali erupsi pada awal tahun 2024 dan mengeluarkan suara gemuruh serta dentuman pada Sabtu malam, 6 Januari 2024. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Tanah Datar, Eka Putra, telah mengumumkan imbauan dan serangkaian petunjuk sebagai respons terhadap kenaikan status Gunung Marapi dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) pada hari Selasa, 9 Januaro 2024.

Dikutip dari langgam.id, Eka mengaku telah menerima pemberitahuan resmi dari Kepala Badan Geologi, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi yang menjelaskan peningkatan status Gunung Marapi dari level II (Status Waspada) ke level III (Status Siaga).

Dalam pengumuman tersebut, Bupati memberikan himbauan dan instruksi, termasuk larangan bagi seluruh warga untuk tidak memasuki serta tidak melakukan aktivitas di area dengan radius 4,5 kilometer dari puncak Gunung Marapi.

"Kepada Wali Nagari dan Camat yang ada pemukiman warga berada dalam radius 4,5 kilometer, agar segera mempersiapkan rencana kontingensi," katanya, dikutip dari langgam.id mitra Teras.id.

Apa arti status siaga?

Indonesia, sebagai negara yang memiliki gunung berapi aktif, senantiasa melakukan pemantauan terhadap status gunung berapi sebagai langkah peringatan dini terhadap bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkenalkan empat tingkatan status gunung berapi beserta tindakan yang dapat diambil masyarakat pada setiap tingkatan tersebut.

  1. Normal (Level I)
    Tingkatan ini adalah yang paling rendah, di mana gunung berapi tidak menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan. Meskipun terdapat ancaman gas beracun di pusat erupsi, masyarakat di kawasan rawan bencana I dan II dapat melanjutkan kegiatan sehari-hari, sementara di kawasan rawan bencana III, masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan mematuhi ketentuan pemerintah setempat.

  2. Waspada (Level II)
    Gunung berapi dengan status waspada menunjukkan gejala peningkatan aktivitas, seperti aktivitas seismik dan vulkanik. Meskipun ancaman bahaya terdapat di sekitar pusat erupsi, masyarakat di kawasan rawan bencana I dan II masih dapat beraktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan. Di kawasan rawan bencana III, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah gunung.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  3. Siaga (Level III)
    Status siaga menunjukkan peningkatan aktivitas gunung berapi yang semakin nyata, termasuk kemungkinan erupsi yang mengancam daerah sekitar pusat erupsi. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah sungai di daerah puncak dan harus siap untuk mengungsi.

  4. Awas (Level IV)
    Tingkatan tertinggi, di mana gunung berapi diperkirakan akan meletus dalam waktu 24 jam. Masyarakat harus segera mengungsi berdasarkan perintah pemerintah daerah setempat sesuai dengan rekomendasi teknis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dengan adanya empat tingkatan status gunung berapi, BNPB berharap dapat meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda dalam menghadapi potensi bencana alam ini.

MICHELLE GABRIELA  | RACHEL FARAHDIBA R | KAKAK INDRA PURNAMA

Pilihan Editor: PVMBG Catat Delapan Gempa Erupsi Gunung Marapi Selama Januari 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

2 jam lalu

Kondisi jalan nasional di Air Terjun Lembah Anai yang terban akibat diterjang banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Minggu, 12 Mei 2024. (Antara/Fandi Yogari).
BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum, dan tempat usaha akibat banjir bandang tersebut.


Banjir Lahar Dingin Terjang Kawasan Gunung Marapi, Lima Warga Dilaporkan Meninggal

9 jam lalu

Petani melintas saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 21 April 2024. Petugas pos pengamatan gunung api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat, aktivitas gunung yang berada pada status siaga level itu kembali meningkatserta mengimbau warga menjauh dari radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak Gunung Marapi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Banjir Lahar Dingin Terjang Kawasan Gunung Marapi, Lima Warga Dilaporkan Meninggal

Lima orang ditemukan meninggal dan lima orang luka-luka akibat banjir lahar dingin menerjang kawasan lereng Gunung Marapi.


729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

11 jam lalu

Foto udara kondisi rumah yang terendam banjir bandang luapan Sungai Lasolo di Desa Puuwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu 11 Mei 2024. Pihak BPBD Konawe Utara mencatat data sementara warga yang terdampak banjir bandang akibat luapan Sungai Lalindu dan Sungai Lasolo sebanyak 883 Kepala Keluarga dengan total jiwa 1.983 orang. ANTARA FOTO/Jojon
729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.


Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

3 hari lalu

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 21 April 2024. Petugas pos pengamatan gunung api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat, aktivitas gunung yang berada pada status siaga level itu kembali meningkatserta mengimbau warga menjauh dari radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak Gunung Marapi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

PVMBG terus mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, tetap waspada terhadap bahaya erupsi dan banjir lahar dingin.


Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

4 hari lalu

Bencana longsor melanda Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin 18 Desember 2023. Longsor itu menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia.(BPBD Agam)
Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.


BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

5 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah


BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

5 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.


BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

5 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.


Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

6 hari lalu

Warga menggunakan sampan melintasi jalan yang terendam banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 Februari 2023. Memasuki hari keenam, sejumlah kawasan di Makassar masih tergenang banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Senin 13 Februari malam. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.


BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

6 hari lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.