TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di perairan Indonesia, pada 12 hingga 13 Januari 2024.
Gelombang tinggi hari ini dan besok, diakibatkan oleh pola angin di wilayah utara Indonesia yang bergerak dari utara menuju timur laut dengan kecepatan 4 hingga 25 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia, umumnya angin bergerak dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan 4-25 knot.
Akibat pola angin di wilayah utara dan selatan Indonesia, menyebabkan kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia barat Aceh, perairan Kepulauan Tanimbar dan laut Arafuru bagian tengah. Hal ini berimbas kepada peluang gelombang tinggi di beberapa perairan di Indonesia.
Gelombang tinggi yang berpeluang terjadi hari ini dan besok, diprediksi mencapai ketinggian empat meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di area berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada," kata Humas BMKG dari keterangan yang diterima Tempo, Jumat 12 Januari 2024.
Gelombang Tinggi 1,25 hingga 2,5 Meter
Berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba dan Selat Sape bagian selatan.
Lalu juga berpeluang terjadi di perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rotte, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Banten - Nusa Tenggara Timur, perairan Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan - Kepulauan Lingga, Laut Jawa bagian barat dan tengah, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Laut Banda dan perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar.
Selanjutnya gelombang tinggi hingga 2,5 meter juga berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera dan perairan utara Papua Barat - Papua.
Sedangkan untuk gelombang tinggi hingga empat meter, berpotensi terjadi di laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna.
Bahaya untuk Kapal Tongkang, Nelayan dan Ferry
Aturan pelayaran menyebutkan bahwa aktivitas kapal di perairan atau laut harus memastikan kecepatan angin dan gelombang tinggi, sebab tidak semua kapal mampu menahan laju dan kuatnya gelombang yang terjadi.
BMKG mengimbau kepada masyarakat yang hendak melaut dan menggunakan perahu nelayan untuk berhati-hati serta memperhatikan risiko. Sebab perahu nelayan hanya mampu menahan kecepatan angin di bawah 15 knot.
Tidak hanya perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry juga diingatkan untuk selalu waspada akan risiko saat terjadi gelombang tinggi. Sebab kapal tongkang berbahaya jika melaut dalam kondisi gelombang yang mencapai 1.5 meter. Sementara kapal ferry berisiko bahaya saat melalui gelombang tinggi hingga 2.5 meter.
Pilihan Editor: Unpad Ubah Aturan Seleksi Mahasiswa Baru 2024, Jalur Mandiri Tak Perlu Ikut Ujian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.