TEMPO.CO, Bandung - Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi pada Ahad, 21 Januari 2024, sekitar pukul 12.49 WITA. Letusan tersebut disertai tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 2.284 meter di atas permukaan laut.
Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan kolom abu teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. "Amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan durasi kurang lebih 36 detik," kata Wafid dalam keterangannya, Ahad.
Gunung Lewotobi kini berada pada status Level IV (Awas). Gunung api dengan tinggi 1.703 mdpl tersebut menjadi gunung api paling aktif di Indonesia saat ini. Gunung Lewotobi tercatat sudah 48 kali erupsi sepanjang Januari 2024.
Wafid mengimbau agar masyarakat dan pengunjung atau wisawatan di sekitar Gunung Lewotobi tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, aktivitas dilarang dengan radius sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.
Masyarakat juga diimbau tetap tinggal di rumah jika terjadi erupsi beserta hujan abu. Bagi warga yang hendak beraktivitas di luar rumah, disarankan menggunakan masker dan pelindung mata.
"Warga harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," kata Wafid.
Selain itu, Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada hari ini sekitar pukul 05.13 WIB. Berdasarkan rekaman seismorgaf, letusan tersebut beramplitudo maksimul 18.4 mm dengan durasi 44 detik.
Gunung Marapi kini berstat Level III (Siaga) dengan rekomendasi agar masyarakat atau wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi. Gunung dengan tinggi 2.116 mdpl tersebut sudah meletus 23 kali pada Januari 2024.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata Wafid.
Pilihan Editor: Gunung Semeru Erupsi Dua Kali Hari Ini, Kolom Letusan Capai 500 Meter