TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP, sedang mengoptimalkan pemakaian fitur kecerdasan buatan (AI), seperti ChatGPT dan AI generatif, untuk layanan binsis ke depannya. Restrukturisasi usaha itu diperkirakan bisa menggeser peran lebih 8.000 karyawan perusahaan. Chief Executive Officer SAP, Christian Klein, mengatakan peralihan itu demi efisiensi bisnis, sekaligus untuk mendukung inovasi produk dan jasa entitasnya. “Restrukturisasi akan dilaksanakan melalui program cuti sukarela dan langkah-langkah pelatihan ulang untuk keterampilan,” katanya, dilansir dari Reuters, Selasa, 23 Januari 2024
Dia memastikan jumlah pekerja SAP masih akan sama hingga ujung 2024. Merujuk situs resminya, SAP mempekerjakan 105 ribu pekerja secara global, tersebar di 157 negara. Pernyataan entitas yang populer dengan produk enterprise resource planning (ERP)—solusi pengelolaan sumber daya bagi korporasi—tergolong optimis di tengah derasnya gelombang pemutusan hubungan kerja di industri digital. Raksasa teknologi seperti Google, bahkan Microsoft, memangkas jumlah karyawan secara bertahap selama setahun terakhir. Alasannya juga karena otomatisasi pekerjaan melalui perangkat AI.
Pemanfaatan AI generatif di SAP itu akan dibiayai hingga 2,2 miliar Euro atau Rp37,65 triliun (kurs Rp 17.109). Manajemen menyatakan realisasi pendanaan itu akan langsung tampak pada paruh pertama tahun ini. Penguatan teknologi usaha ini diharapkan menyumbang laba operasional hingga 500 juta Euro pada 2025.
Saat diwawancarai Tempo pada Desember 2023, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan fitur AI generatif sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia sehari-hari. Generasi baru kecerdasan buatan bisa berkreasi dalam bentuk teks, gambar, atau lines baru dalam coding. “Artinya lebih humanis,” kata dia.
Meski begitu, Dharma menyebut AI generatif tak serta merta menghapus peran pekerja. Perusahaan pemakai AI bisa mengalihkan fungsi atau penugasan karyawan. Menurut World Economic Forum, AI masih akan menciptakan 2,6 juta lapangan pekerjaan baru pada 2027. Dengan banyaknya peluang baru, kata dia, banyak startup atau perusahaan digital yang akan melengkapi layanann dengan AI generatif. “Yang berkembang adalah AI sebagai asisten atau kopilot, membantu manusia sebagai pilotnya,” kata dia
REUTERS | MSN