TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengembangkan teknik Global Navigation Satellite System-Radio Occultation (GNSS-RO) sebagai metode penginderaan jarak jauh yang inovatif. Pengembangan ini dilakukan dalam skala global untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Noersomadi mengatakan, pengembangan GNSS-RO untuk riset dinamika atmosfer ini dilakukan melalui GNSS for Atmospheric Observation and Tracking the Climate Change, atau yang disingkat dengan Gatotkaca. BRIN juga telah merilis situs untuk penelitian ini dengan alamat gatotkaca.brin.go.id.
Noersomadi menyampaikan, Gatotkaca mampu untuk menampilkan kandungan uap air di atas dua kilometer di wilayah Indonesia. Data yang diberikan sistem Gatotkaca itu berupa kandungan uap air dan profil parameter dasar atmosfer yang mencakup temperatur, kelembapan dan tekanan udara.
Pengamatan yang dimuat di Gatotkaca, diperoleh dari satelit Constellation Satellites for Meteorology, Ionosphere and Climate mission #2 atau COSMIC-2 GNSS-RO. "Pengguna dapat mengakses data kelembapan, baik dalam bentuk list data ataupun viewer data kelembapan yang telah divisualisasikan," ujar Noersomadi dalam situs resmi BRIN, Senin 29 Januari 2024.
Situs Gatotkaca dilengkapi dengan teknik kontur yang di-overlay pada peta dasar Indonesia. Sehingga pengguna akan mendapatkan data yang dipadukan dengan legenda atau keterangan, lintang dan bujur serta visualisasi yang mudah untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Berdasarkan pantauan Tempo, situs tersebut mencatat kandungan uap air dalam rerata satu bulan dengan animasi untuk 15 hari terakhir.
Noersomadi menuturkan bahwa pengguna bisa mengunduh secara gratis data yang dimuat situs Gatotkaca itu. Pada situs tersebut juga terdapat visualisasi data yang bisa difilter tergantung tahun dan kebutuhan pengguna, sebagai bahan analisis tingkat lanjut yang diperlukan nantinya.
Pemantauan yang dihasilkan pada Gatotkaca merangkum profil tekanan, temperatur hingga kelembapan spesifik 0-60 kilometer yang dapat diukur dan dibandingkan dengan radiosondenya. Akurasi pada Gatotkaca juga diklaim baik, sebab memiliki resolusi vertikal yang tinggi juga cakupannya tersedia di daratan dan lautan. "Artinya pengukurannya dilakukan terus menerus dan tidak dibatasi keadaan cuaca seperti cerah, berawan, badan dan lainnya," kata periset lulusan S3 Earth and Planetary Science Kyoto University itu.