TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengatakan potensi bencana hidrometeorologi seperti kenaikan volume air dan tanggul jebol berpeluang terjadi saat Pemilu 2024 besok, Rabu, 14 Februari 2024, yang dipicu oleh fase puncak musim penghujan di Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bencana hidrometeorologi rentan terjadi saat fase puncak musim penghujan hingga akhir Februari 2024. Ia menilai perlu dilakukan atensi lebih lanjut soal peluang terjadinya bencana saat pemilu serentak.
"Kita masih perlu mengatasi kondisi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi di puncak musim hujan. Ada beberapa tempat yang intensitas hujan cukup tinggi, kemudian membuat bencana ikutan menjadi besar, seperti kenaikan volume air dan tanggul jebol," kata Abdul saat Disaster Briefing: Waspada Bencana Jelang Pemungutan Suara, Selasa, 13 Februari 2024.
Pada awal bulan ini, tepatnya pada 5-11 Februari 2024, Pusat Data Operasi atau Pusdalops BNPB mencatat bahwa kejadian bencana masih didominasi oleh banjir dan cuaca ekstrem. "Dominan di Jawa dan Nusa Tenggara, dengan kejadiannya banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor," kata Abdul.
Kendati demikian, Abdul menegaskan bahwa potensi bencana khususnya saat pemilu serentak 2024 tidak bisa diperkirakan tanpa data atau rekam jejak kejadian bencana di suatu daerah. Butuh analisis yang cukup mendetail soal daerah mana saja yang berpeluang terjadi, sebab menurut Abdul, Indonesia masuk salah satu negara dengan dinamika cuaca yang dinamis.
"Indonesia terletak di kawasan geografi khatulistiwa, dari historisnya kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor dan sejenisnya. Kalau dia terjadi tahun lalu maka tahun sekarang bisa berpeluang terjadi," ujar Abdul.
Sementara itu, Peneliti Klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin menyampaikan informasi serupa, saat diwawancarai Tempo pada Rabu, 31 Januari 2024 lalu. Erma menilai cuaca ekstrem berpeluang terjadi saat Pemilu 2024.
Erma mengimbau kepada pemerintah terkait untuk melakukan mitigasi sedari dini soal potensi cuaca ekstrem di fase puncak musim penghujan. Sebab momentumnya ini berdekatan pula dengan masa pemungutan suara pemilu serentak 2024.
"Peluang bahaya dan risikonya besar, diharapkan ada mitigasinya dan upaya yang kuat dari lintas sektor," kata Erma. Ia menambahkan, kalau intensitas hujan yang berada di atas ambang batas 109 milimeter per hari, mampu menyebabkan banjir besar, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.