Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG Sebut Potensi Bahaya Gunung Semeru dari Kubah Lava di Puncak

image-gnews
Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Hendra Gunawan, memperingatkan potensi bahaya Gunung Semeru. “Dari aktivitas visual dan kegempaan relatif monoton, masalah Gunung Semeru adalah kubah lava yang ada di puncak,” kata dia, Jumat, 16 Februari 2024.

Gunung Semeru pernah mengejutkan dengan peristiwa luncuran material piroklastik hingga 16 kilometer pada tahun 4 Desember 2021 yang mengakibatkan korban jiwa. Pada tahun 2022 juga sempat terjadi luncuran awan panas hingga menembus 11 kilometer dari puncak gunung tersebut.

“Kita belajar dari historis Gunung Semeru ini gunung yang paling aktif, jadi bahayanya permanen dan sifatnya bisa mendadak,” kata Hendra.

Hendra mengatakan pada peristiwa luncuran awan panas hingga 11 kilometer tersebut berkaitan dengan runtuhnya kubah lava. Saat itu tidak terpantau perubahan signifikan pada aktivitas kegempaannya. “Tahun 2022 itu kubah lava bisa mencapai tinggi 300 meter dari dasar kawah,” kata dia.

Hendra mengatakan selepas peristiwa luncuran awan panas tahun 2022 tersebut, kubah lava di kawah Gunung Semeru tersisa sepertiganya. Namun, pada pemantauan visual terakhir sudah tumbuh hampir mencapai setengahnya.

Belum lama terjadi luncuran awan panas di Gunung Semeru hingga mencapai jarak 1.500 meter. Mirip dengan peristiwa tahun 2022, luncuran awan panas itu tidak disertai kenaikan aktivitas kegempaan yang signifikan. Hendra meyakini hal pertumbuhan kubah lava dengan luncuran awan panas yang terjadi memiliki korelasi.

“Ini terbukti pada 9 Februari 2024 terjadi awan panas 1.500 meter. Ada yang berpendapat curah hujan berperan. Di antara ahli gunung api masih ada perdebatan apakah ini akibat curah hujan atau tingginya kubah lava sehingga mengakibatkan jarak luncuran awan panas,” kata Hendra.  

Hendra mengatakan PVMBG belum lama melakukan modernisasi peralatan pemantauan Gunung Semeru. Dari peralatan baru yang dipasang tersebut ditemukan hal baru, kendati masih banyak yang perlu dipelajari.

“Baru sekarang kita dapat gambaran yang terjadi bahwa gempa selama beberapa bulan belakangan ini memang ada sumber magma dari kedalaman 6 kilometer. Dan ini ditunjukkan juga oleh gempa guguran dan jumlah tremor yang meningkat. Sebetulnya parameter tersebut menunjukkan gunung sedang tidak baik-baik saja, hanya yang perlu ditekankan adalah antisipasinya,” kata dia.

Ketua Tim Gunung Api PVMBG Heruningtyas mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru masih dipertahankan berada di Level III atau Siaga. Sejumlah rekomendasi sudah diumumkan mengikuti potensi bahaya akibat aktivitas vulkanik gunung tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Adapun pontensi ancaman di sepanjang sungai yang berhulu di Semeru berupa aliran piroklastik atau awan panas dan lahar yang membawa material produk erupsi turun jauh ke wilayah permukiman, sehingga hal ini yang sangat membahayakan penduduk,” kata Heruningtyas Jumat.

PVMBG menerbitkan sejumlah rekomendasi. Di antaranya larangan beraktivitas di sektor tenggara sepanjang 13 kilometer dihitung dari pusat erupsi Gunung Semeru, larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas sepanjang 500 meter dari tepian sungai di sepanjang Sungai Kobokan sejauh 17 kilometer dihitung dari puncak gunung karean berpotensi terlanda awan panas, serta larangan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran lava pijar atau batu pijar.

“Selanjutnya masyarakat harus mewaspadai adanya potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Kembang, Besuk Sat, serta potensi lahar dari sungai-sungai yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan,” kata Heruningtyas.

Heruningtyas mengatakan, PVMBG telah melakukan modernisasi peralatan sebanyak dua kali, diantaranya pada peralatan CCTV, dan GPS. Dari pemantauan peralatan terekam aktivitas kegempaan serta terjadinya inflasi di tubuh gunung api. Dari hasil pemantauan tersebut diperoleh korelasi antara deformasi yang terjadi dengan aktivitas erupsi Gunung Semeru.

“Dari data deformasi memperlihatkan bahwa dari kejadian-kejadian awan panas di Gunung Semeru di awali oleh adanya inflasi atau penggelembungan pada tubuh gunung api. Ini dapat kita lihat dari korelasi antara data seismik dengan data GPS dan juga Tiltmeter,” kata Heruningtyas.

Heruningtyas mengatakan, saat ini aktivitas Gunung Semeru masih di dominasi gempa permukaan yang mengindikasikan aktivitasnya didominasi oleh pengaruh magma aktif di kedalaman dangkal.  “Selanjutnya variasi kecepatan seismik menunjukkan nilai yang positif dengan simpangan yang cukup besar dan diinterpretasikan bahwa tekanan atau stres di tubuh gunung masih relatif tinggi dan relatif dangkal,” ujarnya.

Menurutnya, data deformasi memperlihatkan terjadinya inflasi di tubuh gunung api dengan sumber tekanan berlokasi dangkal. “Ini terkorelasikan dengan adanya pemindahan tekanan dari tubuh gunung api yang bersamaan dengan keluarnya material saat terjadinya erupsi dan juga hembusan,” kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

5 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati Gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.


Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.


Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

7 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

7 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

7 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

7 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

8 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

8 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.